Kabar bahagia buat umat Islam datang dari Tanah suci Mekkah, Kemungkinan besar penerbangan untuk jamaah umrah akan dibuka kembali secepatnya.
Apalagi, jumlah kasus COVID-19 di Saudi juga terus turun.
Data per 25 Juli 2020 misalnya, ada 2.200 kasus.
Sementara per 2 Agustus lalu sudah terus menurun menjadi 1.357 kasus.
Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali. menjelaskan terkait kemungkinan tersebut.
"Jika tren COVID-19 terus menurun, tidak menutup kemungkinan penerbangan internasional akan kembali dibuka, termasuk untuk jamaah umrah," kata Endang dalam keterangan resminya, Selasa (4/8).
Selain itu, suksesnya penyelenggaraan haji 2020 dengan penerapan protokol kesehatan akan menjadi role model penyelenggaraan umrah.
"Saya yakin jika umrah dibuka, maka protokol kesehatan akan diterapkan secara ketat," tegasnya.
Bisa jadi, lanjut Endang, Saudi juga memberlakukan persyaratan ketat.
Terutama terkait protokol kesehatan kepada negara pengirim jamaah umrah.
Endang mengaku senantiasa memantau kebijakan Arab Saudi terkait kemungkinan dibukanya umrah.
"Saya kemarin sudah kontak dengan bagian teknis di Kementerian Haji Arab Saudi, membicarakan kemungkinan rapat membahas pelaksanaan umrah paska haji 1441H,” tandasnya.
Seperti diketahui, gelaran ibadah haji 1441H telah rampung. Seluruh jamaah haji 1441H mengambil nafar awal. Mereka meninggalkan Mina pada Minggu, 12 Dzulhijjah 1441 atau 2 Agustus 2020 sebelum terbenam matahari.
Hal ini sekaligus menandai berakhirnya rangkaian ibadah haji 1441H.
Pemulangan jamaah haji tahun 2020 ke daerah asalnya di berbagai kota di Saudi akan dilakukan secara bertahap.
Sesuai informasi dari Kementerian Haji dan Umrah Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, penyelenggaraan haji tahun 2020 diikuti 10.000 orang.
Sebanyak 70 persen jemaah merupakan ekspatriat yang tinggal di Arab Saudi, sisanya ialah warga negara Arab Saudi.
Sedangkan data yang masuk ke Konsul Haji, terdapat 16 WNI Ekspatriat di Saudi yang terdaftar.
Mereka adalah Muhammad Wahyu, Endan Suwandana, Ahmad Sujai, Huda Faristiya, 'Abdul Muhaemin, Siri Marosi, Muhammad Toifurrahman, Ata Farida, Eni Wahyuni, Irma Tazkiya, M Zulkarnain, Ali Muhsin Kemal, Akram Hadrami, Agus Sugiarto, Titin Agustin, dan Juwaeriyah Awaludin.
Mereka di Saudi tinggal dan bekerja di sejumlah kota, antara lain: Riyadh, Madinah, Yanbu', Makkah, Jeddah, dan Al Khobar.