Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dilaporkan sedang berunding dengan Kerajaan Arab Saudi terkait usul penundaan ibadah haji pada tahun ini atau 1441 Hijriyah, dengan alasan pandemi virus corona (Covid-19).
Seperti dilansir kantor berita Mehr, Jumat (12/6), dialog tersebut terjadi pada Rabu lalu.
Menurut WHO, jika Arab Saudi tetap membolehkan ibadah haji, maka lembaga itu harus turun tangan mengawasi.
Kepala Perwakilan WHO wilayah Timur Tengah, dr. Dalia Samhouri, menyatakan sedang berupaya membujuk Saudi untuk menunda pelaksanaan ibadah haji tahun ini akibat pandemi virus corona atau Covid-19.
Sebab, sampai saat ini kasus penularan virus corona di Arab Saudi juga terus bertambah.
Diharapkan Saudi bisa memberikan keputusan terkait haji pada 15 Juni mendatang atau setelahnya.
Di sisi lain, sejumlah negara memutuskan tidak memberangkatkan jamaah calon haji pada tahun ini akibat kondisi tersebut. Di antaranya adalah Afrika Selatan, Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura.
Nyaris 120.000 Kasus Corona di Arab Saudi
Total kejadian infeksi virus corona (Covid-19) di Arab Saudi per hari ini tercatat sebanyak 119.942 kasus. Jumlah akumulasi itu didapat setelah Kementerian Kesehatan setempat mengonfirmasi 3.921 kasus infeksi baru dalam 24 jam terakhir.
Angka tersebut adalah rekor terbaru lonjakan kasus Covid-19 di Arab Saudi. Sebelumnya, rekor lonjakan yang dicatat negara itu adalah 3.733 kasus baru dalam sehari, yaitu pada Kamis (11/6/2020) kemarin.
Jumlah pasien sembuh dari infeksi virus corona di Arab Saudi juga terus meningkat dengan tambahan 1.010 kasus kesembuhan baru yang dicatat pada Jumat (12/6/2020) ini. Dengan begitu, hingga kini sudah ada 81.029 pasien Covid-19 yang sembuh di negeri padang pasir itu.
Sementara, ada 36 orang yang sebelumnya dinyatakan positif terkena virus itu telah meninggal dunia di Arab Saudi dalam 24 jam terakhir. Dengan begitu, total kasus kematian akibat Covid-19 di kerajaan Islam itu kini menjadi 893 jiwa.
Sebagian besar kasus baru terdeteksi di kota Riyadh, sejalan dengan tren akhir-akhir ini. Kota Jeddah memiliki jumlah kasus tertinggi kedua, lalu diikuti oleh Makkah.
Untuk diketahui, Arab Saudi secara bertahap melonggarkan pembatasan di seluruh negara selama beberapa minggu terakhir. Masjid-masjid di seluruh kerajaan sekarang diizinkan untuk dibuka dan menyelenggarakan Salat Jumat. Syaratnya, masjid dibuka tidak lebih dari 40 menit sebelum salat dimulai.
Smentara itu, para pegawai di sektor publik di seluruh negeri secara bertahap mulai kembali ke tempat kerja sejak 31 Mei dan diharapkan bisa sepenuhnya kembali bekerja pada 14 Juni ini.
Sebelumnya, Arab Saudi sempat mengalami penurunan kejadian baru infeksi Covid-19 di bawah 2.000 kasus selama 8 hari berturut-turut dari pekan terakhir Mei hingga 2 Juni lalu. Namun, sejak sejumlah aturan pembatasan dilonggarkan, tampaknya ada tren kenaikan lagi pada lonjakan harian kasus infeksi corona di negeri itu.
Kini, sudah sepekan berturut-turut Arab Saudi mengalami penambahan kasus virus corona di atas 3.000 kejadian per hari. Pada Rabu (10/6/2020), Kerajaan yang berada di bawah pimpinan Raja Salman itu mencatatkan 3.717 kasus baru.
Sementara, pada Selasa (9/6/2020) ada 3.288 kasus baru yang dikonfirmasi; Senin (8/6/2020) sebanyak 3.369 kasus; Minggu (7/6/2020) sebanyak 3.045 kasus, dan; pada Sabtu (6/6/2020) ada penambahan 3.121 kasus baru di Arab Saudi.