Imam Mahdi menjadi sosok paling istimewa yang ditunggu kedatangannya di akhir zaman.
Beliau adalah sosok yang beribu tahun lalu sudah dikabarkan oleh Rasulullah mengenai kedatangannya.
Tak hanya tentang kemunculannya, ciri-ciri dan apa yang akan beliau lakukan ketika memimpin penduduk bumi ini juga turut disampaikan oleh Rasulullah.
Kemuliaan dan keistimewan yang disebutkan Rasulullah-lah yang membuat banyak orang mengaku sebagai Imam Mahdi.
Nah, agar tidak terkecoh dengan orang-orang yang mengaku sebagai Imam Mahdi, maka sudah semestinya kita sebagai umat Islam wajib mengetahui ciri-ciri Imam Mahdi yang sesuai dikatakan oleh Rasulullah.
10 Ciri-Ciri Imam Mahdi
Ciri-ciri dan munculnya Imam Mahdi bersumber dari hadis-hadis Rasulullah.
Di antara ahli hadis yang meriwayatkan hadis tentang Imam Mahdi adalah Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Al-Hakim, Ath-Thabarani, dan Abu Ya’la.
Sanad hadis mereka sampai pada sejumlah sahabat seperti Ali bin Abi Thalib, Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Thalhah, Abdullah bin Mas’ud, Abu Hurairah, Abu Sa’id Al-Khudri, Ummu Habibah, Ummu Salamah, Tsauban, Qurrah bin Iyas, Ali Al-Hilali, Abdullah bin Haris bin Jaz’i.
Sanad yang menghubungkan antara ahli hadis dengan para sahabat bernaneka macam kualitasnya. Ada yang sahih, hasan, dan adapula yang dhaif (Aun Al-Ma’bud Syarah Sunan Abi Dawud, jilid 11, hlm. 243). Al-Mubarakfuri (w. 1353 H.) menyatakan bahwa ada banyak sekali riwayat tentang Al-Mahdi. Kebanyakan berstatus dhaif. (Tuhfat Al-Ahwadzi Syarah Sunan Al-Tirmidzi, jilid 6, hlm. 402).
At-Tirmidzi meriwayatkan tiga hadis tentang kedatangan dan ciri-ciri Al-Mahdi. Salah di antaranya bersumber dari sahabat Abdullah bin Mas’ud.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا تَذْهَبُ الدُّنْيَا حَتَّى يَمْلِكَ العَرَبَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِي»: وَفِي البَابِ عَنْ عَلِيٍّ، وَأَبِي سَعِيدٍ، وَأُمِّ سَلَمَةَ، وَأَبِي هُرَيْرَةَ وَهَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
Menurut kitab Tuhfatul Ahwadzi, Imam Al-Mubarakfuri menjelaskan, bahwa hadis di atas adalah salah satu hadis yang berkualitas sahih di antara hadis-hadis tentang Imam Mahdi.
Imam At-Tirmidzi meriwayatkan tiga buah hadis mengenai Al-Mahdi. Abu Dawud meriwayatkan sebelas hadis. Ibnu Majah meriwayatkan tujuh buah hadis.
Dari riwayat At-Tirmidzi, dapat dipahami beberapa ciri-ciri Al-Mahdi. Pertama, berasal keturunan keluarga Nabi Saw. Kedua, dia akan menguasai bangsa Arab atau seluruh dunia Islam menurut sebagian penafsiran. Ketiga, namanya sesuai dengan nama Nabi Saw. Muhammad bin Abdullah.
Azhim Abadi (w. 1329 H.) menyatakan bahwa munculnya Al-Mahdi di akhir zaman merupakan keyakinan umat Islam selama berabad-abad.
Ciri-cirinya:
(1) Imam Mahdi adalah seorang laki-laki keturunan Rasulullah
(2) Kemunculannya akan menguatkan agama Islam,
(3) Menegakkan keadilan,
(4) Diikuti umat Islam,
(5) Menguasai negeri-negeri Islam,
(6) Bernama seperti nama Rasulullah,
(7) Kedatangannya diikuti kemunculan Dajjal,
(8) Kemudian kemunculan Nabi Isa,
(9) Dan Nabi Isa menjadi makmum Imam Mahdi dalam salat
(10) Imam Mahdi Dibaiat 313 Pemuda di depan Ka'bah, antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad
Menurut Syekh Ali Jum'ah, di antara tanda dan ciri-ciri Imam Mahdi adalah Allah akan menanamkan cinta dalam hati umat Islam kepada Al-Mahdi (an yulqiya allah fi qulubihim al-mahabbah). Ini adalah ciri-ciri yang penting untuk mengidentifikasi Imam Mahdi.
Karena, telah banyak kelompok yang mengaku sebagai gerakan Al-Mahdi. Mereka meyakini pemimpinnya adalah Imam Mahdi. Padahal, mereka hanya membaca sebagian tanda-tanda Imam Mahdi. Tanda terakhir, yaitu dicintai oleh seluruh umat Islam, tidak terpenuhi.
As-Suyuthi mencatat bahwa dalam sejarah umat Islam, terdapat banyak kelompok yang mengklaim sebagai gerakan Al-Mahdi. Menurutnya, semua itu bentuk kebohongan belaka. Karena ketika diukur berdasarkan kriteria-kriteria di atas, selalu ada yang kurang alias tidak cocok.
Kelompok-kelompok tukang klaim tersebut mempermainkan dalil-dalil agama seperti anak-anak memainkan mainannya. Mereka berusaha mencocok-cocokkan ciri-ciri pemimpin serta kelompoknya dengan Imam Mahdi dan pendukungnya.
Menyikapi fenomena penggunaan hadis-hadis Nabi Saw. dan khususnya berita tentang Al-Mahdi untuk mendukung perjuangan kelompok tertentu, hendaknya kita berhati-hati agar tidak terjatuh dalam pusaran fitnah, konflik dan pertumpahan darah. Rasulullah saw. mewasiatkan ketika menghadapi masa-masa fitnah, umat Islam hendaknya menjaga diri agar tidak terlibat di dalamnya.