Hagia Sophia kini dirubah fungsinya dari museum menjadi masjid. Mulai Jumat, 24 Juli 2020, Umat Islam bisa menggunakannya untuk shalat berjamaah lima waktu.
Untuk meresmikannya, pemerintah Turki mengundang sekitar 1.500 tamu dari berbagai kalangan dan umat Muslim di Turki dan seluruh dunia, untuk merayakan peresmian tersebut, kemudian dilanjutkan dengan ibadah shalat Jumat.
Jauh sebelum acara peresmian Hagia Shopia sebagai masjid, umat Islam juga sempat menghebohkan dunia melalui shalat Jumat terbesar dan termegah saat mengepung Konstantinopel.
Kala itu, komando tertinggi sekaligus imam salat dipegang oleh Sultan Muhammad II atau dikenal sebagai Sultan Muhammad al-Fatih.
Mengepung Konstantinopel dengan kekuatan puluhan ribu pasukan
Peristiwa bersejarah dalam dunia Islam itu terjadi pada 25 Maret 1453, di mana Sultan Muhammad II atau dikenal sebagai Sultan Muhammad al-Fatih menjadi pemegang Jenderal tertinggi pasukan Islam.
Sembari bergerak maju, lantunan doa tak lepas dari para ulama yang menyertai pengepungan tersebut.
Iring-iringan puluhan ribu pasukan Islam yang terdiri dari prajurit kavaleri berkuda, dan prajurit infanteri bergerak dari Erdine menuju ke Konstantinopel tanpa ada rasa takut sedikitpun.
Pilih hari Jumat untuk menambah kesakralan dalam penyerangan
Hari itu adalah hari Jumat, hari yang mulia bagi umat Islam.
Hari Jumat memang sengaja dipilih untuk menambah kesakralan penyerangan ke Konstantinopel.
Saat berangkat menuju konstantinopel, Sultan Mehmet II ditemani para ulama, syaikh dan para habaib.
Para tokoh agama Islam tersebut membaca doa berulang-ulang, bergerak maju bersama pasukan yang lain.
Saat hendak melakukan melaklukkan Konstantinopel, puluhan ribu umat Islam pun melaksanakan shalat Jumat yang bisa dikatakan sebagai shalat Jumat termegah dan terpanjang yang pernah terjadi pada 1453.
Salat Jumat termegah yang membentang hingga 4 kilometer jauhnya
Saat hendak melakukan melaklukkan Konstantinopel, puluhan ribu umat Islam pun melaksanakan shalat Jumat yang bisa dikatakan sebagai shalat Jumat termegah dan terpanjang yang pernah terjadi pada 1453.
Ibadah itu sendiri dilakukan persis di depan benteng Konstantinopel yang hanya berjarak sejauh 1,5 kilometer dari barisan jamaah.
Karena, shalat Jumat itu dilakukan di jalan menuju Konstatinopel dengan jamaah yang membentang sepanjang 4 kilometer dari Pantai Marmara hingga Selat Golden Horn di utara.
Shalat Jumat tersebut dilakukan di depan benteng Konstantinopel dengan jarak 1,5 kilometer.
Hancurnya benteng pertahanan kekaisaran Konstantinopel yang dikenal tangguh
Walaupun pasukan Islam sempat mengalami kesulitan di awal-awal penyerangan karena tangguhnya pertahanan pasukan Kristen Konstantinopel, Namun akhirnya kekuatan musuh runtuh juga setelah tembok utama berhasil diluluhlantakkan dengan meriam raksasa The Great Cannon of Muhammad II.
Tercatat, sebanyak 80 ribu pasukan Islam bergerak maju melawan delapan ribu prajurit Kristen di bawah kendali Konstantin XI pada April 1453, yang akhirnya menyerah dan berhasil ditaklukkan.
Sukses merebut Konstantinopel dari tangan Raja Konstantin XI
Pada 29 Mei 1453, Konstantinopel akhirnya jatuh ke tangan umat Islam dengan terbunuhnya Konstantinus XI sebagai Kaisar Byzantium ke-57.
Dari sana pula cikal bakal Istanbul mulai lahir. Selain mengubah sejarah peradaban manusia, jatuhnya ibu kota Kekaisaran Bizantium atau Romawi Timur itu menandai akhir panjang dari Perang Salib antara umat Islam dan Kristen yang terjadi sejak tahun 1096.