Di musim kemarau seperti sekarang ini, Kekeringan memang kerap menjadi masalah yang biasa dihadapi oleh masyarakat di pedesaan.
Seperti yang terjadi pada warga Desa Kotayasa, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas.
Lokasi desa yang berada di lereng Gunung Slamet, membuat warga sekitar kesulitan untuk mendapatkan air demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Adalah Sudiyanto, Seorang pria yang berhasil mengatasi masalah kekeringan tersebut melalui terobosan inovasinya yang ia namai “Hysu”.
Uniknya, Sudiyanto sempat dianggap ‘gila’ oleh warga setempat karena mencoba mengalirkan air dari lembah menuju desa yang berada di perbukitan.
Masalah besar warga desa Kotayasa yang menanti untuk dipecahkan
Sebenarnya desa Kotayasa sendiri punya sumber air melimpah yang dapat digunakan warga sekitar.
Namun, warga harus berjuang ekstra demi mengambil air tersebut lantaran lokasi penduduk berada di perbukitan dan sumber airnya berada di lembah.
Mereka harus naik turun bukit setiap hari untuk mengambil air.
Dari sinilah, Jiwa seorang Sudiyanto merasa tergugah untuk menemukan solusinya.
Sudiyanto pun memutar otak guna menemukan sebuah alat yang bisa membantu para penduduk mendapatkan air itu dengan mudah.
Berbekal referensi sebuah buku berbahasa Belanda, ia mencoba membuat teknologi pompa buatan yang dapat mendorong air ke atas tandon tanpa membutuhkan tenaga listrik.
Tak menyerah meski sempat dianggap ‘gila’
Bagi orang yang awam masalah teknologi, mereka melihat Sudiyanto seperti orang ‘gila’ karena menganggap upayanya tersebut bakal sia-sia.
Di mana air yang berada di 300 meter bawah pemukiman warga, ia mencoba menaikkannya ke rumah-rumah hanya dengan menggunakan tenaga air manual.
Namun Sudiyanto tak menyerah, ia tetap berusaha dan optimis dengan penemuannya tersebut.
Sukses membuat pompa air yang dinamakan “Hysu”
Pompa air yang diciptakan oleh Sudiyanto pun selesai dibuat.
Dibantu modal sebesar Rp5 juta yang diperoleh dari kerabatnya, pompa air berjenis hydraulic itu dinamakan “Hisyu” atau Hydram Sudiyanto.
Jika pompa air biasa hanya mampu menyemburkan air sampai ketinggian 7 meter, pompa buatannya itu bisa melontarkan air hingga 500 meter. Berkali-kali lipat dari jenis pompa standar.
Tentunya , apa yang ditemukan oleh Sudiyanto ini merupakan penemuan yang menggembirakan bagi warga sekitarnya.
Karya Sudiyanto yang berhasil menjuarai lomba karya inovatif di Jakarta
Pompa air buatan Sudiyanto yang ia namai "Hysu" itu pernah dipamerkan pada ajang Indonesia Daya Masyarakat tahun 2005 di Jakarta, yang akhirnya berhasil menjadi juara di kategori Karya Inovatif.
Sudiyanto kini terus berinovasi dengan memperbarui teknologi pompa air ciptaannya dengan dukungan Bappeda Litbang Banyumas.
Pompa air Hysu hasil inovasi Sudiyanto kini telah menjadi penyelamat bagi warga Desa Kotayasa. Alat tersebut mampu kebutuhan air para warga di Desa Kaliyasa dengan jangkauan 7 RT.
Harga yang dikenakan untuk tiap rumah pun hanya Rp300 per kubiknya, dengan rata-rata pengeluaran sebesar Rp10.000 tiap bulan.