Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk menyiapkan fatwa apabila vaksin virus corona (Covid-19) berhasil lolos uji klinis dan bisa digunakan masyarakat luas di tengah pandemi.
"Kita juga berdoa semoga upaya pemerintah dalam menyegerakan tersedianya vaksin dapat terwujud. Dan dalam kaitan ini MUI perlu mempersiapkan fatwanya," kata Ma'ruf dalam webinar yang digelar Fakultas Hukum Unuversitas Al Azhar Indonesia, Rabu (5/7).
Ma'ruf mengatakan pemerintah telah menetapkan berbagai kebijakan dalam menanggulangi Covid-19.
Pemerintah juga fokus menjaga tingkat kesejahteraan masyarakat terutama bagi kelompok miskin dan rentan.
Pemerintah, kata Ma'ruf, sudah menyalurkan berbagai bantuan sosial bagi masyarakat miskin dan rentan terdampak pandemi virus corona.
Saat ini, pemerintah fokus memastikan tersedianya berbagai kebutuhan bahan pokok hingga menjaga kegiatan usaha agar tak mengalami keterpurukan selama Covid-19.
"Sehingga pada saatnya nanti akan dapat cepat ditangani kembali, termasuk melalui kebijakan pemberian stimulus fiskal melalui insentif perpajakan dan berbagai kemudahan lain," kata Ma'ruf.
Ma'ruf juga menyampaikan bahwa pemerintah, MUI dan berbagai ormas keagamaan telah mengeluarkan kebijakan hingga bimbingan agar masyarakat mematuhi protokol corona.
Ia menegaskan semua itu tidak akan berguna apabila masyarakat tidak mematuhinya.
Karenanya, Ketua nonaktif MUI itu meminta agar masyarakat menjalankan protokol kesehatan sesuai dengan ketentuan pemerintah, fatwa MUI, dan arahan para ulama.
"Sehingga masyarakat bersikap sami'na wa atha'na," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Ma'ruf turut mengapresiasi semua pihak, khususnya ulama yang turut memberikan bimbingan kepada masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan.
Ia melihat selama ini para ulama sudah gencar melakukan sosialisasi pencegahan Covid-19 kepada masyarakat di tempat ibadah, pasar dan tempat keramaian lainnya.
"Dan saya mengharapkan agar kita semua terus menjaga protokol Kesehatan dengan menggunakan masker, cuci tangan, dan jaga jarak," kata Ma'ruf.
Sebelumnya, pemerintah menunjuk Bio Farma untuk menguji coba vaksin buatan Sinovac. Pemerintah menargetkan vaksin dapat diproduksi pada tahun depan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan produksi vaksin tersebut dibuat dari bahan baku yang halal.
Hingga kemarin, Selasa (4/8), kasus positif virus corona telah mencapai 115 ribu lebih. Presiden Joko Widodo menyebut masyarakat merasa khawatir dengan kondisi saat ini.
Namun, di sisi lain, ia terus mengampanyekan adaptasi kebiasaan baru di tengah kasus positif yang terus melonjak dan pasien Covid-19 yang meninggal dunia terus bertambah.
Selama ini isu halal-haram vaksin kerap jadi hambatan dalam vaksinasi di Indonesia. Vaksin MR untuk penyakit Measles-Rubella yang ada kandungan babinya. MUI mengharamkan namun lantaran alasan keterpaksaan, MUI memperbolehkannya.