Tidak semua orang terlahir dengan kondisi keuangan berlimpah. Sebagian orang harus bekerja keras demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Seperti yang dilakukan bocah bernama Rehan ini, ia rela jadi badut jalanan demi membantu perekonomian keluarganya.
Setiap hari, dia menjadi badut jalanan di sekitar Jalan Gatot Subroto, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Kisahnya diunggah oleh akun bernama HYUNG.
Ia mengaku miris melihat Rehan yang sudah harus mencari nafkah di usia begitu muda, dan menganggap apa yang dia lakukan sebenarnya tergolong eksploitasi anak.
Rehan mengaku terpaksa menjadi badut jalanan atas dasar motif ekonomi demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Twitter please do ur magig...— HYUNG (@sandaranwaktu) August 26, 2020
Setiap hari, Rehan harus bangun pagi-pagi betul agar atraksinya bisa disaksikan oleh para pekerja kantoran dan warga disekitar jalan Gatot Subroto
Bagi sebagian orang, atraksi badut jalanan yang disuguhkan Rehan dinilai ampuh untuk mengusir rasa pic.twitter.com/jrFrtDD55Z
Ibunya bekerja serabutan dan uang yang didapat hanya cukup untuk membayar biaya sewa kontrakan.
“Uangnya lumayan. Bisa buat beli Nasi bungkus untuk dibawa pulang ke rumah,” tutur Rehan.
Jika ada sisa rezeki, maka uang itu akan disisihkan untuk membayar biaya sekolahnya.
Setiap hari, Rehan berjoget kecil dengan busana boneka berukuran besar.
Dia kerap berganti kostum setiap hari, mulai dari kostum boneka Dora the Explorer, Upin dan Ipin, hingga Spongebob Squarepants.
Tapi, kostum itu bukanlah miliknya sendiri.
Kostum itu dia sewa dari seseorang dengan membayar sejumlah uang.
"Kepala dan bajunya saya sewa. Saya tidak tahu biayanya, karena ibu yang membayar,” ungkap Rehan sembari menyeka keringat yang menetes di kelopak matanya.
Rehan mulai beraktivitas pada pagi-pagi buta, ketika mentari belum bersinar dan banyak orang masih bergelung dalam hangatnya selimut.
Rehan berangkat pagi-pagi betul agar bisa lebih cepat mengumpulkan uang, sehingga punya waktu bermain bola di sore hari.
"Lepas Sholat Isya saya biasanya langsung pulang ke rumah bersama ibu setelah ibu selesai beberes kebersihan halaman Alfamart jl. Gatot subroto kata Rehan.
Rehan tak memungkiri dia merasa lelah harus berjalan kaki sejauh 10km dari rumahnya. Tapi, dia juga senang bisa membantu memberikan uang tambahan untuk ibunya.