Sebentar lagi umat Islam akan merasakan atmosfer yang segar, bukan karena udara yang berbeda dari hari sebelumnya atau pergantian musim yang menghijaukan rerumputan, akan tetapi karena hari raya Idul Adha yang jatuh di bulan mulia yaitu bulan Dzulhijjah akan kita rayakan di bulan Juli tahun 2020 ini.
Sebagaimana kita ketahui bahwa Allah sangat senang terhadap amal shalih seorang hamba di bulan dzulhijjah daripada pada bulan-bulan lainnya, bahkan jihad fi sabilillah sekalipun.
Satu ibadah utama yang sangat ditekankan pada bulan ini yaitu Udhiyyah/berkurban bagi mereka yang memiliki kelapangan harta.
Dengan berkurban Ia telah mengimplementasikan rasa syukur kepada Allah dan bentuk ittiba’ kepada Nabiyullah Ibrahim ‘alaihissalam.
Ada hal yang perlu diperhatikan bagi seseorang yang hendak berkurban atau disebut ‘Mudhahi’ yaitu agar tidak mencukur rambutnya dan memotong kukunya semenjak masuk tanggal 1 Dzulhijjah dimulai hingga hari pelaksanaan kurban.
Sebagaimana Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam,
مَنْ كَانَ لَهُ ذِبْحٌ يَذْبَحُهُ فَإِذَا أُهِلَّ هِلاَلُ ذِى الْحِجَّةِ فَلاَ يَأْخُذَنَّ مِنْ شَعْرِهِ وَلاَ مِنْ أَظْفَارِهِ شَيْئًا حَتَّى يُضَحِّىَ
Tidak sebatas rambut dan kuku, ada sebagian yang berpendapat juga bahwa jangan mencabut bulu tangan dan bulu anggota badan lainnya.
Mengapa Hal-hal Tersebut Tidak Diperkenankan?
Karena Allah subhanahu wa ta’ala akan memberikan ampunan yang melimpah bagi Mudhahi (orang yang berkurban) dari tetesan darah pertama hewan kurban tersebut. Sampai setiap bulu hewan yang disembelih bernilai kebaikan.
Tanduknya, kulitnya dan anggota badannya akan menjadi tabungan kebaikan bagi Mudhahi.
Adapun Hikmah Dilarang Memotong Rambut Dan Kuku Bagi Yang Ingin Berkurban di Hari Raya Idul Adha adalah agar semua anggota badan mendapat ampunan dari Allah.
Karena ampunan yang diberikan Allah bagi orang yang berkurban meliputi seluruh apa yang ada di badannya.
Dari mata, hidung, telingan hingga tiap helai rambut dan kuku-kuku yang ia miliki. Maka sangat disayangkan bila kuku dan rambut di potong duluan sebelum hari ‘H’ penyembelihan, karena akan terlewat dari ampunan yang dijanjikan Allah subhanahu wa ta’ala pada hari penyembelihan.
Ada juga yang berpendapat bahwa dilarang memotong rambut dan kuku agar mengikuti orang-orang yang melakukan ibadah haji di tanah suci saat ini. Yang mereka juga tidak memangkas rambutnya hingga datang waktu tahallul pada tanggal 10 Dzulhijjah saat sebelum mabit di Mina.
Ternyata ada hikmah menakjubkan di tiap perintah dan larangan syariat.
Yuk yang hendak berkurban diingat satu syariat yang diperintahkan Nabi satu ini. Sangat luar biasa kan hikmahnya.
Wallahu a’lam.