Pemegang kekuasaan penuh untuk Kerajaan Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz (84), sukses menjalani operasi laparoskopi untuk mengangkat kantung empedu di Rumah Sakit Spesialis King Faisal Riyadh pada hari ini, Kamis (23/7).
Meski demikian, Raja Salman akan menghabiskan waktu di rumah sakit sesuai dengan rencana perawatan yang direkomendasikan oleh dokter dan tim medis. Hal tersebut seperti diungkapkan oleh kantor berita Saudi, SPA,
Atas kesembuhannya, Raja Salman menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendoakannya.
Sebagaimana diketahui, Raja Salman dilarikan ke rumah sakit pada Senin (20/7) untuk menjalani pemeriksaan kesehatan setelah mengalami radang kantung empedu.
Meski tengah dirawat di rumah sakit, Raja Salman tetap memimpin rapat kabinet melalui video call pada Selasa (21/7) malam.
Rapat tersebut disiarkan stasiun televisi pemerintah. Dalam tayangan video tanpa suara, Raja Salman terlihat sedang berada di belakang meja, membuka-buka dokumen, dan membacanya.
Raja Salman terakhir berbicara di depan publik pada 19 Maret lalu. Saat itu, Raja Salman berpidato selama lima menit dan disiarkan televisi pemerintah tentang pandemi virus corona (Covid-19).
Raja Salman bin Abdulaziz menjadi penguasa tertinggi Kerajaan Arab Saudi pada 2015.
Ia naik tahta setelah menggantikan Raja Abdullah yang meninggal dunia.
Sebelumnya menjadi raja, Salman pernah menduduki beberapa jabatan penting. Di antaranya menjadi putra mahkota—selama 2,5 tahun sebelum menjadi raja, wakil perdana menteri—sejak 2012, dan gubernur Riyadh selama 50 tahun.
Pada 2017, Raja Salman menunjuk anaknya, Mohammed bin Salman (MBS), menjadi Putra Mahkota Arab Saudi, menggantikan Mohammed bin Nayef. Di bawah pemimpin de facto MBS, Arab Saudi melakukan sejumlah reformasi di Kerajaan.
Di antaranya mengizinkan perempuan mengendarai mobil sendiri, memperbolehkan perempuan bepergian tanpa mahram, mengganti sistem kalender Arab Saudi dari Hijriyah menjadi Masehi, dan kebijakan lainnya.