Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut Presiden Joko Widodo telah meminta secara langsung agar Kementerian, BUMN, dan Pemerintah Daerah melakukan belanja masker besar-besaran untuk antisipasi wabah Covid-19.
Belanja masker dalam skala besar juga sebagai upaya mendukung kampanye dan sosialisasi pakai masker yang diinstruksikan presiden dalam rapat terbatas, kemarin.
"Beliau meminta kementerian, BUMN, dan Pemda, agar belanja masker besar-besaran," kata Muhadjir, Selasa (4/8).
Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Negara, Senin (3/8), telah meminta agar bawahannya melakukan sosialisasi pencegahan penyebaran wabah Covid-19.
Sosialisasi tak dilakukan bersamaan, tetapi satu persatu. Dimulai dengan kampanye masker selama dua pekan berturut-turut.
"Saya ingin fokus saja, Mungkin dalam dua minggu kita fokus kampanye pakai masker, Nanti dua minggu berikut kampanye mengenai jaga jarak. Tidak dicampur langsung urusan cuci tangan, jaga jarak, pakai masker," kata Jokowi.
Menurut Muhadjir, kampanye atau gerakan pakai masker bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar bersedia menggunakan masker setiap saat.
Kampanye menyasar semua lapisan masyarakat. Dia menilai saat ini masih banyak masyarakat yang tidak mengindahkan aturan menggunakan masker untuk menghindari tertular Covid-19.
"Khususnya (sosialisasi) untuk masyarakat awam," ujarnya.
Muhadjir berkata pemerintah tak hanya mengandalkan imbauan dan kampanye. Gerakan sadar pakai masker juga akan dibarengi dengan tindakan.
"Di samping melalui penyadaran juga harus berupa tindakan," kata Muhadjir.
Meski begitu, ia enggan merinci berapa besar anggaran yang dialokasikan untuk belanja masker.
Muhadjir juga tak menjawab soal lama waktu kampanye dan gerakan pakai masker yang dicanangkan pemerintah. Yang pasti, kata dia, pemerintah akan melibatkan semua pihak dalam kegiatan tersebut.
"Untuk gerakan tersebut presiden meminta agar organisasi ibu-ibu terutama PKK, dilibatkan," katanya.