Hingga hari kedua pelaksanaan ibadah haji 2020 yang hanya diikuti sekitar 10000 orang tahun ini, kondisi para jamaah haji dilaporkan tidak ada yang terindikasi ataupun terpapar virus Corona.
Juru bicara Kementerian Arab Saudi Mohammed Al-Abd Al-Ali mengatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan dengan matang segala keperluan penanganan kesehatan untuk virus Corona dan penyakit menular lainnya.
“Kembali kami tegaskan, tidak ada laporan kasus virus Corona atau penyakit lainnya yang dialami oleh jamaah,” katanya saat koordinasi harian terkait haji di Makkah, Kamis (30/7) dikutip dari laman Arab News.
Ia menyebut bahwa pelayanan kesehatan disiapkan dengan total dan siap siaga untuk merespon permasalahan-permasalahan yang muncul. Disediakan 1.456 tempat tidur termasuk di antaranya 272 unit untuk perawatan intensif, 331 untuk isolasi, dan lebih dari 200 bagian darurat.
Petugas kesehatan lapangan juga terus memantau perkembangan kesehatan jamaah saat mereka melaksanakan wukuf dan bergerak menuju muzdalifah. Mereka secara rutin melakukan pengecekan kesehatan selama proses perjalanan untuk memastikan tidak ada penyebaran virus Corona.
Para petugas keamanan juga berjaga untuk memastikan para jamaah menerapkan protokol kesehatan seperti jaga jarak.
Petugas keamanan melakukan penjagaan agar orang yang tidak dalam rombongan haji tidak bisa masuk ke lokasi-lokasi ritual haji.
Pernyataan dari Kementerian Kesehatan ini sekaligus menampik informasi yang menyebut adanya jamaah haji yang terpapar virus Corona.
Sebelumnya, Dubes RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel mengatakan bahwa ia sempat mendapat informasi terkait terpaparnya salah satu dari WNI yang ikut dalam rombongan haji.
Namun ia yakin dengan protokol ketat yang dipakai oleh Pemerintah Arab Saudi, kesehatan jamaah akan terjamin.
Sesuai dengan rundown (jadwal) kegiatan yang telah diumumkan, di hari ketiga pelaksanaan haji, Jumat (31/7), para jamaah sudah berada di Mina setelah melaksanakan wukuf dan mabid di Muzdalifah.
Aktivitas jamaah di hari ketiga ini adalah melakukan lempar Jumrah Aqabah. Setelah itu mereka bergerak menuju di Masjidil Haram untuk melaksanakan thawaf ifadhah dan Sai.
Kemudian sebelum malam datang, jamaah sudah harus berada di Mina untuk melakukan Mabit (bermalam) dan melakukan lempar Jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah keesokan harinya. Ritual lempar jumrah ini akan dilakukan selama 3 hari sampai dengan 2 Agustus 2020.
Menurut Dubes Agus Maftuh Haji tahun ini ia sebut sebagai haji minimalis, paling cepat, dan paling berisiko karena dilakukan tengah pandemi.