Makkah adalah kota suci bagi seluruh Umat Islam di seluruh dunia.
Setiap tahunnya, ada jutaan orang yang datang untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh di kota Makkah.
Sebagai kiblat umat Islam, Kota Mekkah harus bisa menjadi kota percontohan bagi seluruh Negara Islam di dunia.
Pasalnya kota ini memiliki sejarah panjang sejak awal mula agama Islam disebarkan oleh Nabi Muhammad disana.
Namun beberapa ratus tahun kemudian kota Mekkah akhirnya menjadi kota yang berisi kegelapan meski jarang diungkap ke publik.
Sampai kapanpun kota suci Makkah akan menjadi kota suci, namun bukan berarti penduduknya adalah manusia-manusia suci.
Berikut sisi gelap dari Kota Makkah akibat kelakuan penghuninya yang wajib diketahui oleh semua orang.
1. Banyak Sekali Prostitusi di Kota Makkah
Setiap kota punya sisi gelapnya sendiri.
Begitu juga kota Makkah yang notabene adalah kota suci bagi umat Islam.
Ternyata di tempat ini juga terdapat praktik prostitusi.
Bahkan pelanggannya cukup banyak.
Dan yang paling membuat miris adalah banyaknya TKW asal Indonesia yang menjual tubuhnya demi mendapatkan uang.
Biasanya mereka adalah TKW dari luar Mekkah yang kabur dari majikan yang kejam.
Namun paspor dan visanya masih disita majikan.
Nasir, salah satu TKI asal Cianjur memperkirakan 2,5 persen dari jumlah TKW di Jeddah bekerja sebagai pelacur.
Jeddah memang menjadi kota terbesar buat pelacuran lantaran lebih bebas ketimbang kota-kota lain di Saudi.
Mirisnya, pelacur Indonesia juga beroperasi di Makkah dan Madinah.
"Nomor satu Jeddah, nomor dua Makkah, nomor tiga Madinah," tuturnya.
Melacur di Saudi, kata Nasir memang enak, Karena selain tarifnya lumayan mahal, peminatnya banyak. Karena itu, banyak TKW asal Indonesia menjadi pelacur di Negeri Dua Kota Suci itu.
TKW asal Indonesia memang mendominasi pelacuran di Saudi.
Saking terkenalnya, jangan kaget jika orang Pakistan, India, dan Bangladesh menyamaratakan semua TKW di sana sebagai pelacur.
"Bagi orang India dan Pakistan, orang Indonesia itu syarmuthah (pelacur)," kata nasir.
Namun penyebutan itu tidak berlaku bagi orang Arab Saudi. Mereka masih memandang orang Indonesia bukan pelacur.
Ujang, pegawai perusahaan swasta di Mekkah punya cerita lain soal itu.
Dia mengatakan pelacur TKW asal Indonesia juga beroperasi di area dekat dengan Masjidil Haram radius 4 kilometer dengan Ka'bah.
Di sana tarif pelacur buat sekali kencan paling murah 500 riyal.
"Ada yang 500 riyal sampai 700 riyal," ungkapnya.
2. Banyak Sekali Situs Islam yang Hancur
Setidaknya sampai saat ini lebih dari 85% situs Islam penting di Makkah hancur.
Beberapa di antaranya bahkan sangat krusial dan merupakan peninggalan Nabi Muhammad dan juga para sahabatnya.
Hal ini tentu tak bisa dihindarkan mengingat Pemerintah Arab Saudi terus menggalakkan perluasan masjidil haram di Mekkah dan masjid Nabawi di Madinah dari tahun ke tahun.
Bahkan rumah orang yang paling dekat dengan Nabi Muhammad, yakni Sayyidina Abu Bakar As-shiddiq kini telah berubah menjadi hotel Hilton yang berada di depan pelataran masjidil haram.
3. Banyak Sekali Penipu dan Copet Saat Ibadah Haji
Ibadah haji adalah saat yang paling dinantikan oleh semua umat Islam di seluruh dunia.
Para calon jamaah haji akan antusias dan bermimpi menjalankan ibadah dengan baik.
Sayangnya justru saat ibadah haji inilah banyak sekali penipuan terjadi.
Tak sedikit jamaah haji Indonesia yang akhirnya rela uangnya hilang karena ditipu atau malah dicopet oleh sesama orang Indonesia yang bermukim di Mekkah.
Hal semacam ini jarang dipublikasikan oleh pihak Arab Saudi.
Pasalnya penipuan dan tindakan kriminal akan membuat Kota Mekkah tercoreng kesuciannya.
4. Banyak Calo Hajar Aswad
Siapa sih yang tidak ingin mencium hajar Aswad?
Semua umat Islam yang pergi ke Mekkah tentu ingin mencium batu dari surga tersebut.
Banyaknya para jamaah yang ingin menciumnya di saat masjidil haram ramai membuat beberapa oknum menjadikan kesempatan ini sebagai ladang pekerjaan mencari uang.
Tak jarang pelakunya adalah warga negara Indonesia yang sudah lama jadi mukimin di Mekkah.
Dengan bergerombol sekitar 4 - 5 orang, mereka mematok harga sekitar 1 juta Rupiah atau 250 Riyal untuk mengantarkan para jamaah demi mencium batu yang menempel di sudut kabah itu.
Praktik calo hajar aswad sudah lama dilakukan oleh mereka, Para jamaah pun tak masalah membayar berapapun harganya demi keinginannya mencium hajar aswad.
Tak jarang, dalam melakukan aksinya, mereka nekat menyikut dan melukai jamaah lain yang juga ingin mencium hajar aswad agar aksinya bisa berjalan mulus.
5. Praktik Jual Beli Daging Kambing Dam
Yang nomor 5 ini yang paling membuat geleng-geleng kepala.
Betapa tidak, Kambing dam dari jamaah haji yang seharusnya dibagi-bagikan kepada kaum fakir miskin malah dijual lagi ke restoran oleh oknum tertentu.
Di musim haji, biasanya para mukimin Indonesia yang nakal biasanya menawarkan kambing dam kepada jamaah haji dengan harga miring.
Jika umumnya kambing di Mekkah di tahun 2019 - 2020 dihargai sekitar 700 Riyal, maka para mukimin tersebut menawarkan harga setengahnya, yakni 350 Riyal.
Murahnya harga kambing itu bukan tanpa alasan, karena nanti dagingnya akan dijual lagi ke Restoran-restoran yang ada di kota Mekkah.
Mirisnya, hampir 90% jamaah haji Indonesia lebih memilih harga yang murah daripada memikirkan keabsahan ibadah hajinya.
Admin kabarmakkah.com pernah mewanti-wanti pada saudaranya yang menjadi salah satu jamaah haji pada tahun 2014 silam terkait praktik jual beli daging dam tersebut.
Namun jawabannya malah membuat tercengang "Yang penting kambing sudah disembelih atas nama saya, masalah mau dijual lagi itu urusan dia" katanya.
Dari praktik jual beli daging kambing dam tersebut, Oknum mukimin Indonesia banyak yang jadi Miliuner mendadak dalam satu musim haji.
Bayangkan saja, keuntungan dari satu jamaah haji berkisar 350 Riyal atau setara dengan 1.5 juta rupiah.
Maka jika dalam satu musim haji dia bisa mendapatkan 1000 jamaah haji atau sekitar 3 kloter, maka keuntungan bersih 1.5 Miliar sudah pasti ada di kantong oknum mukimin tersebut.