Tubuh yang renta dalam usia lebih dari 100 tahun tak membuat seorang nenek berusia 110 tahun di Kelurahan Wabororo, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara menyerah untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.
Pada usia yang mencapai sekitar 110 tahun ini, nenek yang bernama Wa Kaua, tak pernah meninggalkan salat lima waktu dan mengaji setiap harinya.
Dengan menggunakan bahasa daerah dan terbata-bata, nenek yang sudah mempunyai 9 cucu dan 12 cicit ini mengatakan tidak punya resep dan obat yang membuatnya panjang umur.
“Tidak ada obat panjang umur, hanya saya selalu rela, sabar, ikhlas dan selalu tawakal. Ini mungkin membuat saya panjang umur, Alhamdulillah,” kata Wa Kaua saat ditemui di rumahnya, Kamis (7/5/2020).
Walaupun sudah tidak bisa berjalan lagi, tak membuatnya untuk menyerah. Wa Kaua masih tetap semangat menjalankan aktivitasnya setiap hari.
Bisa masak air sendiri
Ia tak ingin merepotkan anak cucunya dengan aktivitasnya seperti memasak air untuk keperluan sehari-harinya.
“Saya juga masih bisa membantu anak saya dan tidak membebankan anak saya seperti masih bisa masak air,” ujarnya.
Bila memasuki waktu untuk salat, Wa Kaua kemudian mengambil wudu dan melaksanakan salat dengan cara duduk.
Kemudian ia lanjutkan dengan berzikir dan mengaji di dalam kamarnya ukurannya tidak terlalu luas.
Berzikir tiap merasakan sakit
Pada usianya saat ini, Wa Kaua sudah tidak punya keinginan lain lagi ke depannya.
“Saat ini saya hanya tinggal menunggu dijemput Allah dengan memperbaiki amalan saya,” ucap Wa Kaua.
Saat ini Wa Kaua tinggal bersama seorang cucunya, Fatma di rumah panggung yang terbuat dari kayu.
Menurut Fatma, neneknya tidak pernah mengeluh kalau jika sakit.
Ia hanya melihat neneknya sering zikir untuk pengobat sakitnya.
“Paling sakit hanya rasa capek, sakit di belakang, mungkin pengaruh capeknya waktu dia muda dulu dirasakan sekarang,” kata Fatma.