Kontroversi majunya putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution, menantunya di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 terus bergulir.
Bahkan, polemik pencalonan anak dan menantu presiden tersebut sempat dibahas dalam pertemuan beberapa seniman dan budayawan di Kota Yogyakarta saat menyosialisasikan penggunaan masker dan penerapan protokol kesehatan yang dihadir Menteri Kordinator Politik, Hukum dan Kemanan (Polhukam) Mahfud MD.
Dalam kesempatan itu, Sujewo Tejo hadir dan sempat menitipkan pesan untuk Jokowi lewat Mahfud MD terkait munculnya Gibran yang menyingkirkan Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo yang semula digadang-gadang sebagai calon kuat maju ke Pilkada Solo.
Serta Bobby Nasution, sang menantu presiden, diusung di Pilkada Medan berpasangan dengan Aulia Rahman.
Dia menitip pesan kepada Mahfud untuk Presiden Jokowi agar mantu dan anaknya mundur dari pencalonan Pilkada.
"Makanya karena beliau enggak datang saya nitip, kalau masyarakat mau kompak lagi mbok anak sama mantu (Jokowi) itu mundur pak dalam pencalonan pilkada," ujar Sujiwo Tejo.
Sujiwo Tejo menyebut, melenggangnya dua sosok anggota keluarga presiden dalam kontestasi pemilihan kepala daerah itu berpengaruh besar terhadap kepercayaan masyarakat kepada pemerintah yang kini ia rasa perlahan sirna.
Akibatnya, langkah pemerintah dan masyarakat kini jadi tak seirama. Bahkan, di tengah situasi pandemi COVID-19.
"Di awal-awal (pandemi COVID-19) kita itu punya energi kreatif yang saling bantu, di awal-awal COVID-19 itu. Makin lama kok enggak ada. Antara lain, dugaan saya karena orang-orang di atas itu dalam tanda kutip patut dipertanyakan," katanya.
Dia meyakini rasa saling curiga satu sama lain akan hilang dan kekompakan masyarakat akan kembali seiring mundurnya Gibran dan Bobby dari Pilkada.
"SK-nya sudah turun ya pak? Karena dengan itu (mundur) kita akan percaya lagi," ujar pria kelahiran Jember, Jawa Timur itu.
"Kalau sana (Gibran dan Bobby) mundur, kita akan kompak lagi, pak. Karena melihat ini buat bangsa," sambung dia.
Dia juga mengaku telah berbincang dengan mantan menteri Susi Pudjiastuti.
Di situ Susi juga menyarankan Sujiwo Tejo memberi saran ke Mahfud supaya membujuk Jokowi agar anaknya tak maju Pilkada.
"Mas Tejo tolong you punya sahabat itu kasih tahu bapak kan dia kan deket sama bapak (Jokowi). Itu yang Solo suruh mundur," ujar Sujiwo Tejo menirukan Susi.
Sujiwo Tejo pun berpesan kepada Mahfud agar apa yang dia utarakan bisa disampaikan ke Jokowi.
"Tolong pesen. Kalau nggak bisa mundur secara hukum, enggak papa setiap warga punya hak. Tapi di atas hukum kalau enggak salah ada etika," ujarnya.
Diketahui, saat ini putra Jokowi Gibran Rakabuming maju sebagai salah satu kandidat Wali Kota Solo.
Sementara, menantu Jokowi, Muhammad Bobby Afif Nasution, maju di Pilwalkot Medan.