Diduga Plesetkan Doa Buka Puasa, tiga remaja putri Diamankan di Polrestabes Makassar. Mereka diamankan karena diduga melakukan penistaan agama dengan memplesetkan doa buka puasa.
Dilansir dari Suara.com, gadis Is ditangkap di rumahnya di Jalan Kandea Makassar.
Sementara dua rekannya turut diciduk karena berada di lokasi saat membuat konten diduga menista agama itu.
Kasus itu bermula dari viralnya video remaja putri di Makassar, yang kontennya diduga melecehkan agama yakni, pemelesetan doa buka puasa dengan kalimat 'open BO PSK' yang bernada seksual.
Video remaja putri itu mulai viral pada Minggu 17 Mei 2020. Meskipun remaja putri itu sudah menghapus videonya.
Tapi video tersebut kadung beredar luas di media sosial.
Gadis ABG tersebut memplesetkan sebagian isi doa buka puasa dengan bahasa yang menjurus pada istilah pornografi. Dalam video berdurasi 11 detik yang viral tersebut, diselipkan istilah-istilah perbuatan dosa seperti 'hubungan badan' dan open BO.
"Allahumma laka gandrang, wa bika nyamang na gandrang," ujar sang gadis ABG di dalam rekaman video yang viral, seperti dilihat pada Selasa (19/5/2020).
Kata 'gandrang' yang dipakai untuk mempelesetkan doa buka puasa dalam video tersebut diduga sebagai istilah yang berarti 'hubungan badan'. Sementara frasa 'open BO' merujuk pada istilah prostitusi online.
Tidak lama setelah video viral, Muncul video permintaan maaf remaja putri Makassar itu.
Video permintaan maaf IS muncul di akun Instagram Makassar_info. Durasinya 33 detik, dalam video itu, sang gadis mengaku tidak menyangka jika konten videonya bakal viral. Hingga membuat banyak orang tersinggung. Ia pun meminta maaf.
Dia juga berjanji tidak akan mengulangi tindakannya tersebut.
“Sekali lagi dengan rasa bersalah besar, saya meminta maaf kepada seluruh umat muslim dimanapun berada dan saya berjanji tidak akan mengulangi kesalahan saya di kemudian hari,” kata IS dalam video itu.
Meski telah melakukan permintaan maaf, tindakan IS tersebut terlanjur dilapor seorang warga di Makassar karena menganggap videonya melecehkan agama.
Video tersebut tentu saja bikin warga resah. Polrestabes Makassar langsung turun tangan mengamankan gadis ABG setelah menerima laporan dugaan penistaan agama dari masyarakat.
"Iya betul, ada 3 orang yang kita amankan," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Agus Heru kepada wartawan, Selasa (19/5)
Tak Terlibat Prostitusi Online
Kanit PPA Polrestabes Makassar AKP Ismail membenarkan, sejumlah kata tak senonoh yang diselipkan ke dalam bacaan doa buka puasa memang bisa dikatakan sebagai istilah prostitusi. Tapi setelah diselidiki, istilah prostitusi itu hanya sekadar diucapkan tersangka saja dan IS tidak pernah terlibat ke dalam dunia prostitusi online.
"Ide IS sendiri (menyelipkan kata-kata tak senonoh), dan dia masih status pelajar, tidak berkaitan dengan dunia prostitusi online," ujar Ismail kepada wartawan, Rabu (20/5/2020).
Ismail tidak mengetahui darimana IS mendapatkan referensi istilah prostitusi yang kemudian dia selipkan ke dalam bacaan doa buka puasa tersebut. Sebaliknya, IS disebut hanya bercanda saat mempelesetkan doa buka puasa dan tidak menyangka akan viral.
"Motifnya hanya main-main dan tidak menyangka bahwa akan menjadi viral," terang Ismail.
Diketahui, tiga anak baru gede (ABG), IS (16) dan 2 rekannya, NU (14), dan SE (15), ditetapkan sebagai tersangka di kasus viralnya video mempelesetkan doa buka puasa di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kini mereka telah ditatapkan sebagai tersanka.
IS sebagai orang atau tersangka yang mempelesetkan doa buka puasa itu telah meminta maaf dan menyatakan diri menyesali perbuatannya. Namun ia tetap diproses secara hukum.
"Saya IS umur 16 tahun meminta maaf yang sebesar-besarnya atas video saya yang tanpa maksud apa pun dan tanpa sepengetahuan saya telah viral," ujar IS dalam sebuah video permintaan maaf, seperti dilihat pada Selasa (19/5/2020).
Masih dalam video permintaan maafnya, IS menegaskan benar-benar merasa bersalah dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
"Sekali lagi dengan rasa bersalah besar saya meminta maaf kepada seluruh umat muslim di mana pun berada dan saya berjanji tidak akan mengulangi kesalahan saya di kemudian hari," katanya.