Viral video sekumpulan aparat polisi Indonesia memukuli bokong warga yang tertangkap tak kenakan masker saat berada di luar rumah.
Video ini berlatar belakang di sebuah pasar yang ramai dengan masyarakat yang berlalu-lalang.
Seperti yang telihat dalam video, aksi polisi Indonesia ini mirip seperti kasus viral yang ada di India.
Sejumlah polisi melakukan aksi tegas untuk menertibkan warga agar mentaati protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
Video viral ini dibagikan di beberapa media sosial, seperti Twitter dan Facebook.
Salah satunya dibagikan dalam sebuah grup Facebook Galeri Maluku dengan keterangan “Bagi yang tidak menggunakan masker siap-siap panta babostok”.
Dalam video ini tampak sejumlah polisi tengah melakukan penertiban dengan membawa rotan sepanjang 1 meter.
Rotan tersebut lalu digunakan untuk memukuli bokong warga dan para pedagang yang tak kenakan masker.
Sementara, sebagian polisi lainnya terlihat membawa senjata laras panjang saat mengawal penertiban.
“Masker mana masker, ingatkan pakai masker,” tutur salah seorang anggota polisi yang mengawal penertiban.
Setuju Pak pukul yang masih bandel ngga mau pakai masker pic.twitter.com/POyRtiy3l4— Den-Mase-Pupunk-π²π¨-πΈπͺ (@arjuno_ireng01) May 28, 2020
Aksi penertiban tersebut terjadi di kawasan Pasar Mardika, Ambon pada Kamis (28/5/2020).
“Itu kejadiannya kemarin. Memang harus tegas begitu karena di sini banyak pedagang yang melawan. Padahal Ambon ini sudah zona merah,” kata Ical, salah satu pedagang Pasar Mardika, Jumat (29/5/2020).
Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat juga membenarkan aksi penertiban itu.
Aksi itu dilakukan personel Polda Maluku.
“Jadi begini, itu (anggota) dari Polda Maluku, mereka kan tergabung dalam satgas gugus tugas Covid-19 di bawah pemprov, tapi pengendali tetap di bawah kita Polda Maluku,” katanya.
Saat melakukan penertiban, sejumlah anggota polisi kebetulan menemukan rotan milik anggota Satpol PP dan mereka kemudian menggunakannya untuk memukuli warga.
“Itu rotan atau pentungan yang mereka gunakan itu milik Satpol PP ya,” katanya.
Saat aksi penertiban mirip dengan cara polisi di India, Roem enggan menjawab.
“Saya tidak bilang begitu (mirip) polisi India, itu yang menilai wartawan.
Kalau mungkin mirip atau mirip polisi India itu wartawan yang nilai bukan saya,” katanya.
Satpol PP Kota Banjarmasin terapkan hal yang sama
Tidak hanya India dan Maluku, cara ini juga pernah diterapkan oleh Satpol PP di Kota Banjarmasin.
Mereka tak lagi memberikan teguran kepada warga yang melanggar PSBB, namun menggantinya dengan sanksi fisik.
Sanksi tersebut adalah pukulan dengan rotan yang telah disiapkan khusus untuk penerapan PSBB.
PSBB di Kota Banjarmasin sendiri telah ditetapkan sejak Jumat, 24 April 2020 pukul 09.00 WITA.
Satpol PP sudah menyiapkan ratusan rotan untuk digunakan petugas yang tersebar di berbagai titik.
"Jadi nanti teman-teman Satpol PP jaganya pakai rotan, siapa pun masyarakat yang bandel tidak mengindahkan ketentuan imbauan pemerintah, masih keluyuran di jalan, maka akan kita tindak tegas," ujar Plt Kasat Pol PP Kota Banjarmasin Ichwan Nor Khaliq.
Selain itu, Ichwan menegaskan bahwa sanksi pukulan tidak seperti yang dibayangkan.
Pukulan dijamin tak membuat pelanggar kesakitan.
"Tapi, rotan kami siapkan untuk pukulan kasih sayang, tidak memukul orang sampai KO," ujarnya.
Beberapa pelanggaran yang akan disanksi antara lain ketika warga beraktivitas di luar rumah tanpa mengenakan masker dan keluyuran pada jam malam.
Dia ingin masyarakat menyadari bahwa segala peraturan yang dibuat adalah untuk kebaikan mereka.
"Agar mereka mengerti bahwa berada di jalan sangat tidak sehat saat ini, tidak hanya membahayakan keselamatan dia saja, tapi juga keluarganya," ujar Ichwan.
Ide tersebut diakui terinspirasi dari polisi India yang menerapkan pukulan tegas bagi pelanggar.
Berdasarkan pengalaman, masyarakat tidak mempan jika hanya diberi teguran.
"Kalau tidak menggunakan ini, pengalaman kami, kalau hanya dengan mulut kurang diperhatikan, terpaksa kami mempersiapkan ketegasan dengan rotan, tapi tadi saya bilang untuk pukulan kasih sayang saja," kata dia.
Dia meyakinkan pukulan tersebut tidak akan menyakiti.
Ketegasan itu dilakukan karena PSBB akan sia-sia jika masyarakat tetap saja tidak peduli.
"Sia-sia kami berada di jalan hingga tidak tidur kalau masyarakat tidak disiplin, makanya harus tegas ini," katanya.