Semua orang Islam pasti ingin bertemu dengan Rasulullah, walaupun hanya dalam mimpi. Mimpi berjumpa, atau hanya sekedar menatap wajah Rasulullah itu bagian dari kunci menuju surga Allah.
Konon wajah Nabi Muhammad, sangat sejuk dan menyejukkan setiap orang yang menatapnya. Menatap wajah Rasulullah, membuat hati semakin terpesona, dan enggan berpaling darinya.
Hebatnya, orang-orang yang pernah bermimpi berjumpa dengan Rasulullah, tutur katanya semakin bagus, dan sarat dengan makna. Perilakunya juga sangat menyenangkan terhadap setiap orang.
Sahabat Nabi yang biasa berjumpa dengan Rasulullah, mereka-mereka selalu berebut bersalaman, serta betah disampingnya. Tidaklah berlebihan jika manusia modern yang hanya sekedar mendengar cerita, membaca kisah, tetap senantiasa merindukan Rasulullah.
Orang-orang modern yang pernah bermimpi berjumpa dengan Rasulullah, jujur, sidiq, rajin ibadah, peka terhadap lingkungan, dermawan, dan menyenangkan. Mereka selalu bergetar jika nama Rasulullah disebutnya.
Mereka selalu membasahi bibirnya dengan sholawatan, baik dirumah, tempat kerja, naik angkot atau mobil sendiri, bahkan ketika di dapur-pun selalu bersolawat. Karena bersolawat kepada Rasulullah itu ternyata nikmat sekali.
Para ulama banyak berpendapat bahwa betemu dengan Rasulullah melalui sebuah mimpi bukan suatu yang mustahil. Dengan catatan, hati dan pikirannya bersih. untuk itulah, bagi orang yang ingin berjumpa dengan Rasulullah, caranya sebagai berikut:
Memperbanyak membaca sholawat kepada beliau, dimana dan kapan saja. Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki mengatakan dalam kitab Hosois Al-Ummah Al-Muhammadiyah:
"Minimal sholawat itu dibaca 300-400 kali dalam sehari semalam".
Jangan pernah mengatakan cinta kepada Rasulullah SAW jika setiap hari masih kurang dari jumlah di atas. Adapun maksimal, tidak terbatas. Semakin banyak semakin baik.
Meng-agungkan Sunnah Rasulullah. Bukan saja melakukan sunnah, akan tetapi melakukan dengan penuh ta’dzim terhadap Rasulullah. Artinya, ikutilah sunnah Rasulullah dalam semua aspek kehidupan sehari-hari. Seperti, berdoa tiap masuk rumah, keluar rumah, mau makan dan minum, bersuci setiap hendak tidur karena itu sunnah Rasulullah dan cinta terhadap Rasulullah.
Setiap amalan baik, sebaiknya diniatkan karena mengikuti sunnah Rasulullah. Dalam kehidupan sehari-hari, Rasulullah banyak tersenyum kepada setiap orang yang dijumpainya (sahabat). Tidak ada orang yang lebih banyak tersenyum daripada Rasulullah.
Untuk itulah, kita juga harus bisa bersikap seperti Rasulullah dalam kehidupan sehari bergumul dengan masyarakat.
Membantu (melayani) umat Rasulullah, yaitu banyak membantu umat Rasulullah yang membutuhkan, seperti; anak yatim, orangtua-orangtua, fakir miskin. Inilah yang disebut dengan ibadah mutaddiyah, karena sesungguhnya membantu orang-orang miskin dan membutuhkan itu bagian dari bentuk cinta kepada Rasulullah. Jangan sampai menjadi orang yang pragmatis mementingkan kepentingan sendiri, sementara orang lain membutuhkan.
Rasulullah bersabda: "Allah senantiasa bersama hamba-Nya, selama hamba itu selalu membantu sesama". Nabi itu diutus untuk semua alam semesta, bukan hanya untuk orang manusia, tetapi rahmatan lil alamin.
Ikut serta mengemban dakwah Rasulullah dan menyebarkannya. Dengan kata lain, pola kehidupan sehari-hari mencermikan dakwah. Mengajak orang berbuat baik melalui lisan, atau tulisan, tidak lupa juga berusaha mencegah kemungkaran. Itulah bentuk cinta kepada Rasulullah.
Sebuah kisah menarik, dimana ada seorang pemuda yang selalu kirim surat kepada rekannya yang bermukim di Madinah. Setiap tahun, pemuda itu mengirimkan surat kepada rekanya itu.
Menariknya, pada setiap pojok surat selalu di tulis السلام عليك يا رسول الله berbahasa Arab. Dengan ijin Allah SWT sang pengirim surat itu setiap tahun berziarah ke hadirat Rasulullah di kota suci Madinah. Untuk itulah, di dalam kitab Fathu 'Allam, diceritakan "Selama tulisan itu tidak terhapus, maka tulisan itu senantiasa bersolawat kepada Rasulullah".
Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammad.