Bagi umat Islam, pasti pernah mendengar kisah tentang Abu Jahal bukan?
Abu Jahal mempunyai nama asli Amr bin Hisyam - عمرو بن هشام, dalam kosakata Arab, Abu Jahal mempunyai makna Bapak Kebodohan.
Abu Jahal adalah tetangga Nabi Muhammad, Ia bukan seorang paman atau kerabat Nabi.
Muhammad berasal dari Bani Hasyim, sedangkan Abu Jahal berasal dari Bani Makhzum meskipun keduanya berasal dari satu suku yang sama (Quraisy).
Abu Jahal juga dikenal sebagai Asadul ahlaf (singa dari kelompok penentang yang telah bersumpah untuk memerangi Islam dan Muhammad).
Rumah Abu Jahal terletak tidak jauh dari pintu keluar Marwa, tempat orang mengakhiri ibadah Sa’i.
Begitu keluar dari pintu 22, 23, 24 atau 25 di Marwa, kita akan langsung mendapati sebuah bangunan megah tepat berada di luar masjid.
Setiap hari, banyak orang keluar masuk bangunan tersebut. Keperluannya bukan untuk melakukan shalat, thawaf atau sai, tetapi untuk membuang hajat.
Rumah Abu Jahal kini memang dijadikan sebagai WC dan toilet umum.
Terdapat 1000 toilet di bekas rumah Abu Jahal yang terbagi untuk laki-laki dan perempuan.
Sementara juga terdapat dua pintu masuk untuk laki-laki dan perempuan.
Letak toilet tersebut berada di dekat pintu keluar Bukit Marwa, tempat orang-orang mengakhiri ibadah Sa'i.
Kendati sebagai tetangga dan terhitung sebagai kerabat Nabi, Abu Jahal merupakan salah seorang tokoh yang sangat menentang dakwah Nabi Muhammad SAW.
Kala itu, Abu Jahal sempat punya niat jahat kepada nabi.
Ketika nabi sedang sujud, seketika muncul Abu Jahal yang membawa bongkahan batu besar dan berniat membunuh nabi.
Namun, tiba-tiba Abu Jahal justru melempar batu tersebut ke arah lain dan kemudian berlari terbirit-birit.
Hal itu lantaran, Abu Jahal melihat seekor unta yang sangat besar dan siap menelannya.
Bahkan, Abu Jahal langsung pingsang saat tiba di rumahnya lantaran ketakutan. Selain itu, ia juga merupakan orang yang memiliki inisiatif agar semua orang Quraisy yang tak setuju dengan dakwah nabi bersekutu untuk membunuh nabi.
Namun, niat tersebut gagal lantaran Nabi Muhammad keburu berangkat hijrah meninggalkan Mekkah menuju ke Madinah. Saat itulah Abu Jahal gembira dan berpesta pora karena merasa berhasil mengalahkan orang yang selama ini dibencinya.
Ia memandang, Nabi Muhammad yang meninggalkan Mekkah merupakan sebuah kekalahan.
Hingga akhirnya, Abu Jahal meninggal dunia dalam kondisi kepala terpenggal saat terjadi Perang Badar di tahun ke-2 Hijriyah.
Ia dibunuh oleh dua pemuda yang sama sekali tidak memiliki pengalaman perang.