Sebuah video viral di dunia maya, berisikan seorang remaja laki-laki yang mengaku dirinya sebagai tuhan.
Bukan hanya itu saja, dia juga mengatakan teman-teman sesama anggotanya masuk surga, sedangkan manusia lainnya masuk neraka.
Remaja dalam video tersebut disebut-sebut seorang anak jalanan, mulai tersebar di facebook pada Senin (25/5)
Video tersebut telah di media sosial lainnya seperti instagram dan berbagai kanal youtube.
Sebuah postingan video oleh akun instagram makassar_iinfo_ terlihat remaja lelaki yang mengaku sebagai tuhan.
Dalam Videonya, Remaja yang memakai baju kerah koko berwarna biru donker dan memakai anting di telinganya menyebut dirinya sebagai Allah Swt.
"Saya, Allah Swt. Tuhannya manusia rajanya manusia," kata remaja itu.
Ia kemudian mengklaim bahwa seluruh anak punk masuk surga.
Sementara manusia lainnya masuk neraka.
"Kalian semua masuk surga. Anak punk masuk surga semua anak punk,"
"Tentara, presiden, gubernur, walikota, masuk neraka semua," ujarnya.
Belum lama kabar tersebut menjadi viral, Sekarang viral berita Abu Janda alias Permadi Arya mengaku sebagai cucu tuhan.
“Baru cucu nabi. gue cucu Tuhan santai aja,” kata Permadi Arya di akun Instagram Permadiaktivis2.
Pemilik akun Instagram @harrismashduqi menilai Tuhan Permadi Arya beranak pinak. “Cucu Tuhan? Emangg Tuhan lu beranak pinak? Wah tidak sehat nih orang,” tulisnya.
Sebelumnya, Abu Janda mangkir dari panggilan Bareskrim Polri terkait kasus dugaan ujaran kebencian dan penistaan agama.
Penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menjadwalkan pemeriksaan kepada Abu Janda sebagai saksi terlapor pada Jumat (29/5) lalu.
Abu Janda dilaporkan oleh Ikatan Advokat Muslim Indonesia (IKAMI) ke Badan Reserse Kriminal Polri pada 10 Desember 2019 lalu.
Dia dianggap telah menyebarkan ujaran kebencian berkaitan dengan kicauannya di media sosial yang mengkaitkan antara agama Islam dengan terorisme.
Menurut IKAMI hal menjadi bukti dari beberapa ujaran kebencian yang telah dilakukan Abu Janda dengan menyebarkan penilaiannya terhadap umat Islam di Indonesia melalui sosial media. IKAMI pun berharap penyelidikan Abu Janda bisa berlangsung terbuka.