Ibadah haji tahun 2020 kini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Pandemi covid-19 yang belum reda membuat Tanah Suci Mekah hanya menerima 10.000 jamaah haji.
Kondisi langka ini membuat para calon Jamaah haji sedih lantaran harus menunda ibadah yang selama ini menjadi impian mereka.
Namun seorang wanita muslimah dari Indonesia bernama Farida justru bisa dikatakan cukup beruntung.
Wanita ini mendapatkan kesempatan langka untuk ibadah haji di Tanah Suci di tengah pandemi.
Ia menjadi salah satu duta alias Wakil 229 Juta Umat Islam Indonesia Saat Berhaji di Tanah Suci.
Sebagaimana diketahui, Ibadah haji tahun ini hanya diikuti oleh 10.000 jamaah haji, sangat sedikit jika dibandingkan dengan tahun 2019 bisa lebih dari 2,5 juta jamaah.
Dari 10.000 jamaah haji yang berangkat ke Mekkah, 13 di antaranya adalah warga Indonesia, itupun kebanyakan karena memang sudah menetap di Arab Saudi.
Sudah Menetap di Saudi Sejak 2019
Satu di antaranya yang mendapatkan kesempatan tersebut adalah Farida, seorang ibu rumah tangga yang telah menetap di Khobar, Arab Saudi sejak tahun 2019 lalu.
Farida mengungkapkan perasaannya setelah menjadi satu dari 10.000 jamaah yang beruntung.
Farida merasa dan menyakini bahwa kesempatan itu benar-benar menjadi panggilan nyata dari Allah SWT kepadanya.
"Saya tergerak hati saya bahwa ini memang panggilan buat saya," ujar Farida.
"Kenapa saya yang dipilih, karena saya tuh tinggal di Khobar," jelasnya.
"Setelah tahu kalau saya dipilih, ternyata beberapa teman juga apply registrasi untuk haji tahun ini."
Farida atau yang sering dipanggil Ata itu mengaku sempat dilema, lantaran di satu sisi rencananya untuk bisa berhaji dengan keluarganya belum bisa terwujud pada tahun ini.
Dirinya lantas meminta izin kepada sang suami setelah mendapatkan pemberitahuan dari pihak haji Arab Saudi yang menyatakan diterima.
"Kemudian saya bicara sama suami saya, 'Bang Ata diterima untuk haji, kemarin daftar, Ata berangkat enggak ya Bang?' 'Ata mau?' 'Ya sudah berangkat saja, biar Abang yang jaga anak-anak'," terang Farida menyampaikan percakapannya dengan suami.
Lebih tidak menyangkanya lagi menurut Farida adalah tidak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk melaksakan hajinya tersebut.
Bahkan ia mengaku sempat berpikiran bahwa semuanya adalah hoax.
"Kemudian saya tanya berapa biayanya, dia katakan 'No, its free and we will stay the in the hotel like that'," katanya.
"Saya bilang, 'no, ini hoax kan?" imbuhnya.
"No Farida, this is real, this is free."
Lebih lanjut, dirinya merasa semakin yakin setelah masuk dalam sebuah grup yang berisikan 16 orang dari berbagai negara terkait kelangsungan ibadah haji.
"Kemudian tidak berapa lama memang ada grupnya dibuat, ada sekitar 16 orang dari berbagai negara," ungkap Farida.
"Ya sudah akhirnya saya percaya bahwa itu benar," jelasnya.
Dirinya kemudian menjelaskan bahwa ada persyaratan yang harus dijalani, yakni menjalani isolasi mandiri untuk memastikan benar-benar tidak terpapar Covid-19.
Selain itu, untuk memastikan hal itu, Farida mengatakan juga dilakukan beberapa pemeriksaan.
"Kemudian alhamdulillah semenjak itu, kita harus isolasi mandiri, tidak boleh kemana-mana lagi," kata Farida.
"Tanggal 19 ada ministry of health datang ke rumah saya untuk melakukan swab test, PCR test," terangnya.
Farida bersyukur bisa berhaji di tengah pandemi corona yang melanda seluruh dunia, ia mengungkapkan bahwa hal tersebut seperti berkah untuknya dari Allah.
“Ini seperti berkah bagi saya dari Allah,” ujar Farida dalam bahasa Inggris, tentang kesannya berhaji tahun ini, seperti dikutip dari video yang dilansir Pusat Komunikasi Pemerintah (CGC) Arab Saudi.
Ia juga mengungkap bahwa apa yang telah dialaminya sangat tak ternilai baginya, Seakan-akan kejadian tersebut tak bisa dipercaya olehnya.
“Ini tidak bisa dipercaya, ini tak ternilai,” ujar Farida saat diwawancarai di sela melakukan wukuf di Arafah.