Joshua Irwandi, Seorang fotografer dokumenter untuk National Geographic membagikan sebuah foto mengerikan jenazah pasien Covid-19 di salah satu rumah sakit Indonesia.
Jenazah itu dibalut lakban lalu dibungkus plastik dengan rapat bak mumi dan membuat mengharukan semua orang yang melihatnya.
Postingan yang telah disukai 116.956 akun di Instagram ini harusnya dapat menyadarkan kita tentang pentingnya mencegah dan selalu waspada akan virus yang mematikan ini.
“Saya telah menyaksikan langsung bagaimana dokter dan perawat terus mempertaruhkan nyawa mereka untuk menyelamatkan kita. Mereka adalah pahlawan sejati dari cerita ini, dan satu-satunya cara untuk menghargai karya mereka adalah mengikuti apa yang mereka sarankan kepada kita,” tulis Joshua dalam penjelasan gambar yang ia unggah Rabu (15/7/2020), di akun Instagram pribadinya @joshirwandi.
Ia menjelaskan bahwa gambar yang ia unggah itu adalah bentuk pengingat sekaligus peringatan akan apa yang telah terjadi akibat pandemi Covid-19 ini.
Situasi seperti ini bukan lagi hal yang enteng. Ia mendedikasikan gambar ini untuk staf medis yang upayanya tanpa pamrih dalam memperjuangkan kita semua untuk terus hidup.
“Untuk memotret korban virus corona di Indonesia adalah fotografi paling memilukan, paling eerie [seram] yang pernah saya lakukan. Dalam pikiran saya pada saat saya hanya berpikir apa yang terjadi pada orang ini mungkin terjadi pada orang yang saya cintai, orang yang kita cintai,” terangnya.
Di akhir tulisannya, ia menghimbau kepada kita semua untuk membagikan unggahannya tersebut dan meminta tolong agar kita semua bertindak.
Terlepas dari hasil bidikan Joshua Irwandi, Dr. dr. Budiman Bela, Sp. MK, seorang spesialis mikrobiologi klinik Rumah Sakit Indonesia menyatakan bahwa jenazah pasien virus corona masih bisa menularkan virus tersebut.
"Karena cairan tubuh tersebut, kalau memang mengandung virus, maka virusnya masih bisa bertahan," ujar dr. Budiman, Rabu (11/3/2020).
Menurutnya, cairan tubuh yang dapat menyimpan virus dalam waktu yang cukup lama adalah protein dalam tubuh.
"Tapi apakah virus akan mudah menular? Semua tergantung dengan penanganan jenazah yang benar tidak menciptakan aerosol (partikel penyebaran virus)," jelasnya.
Oleh karena itu, Budiman menjelaskan bahwa penanganan jenazah pasien virus corona akan dilakukan dengan penanganan khusus seperti pasien dengan penyakit menular.
"Sebetulnya dari Kementerian Kesehatan juga sudah prosedur-prosedur untuk menangani jenazah yang berpotensi menyebabkan penularan (penyakit)."
"Sejak pengalaman kita dari SARS dulu, kemudia H5N1 (flu brurung), maka Kemenkes sudah siap dengan berbagai protokol tersebut. Tinggal diikuti saja," tambahnya. (*)