Hidayah dari Allah Subhanahu wa ta’ala bisa datang kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya.
Salah satunya datang kepada Natalia Iriani.
Perempuan asal Malang, Jawa Timur ini memutuskan memeluk Islam karena dituntun oleh kitab ajaran agama dia sebelumnya.
“Dulu saya masuk Islam bukan karena Alquran,” katanya, Jumat (29/8/2020).
Ia mengakui sebelumnya tidak pernah belajar tentang Islam, baik membaca buku, hingga mendengar ceramah ustadz pun Natalia tidak pernah mau menyimaknya.
Bahkan suara adzan pun ia tak suka, ia mengaku kupingnya terasa panas saat mendengar adzab.
“Bahkan bisa dibilang, saya paling enggak suka sama Islam. Seperti dengar adzan aja kuping terasa panas. Lagi enak-enak nonton terus denger adzan. Aku langsung ambil remot, tv-nya aku matiin,” ujarnya.
Natalia adalah seorang anak dibesarkan di keluarga yang taat dengan agama non muslim. Terlebih orangtuanya merupakan tokoh agama. Sejak kecil ia diperingatkan oleh keluarganya, jangan pernah dekat-dekat dengan Islam.
“Dan orangtua saya juga sudah mewanti-wanti, jangan sampai seperti kakak saya yang dekat dengan orang Islam, menikah, dan menjadi mualaf,” terangnya.
Ia sendiri mengaku pernah memurtadkan salah satu temannya untuk ikut ke ajaran agama sebelumnya.
Sebab sejak kecil ia tersu dijejali oleh pengetahuan agamanya saat itu.
Namun hal lain terjadi, hatinya terketuk untuk mencari tahu siapa itu Allah.
Setelah didalami ternyata Allah adalah Tuhan yang Esa atau satu, dan tidak ada yang menandinginya.
Setelah semakin tersadar, Natalia pun memutuskan untuk menjadi mualaf. Mengucapkan dua kalimat syahadat pada Jumat, 7 Oktober 2016 di Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kota Malang.
Selain itu ia juga kini telah mengenakan jilbab, sebagai tanda bahwa ia resmi sebagai muslimah.
“Apa yang saya pelajari dari kitab, sebenarnya itulah yang menuntun saya untuk ke Islam. Jadi bukan saya yang harus memilih, tidak seperti itu,” pungkasnya.