Pemegang kekuasaan penuh untuk Kerajaan Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz (84), sukses menjalani operasi laparoskopi untuk mengangkat kantong empedu di Rumah Sakit Spesialis King Faisal Riyadh pada hari ini, Kamis (23/7).
Usai dinyatakan sukses menjalani Operasi tersebut, Raja Salman bin Abdulaziz akhirnya diperbolehkan meninggalkan Rumah Sakit King Faisal di ibu kota Riyadh.
Ia dinyatakan pulih dari sakitnya oleh tim medis, seperti dilaporkan Kantor Berita SPA, Kamis (30/7/2020).
Raja berusia 84 tahun yang hafal Qur'an itu masuk rumah sakit pada 20 Juli untuk menjalani pemeriksaan medis, setelah mengalami peradangan kantong empedu yang berhasil diangkat melalui operasi.
Dalam video yang dirilis oleh SPA, Raja Salman terlihat berjalan ke luar rumah sakit didampingi sejumlah ajudan dan putranya, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, dengan menggunakan masker.
Seperti biasa, Raja Salman berjalan dengan bantuan tongkat.
Raja yang memerintah negara penghasil minyak terbesar dunia sekaligus sekutu dekat AS sejak 2015 itu, memimpin rapat melalui video dari rumah sakit pekan lalu sebelum menjalani operasi.
Dalam video yang ditayangkan oleh sejumlah media pemerintah, ia terlihat sedang membaca dan memeriksa dokumen.
Diketahui, Raja Salman bin Abdulaziz menjadi penguasa tertinggi Kerajaan Arab Saudi pada 2015.
Ia naik tahta setelah menggantikan Raja Abdullah yang meninggal dunia.
Sebelumnya menjadi raja, Salman pernah menduduki beberapa jabatan penting. Di antaranya menjadi putra mahkota—selama 2,5 tahun sebelum menjadi raja, wakil perdana menteri—sejak 2012, dan gubernur Riyadh selama 50 tahun.
Pada 2017, Raja Salman menunjuk anaknya, Mohammed bin Salman (MBS), menjadi Putra Mahkota Arab Saudi, menggantikan Mohammed bin Nayef. Di bawah pemimpin de facto MBS, Arab Saudi melakukan sejumlah reformasi di Kerajaan.
Di antaranya mengizinkan perempuan mengendarai mobil sendiri, memperbolehkan perempuan bepergian tanpa mahram, mengganti sistem kalender Arab Saudi dari Hijriyah menjadi Masehi, dan kebijakan lainnya.