Bagi kebanyakan orang, Berkarir di institusi kepolisian memang menjadi kebanggaan tersendiri.
Namun hal tersebut bukan berarti gajinya akan cukup dipakai buat menghidupi anak istri.
Ada banyak petugas polisi yang rela banting tulang nyambi jualan selepas kerja di waktu sore sampai malam hari.
Semua itu mereka lakukan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dan agar pendidikan anaknya terjamin di masa depan.
Ada yang berjualan cilok, nasi goreng, hingga martabak. Selengkapnya, simak ulasan berikut ini.
Nasi Goreng jadi usaha Aiptu Sutrisno demi membiayai kuliah sang anak
Demi membiayai kedua anaknya yang masih duduk di bangku perkuliahan, Salah satu anggota Polrestabes Semarang Aiptu Sutrisno gigih berjualan nasi goreng usai berdinas di kepolisian.
Pria yang sudah pernah melaksanakan ibadah haji itu setiap hari mampu menjual 50 porsi nasi goreng dengan harga Rp 12 ribu per porsinya.
Semua itu dilakukannya agar anak-anaknya bisa mengenyam pendidikan di perguruan tinggi dan lulus menjadi sarjana seperti harapannya.
Bripka Toni Purwanto jualan cilok sekaligus menyalurkan hobi memasak
Berjualan cilok tak hanya menjadi usaha sampingan bagi Bripka Toni Purwanto, tapi juga sebagai mencari uang tambahan dan sarana menyalurkan hobinya di bidang kuliner.
Dengan modal sebuah gerobak sederhana, Anggota Polda Daerah Istimewa Yogyakarta itu berjualan di pinggir Jalan Raya Tajem Km 2, Maguwoharjo, Sleman. Nama usaha ciloknya pun khas kepolisian, yakni ‘Cilok 86’.
Usaha angkringan Bripka Dwi Hariyanto yang memberdayakan pengangguran
Sosok Bripka Dwi Hariyanto viral di dunia setelah kisahnya membuka usaha angkringan ‘Sido Mampir’ miliknya diunggah oleh akun Instagram @PolresJakbar.
Bisnis yang dilakoninya sejak tahun 2015 itu, berawal dari kegemarannya jajan di angkringan hingga akhirnya tertarik membuka usaha sendiri.
Usahanya kini telah berkembang menjadi empat angkringan yang memberdayakan dan menjadi lahan penghidupan bagi pengangguran sebagai karyawannya.
Kisah Brigadir Wawan Mulya yang berjualan bakso
Kisah lainnya juga datang dari Brigadir Wawan Mulyana. Anggota Sabhara Polsek Tarogong, Garut itu nyambi berjualan bakso bersama sang istri demi memenuhi kebutuhan keluarga sekaligus menutup biaya berobat anaknya, Rema Akelia, yang menderita kelenjar tiroid.
Tak hanya berjualan bakso, Brigadir Wawan juga membuat makanan lainnya seperti sate, dan nasi goreng.
Bripka Ambri Jayus Gigih Jualan Martabak demi masa depan anak
Usaha kuliner berupa martabak dan terang bulan juga digeluti oleh Bripka Ambri Jayus yang sehari-harinya bertugas di Polres Sidrap, Sulawesi Selatan.
Usaha yang dimulainya sejak tahun 2016 itu dilakukannya untuk menambah pemasukan keluarga, sekaligus sebagai biaya sekolah sang anak. Setiap malam, Bripka Ambri mampu meraup pendapatan sebesar Rp1-2 juta.
Salut! Mungkin itulah kata-kata yang terucap ketika melihat perjuangan para polisi di atas.
Mereka tetap gigih mencari tambahan penghasilan, Semua ini mereka lakukan tak hanya digunakan sebagai pemasukan, tapi juga memenuhi kebutuhan keluarga hingga menyekolahkan anak-anaknya.
Sebuah teladan inspiratif yang semestinya bisa menjadi contoh bagi siapa saja yang masih malas mencari penghasilan demi kebutuhan sehari-hari.