Bantuan sosial ( bansos ) yang diturunkan oleh pemerintah napaknya menjadi dilema di masyarakat.
Bahkan, Ketua RT pun kebingungan lantaran warga yang dapat bansos berisi paket sembako itu dianggap sebagai orang mampu.
Sebab, orang tersebut memiliki rumah dan juga mobil pribadi.
Tri Iswan Ketua RT 04/RW 09 Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi mengaku heran dengan data yang dimiliki oleh pemrintah.
Ia mengaku ada warganya yang dianggap mampu justru menerima bantuan paket sembako Pemkot Bekasi.
Diketahui, paket sembako Pemkot Bekasi terdiri dari 5 kilogram beras, 1 liter minyak goreng, 7 bungkus mi instan, 1 kaleng sarden, kecap, dan saos.
"Bantuan tahap pertama banyak warga yang menerima tidak tepat sasaran, dia punya rumah dan mobil tapi tetap menerima," ungkap Tri saat dikonfirmasi pada Selasa (21/4/2020)
Dia menjelaskan, pernah mengajukan data penerima paket sembako Pemkot Bekasi.
Saat itu Tri mengajukan ada 20 Kepala Keluarga (KK) yang diajukan di lingkungan RT-nya.
Dari data yang sudah dia ajukan, hanya ada satu KK yang terdaftar dan sudah menerima bantuan paket sembako.
"Saya ajukuan ke Ketua RW tapi dari data yang saya ajukan belum ada warga yang menerima, baru satu," ucap dia.
"Sampai saat ini belum tahu kapan bantuan bakal dikirim," Tri menambahkan.
Berdasarkan hasil penelusuran beberapa warga yang tinggal di perumahan elite Kemang Pratama juga terdaftar sebagai penerima bantuan.
Distribusi paket sembako Pemkot Bekasi langsung ke rumah-rumah warga.
Petugas dari kelurahan datang langsung ke rumah dan menyerahkan bantuan berdasarkan data yang sudah mereka kumpulkan.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, bansos Covid-19 berupa paket sembako ini tidak diperuntukkan bagi seluruh warga.
Tetapi setiap warga berhak mendapatkan jika dia benar-benar terdampak.
"Kalau dia di Kemang Pratama mengontrak atau memang di Kemang Pratama yang di regency, kalau yang biasa 1 mah sama atuh. Terus seumpamanya dia putus kerja, sama saja," kata Rahmat Effendi.
Dia menjelaskan, untuk paket sembako Pemkot Bekasi memang basis datanya di luar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTSK) milik Kementerian Sosial (Kemensos).
Mereka yang menerima paket sembako Pemkot Bekasi sebelumnya didaftarkan oleh ketua RT setempat untuk selanjutnya dipilah pihak kelurahan.
Terdapat kriteria warga atau keluarga yang layak menerima bantuan.
Mereka umumnya adalah warga yang pekerjaanya terdampak akibat Covid-19.
Rahmat menjelaskan, silakan Ketua RT mendata, misalkan 100 KK tapi tidak semuanya dapat.
Ia melanjutkan, 100 KK tadi akan dievaluasi layak tidak untuk mendapatkan paket sembako Pemkot Bekasi.
"Stelah diverifikasi kelayakannya sesuai indikator cuma 60. Nah itulah yang nerima."
"Bukan semua yang didata misal 100, 100-nya dapat bantuan," beber dia.
Jatahnya Minta Dikasih ke Warga yang membutuhkan
Berbeda dengan di Bekasi, seorang nenek di Sumatera Barat justru rela memberikan jatah paket sembakonya untuk orang lain yang lebih membutuhkan.
Kali ini, aksi seorang nenek ini pun membuat publik terharu.
Pasalnya, sang nenek tampak menolak bantuan beras yang diberikan oleh petugas.
Alih-alih menerima, sang nenek justru ogah mengambil beras yang hendak diberikan kepadanya.
Sang nenek yang tak disebutkan namanya itu justru mengurai ucapan bijak.
Momen penolakan sang nenek itu tersaji dalam video yang dibagikan di akun Twitter @infosumbar.
Video yang dibagikan beberapa waktu lalu itu pun diunggah kembali oleh akun @kitabisacom.
Nenek ini mengembalikan bantuan beras yang dikasih ke dia— Kitabisa #KuatBersama (@kitabisacom) April 16, 2020
"Tolong kasih ke yang butuh. Kalo garam ini gapapa buat saya. Kalo beras tiga bulan ke depan saya masih ada, sedang numbuk (padi). Ini tolong diberikan"
Kita butuh jiwa baik seperti nenek iniππpic.twitter.com/NNFTyhlJPL
Sang nenek terlihat langsung menghampiri petugas yang hendak memberikannya beras dan sembako.
Sambil tersenyum, sang nenek mendekat ke petugas yang sedang membawa beras.
Langsung memegang beras yang dibawa petugas, sang nenek mengurai penolakannya.
Ya, sang nenek mengaku tak mau mengambil bantuan beras tersebut.
Sambil Tersenyum, Nenek Ini Tolak Diberikan Bantuan Beras, Ucapan Sang Lansia Bikin Netizen Terharu
Usai menolak, sang nenek yang mengenakan pakaian berwarna biru dongker itu pun melayangkan ucapan bijak.
Dengan bahasa daerah, sang nenek ingin agar beras tersebut diberikan saja ke orang yang lebih membutuhkan.
"Tolong berikan (beras ini) kepada orang yang lebih membutuhkan," kata sang nenek.
Tak mau membuat petugas tersinggung, sang nenek lantas bercanda.
Sambil tertawa, sang nenek mengambil garam yang dibawa petugas.
Namun untuk beras, sang nenek tetap menolaknya.
"Kalau garam ini tidak apa2 (kami terima)," ucap sang nenek seraya tertawa.
Lebih lanjut, sang nenek pun mengurai alasannya menolak pemberian beras tersebut.
Diakui sang nenek, ia masih punya stok beras untuk tiga bulan ke depan.
"Kalau beras untuk 3 bulan ke depan kami masih ada," ujar sang nenek seraya menunjuk rumahnya.
Aksi terpuji sang nenek menjadi viral di media sosial.
Publik melalui laman media sosial mengaku terharu dengan kerendahan hati sang nenek.
Tak mau memanfaatkan keadaan di tengah wabah Covid-19, sang nenek justru lebih memikirkan nasib orang lain.
Netizen pun turut mendoakan kebaikan untuk sang nenek.
"Jiwa2 kayak gini gak bakal kekurangan. Allah sudah mencukupkan rejekinya," tulis akun @fatacintankri.
"Saat orang- orang yg masih mampu bgt nunggu nunggu dikasih jatah sembako gratis nenek ini malahh ngasih ke orang lain yg dia anggep lebih butuh, yg lainn gamaluu niih?" tulis akun @debbyulfa2.
"nah, nenek ini punya hati yg kaya," tulis akun @frasaku_.
"Allahu Akbar doa terindah buatmu nek," tulis akun @AbachRifai.
"Semoga diberikan kesehatan dan kebaikan selalu, nek. Amin," tulis akun @ckwardhani.