Seorang kakek bernama Slamet harus merasakan kepahitan dalam hidupnya di usianya yang sudah senja.
Pria kelahiran 1920 tersebut berasal dari Tulungagung, Jawa Timur.
Ia pernah menikah dengan wanita yang juga satu kota dengannya dan memiliki seorang anak, namun kini anak tersebut sudah meninggal dunia.
Slamet pun bercerai dengan istrinya dan kembali menikah dengan wanita asal Tuban, Jawa Timur.
Dari pernikahan keduanya ini, Slamet tidak memiliki keturunan dan memilih untuk mengadopsi dua orang anak yang ia rawat sejak usia 5 tahun dan 1 tahun.
Namun lambat laun, kedua anak yang sudah diadopsi tersebut meninggalkannya.
Bunga, bukan nama sebenarnya, memilih kembali ke kedua orangtuanya dan meninggalkan anaknya kepada Slamet serta istrinya.
Begitu juga dengan Mawar, bukan nama asli. Mawar menikah dan memilih ikut bersama suaminya dan tak pernah lagi menengok orangtua angkatnya itu.
Saat ini, Slamet tinggah bertiga di sebuah kontrakan bersama istri dan cucunya.
Untuk menghidupi kebutuhan sehari-harinya, Slamet memilih mengamen berjalan menyusuri pasar.
Sementara sang istri bekerja serabutan menjadi buruh cuci.
Penghasilannya tak cukup untuk makan sehari-hari.
Tak jarang ia makan hanya pakai nasi dan lauk garam saja.
Suatu hari, kakek Slamet jatuh dan tak sadarkan diri di pasar di daerah Nganjuk, Jawa Timur. Rupanya ia sedang tidak enak badan namun dipaksa jalan.
Kisah kakek Slamet yang ditelantarkan anak-anaknya tersebut diunggah oleh akun Instagram @mak_inpoh dan menuai kesedihan bagi para netizen.
“Sudah diadopsi terus gak tau diri, masya Allah,” kata seorang netizen.
“Semoga anak angkatnya hari tuanya merasakan hal yg sama. Tega bener ya Allah,” timpal yang lain.