Malam Lailatul Qadar 2022 insya Allah jatuh pada tanggal 1 Mei 2022 atau malam ke-29 Ramadhan 1443 Hijriyah.
Perhitungan tersebut jika mengacu pada pendapat Hujjatul Islam, Imam Al-Ghazali dan juga ulama madzhab Syafi'iyah lainnya, sebagaimana disebutkan dalam kitab I'anatut Thalibin juz 2.
Kitab itu memberi petunjuk, jika awal puasa jatuh pada hari Ahad, maka malam Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-29.
Seperti kita tahu, Bulan Ramadhan tahun 2022 ini jatuh pada hari Ahad, Tanggal 3 April 2022.
“Semenjak saya menginjak usia dewasa Lailatul Qadar tidak pernah meleset dari jadwal atau kaidah tersebut," ujar Syekh Abul Hasan As-Syadzili memperkuat hitungan tersebut.
Kaidah ini sesuai dengan keterangan dalam kitab Hasyiah al-Jamal, hal. 480.
Kaidah ini juga tercantum dalam kitab-kitab para ulama termasuk dalam kitab-kitab fiqih bermazhab Syafi’i (fiqh Syafi’iyyah).
Rumus lailatul qadar ini teruji dari kebiasaan para ulama yang telah menemui Malam Lailatul Qadar.
Malam Lailatul Qadar 2022 Jatuh Pada Tanggal Berapa?
Jika keterangan dalam I'anatut Thalibin menyatakan bahwa Malam Lailatul Qadar 2022 Jatuh Pada Tanggal Malam 29 Ramadhan 1443 H, Maka dalam kitab Hasyiah al-Bajury menjelaskan rumus yang berbeda.
Malam Lailatul Qadar 2022 dalam kitab Hasyiah al-Bajury diperkirakan turun pada tanggal ke-27, atau Jumat, 29 April 2022.
Malam Lailatul Qadar tahun 2022 Masehi tampaknya bisa berbeda-beda.
Tergantung keterangan dari kitab mana yang hendak kita yakini.
Tentang hakikat kepastian kebenarannya, jawaban pastinya adalah Wallahu A'lam (Hanya Allah yang paling tahu).
Karena itu, walaupun titik pusat konsentrasi qiyam ramadhan dan ibadah kita boleh diarahkan sesuai dengan kaidah tersebut, hendaknya kita terus mencari malam yang penuh kemuliaan itu di malam atau tanggal apa dan mana pun, dan terutama pada malam ganjil, dan terutama pada malam-malam sepuluh akhir, dan terutama lagi pada malam ganjil di sepuluh akhir.
Kapan Malam Lailatul Qadar 2022?
Cara untuk mengetahui kapan Malam Lailatul Qadar 2022 Menurut Imam Al-Ghazali dalam I'anatut Thalibin bisa dilihat dari hari pertama dari bulan Ramadhan:
قال الغزالي وغيره إنها تعلم فيه باليوم الأول من الشهر فإن كان أوله يوم الأحد أو يوم الأربعاء فهي ليلة تسع وعشرين أو يوم الاثنين فهي ليلة إحدى وعشرين أو يوم الثلاثاء أو الجمعة فهي ليلة سبع وعشرين أو الخميس فهي ليلة خمس وعشرين أو يوم السبت فهي ليلة ثلاث وعشرين قال الشيخ أبو الحسن ومنذ بلغت سن الرجال ما فاتتني ليلة القدر بهذه القاعدة المذكورة
2. Jika awalnya jatuh pada hari Senin maka Malam Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21
3. Jika awalnya jatuh pada hari Selasa atau Jum'at maka Malam Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27
4. Jika awalnya jatuh pada hari Kamis maka Malam Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25
5. Jika awalnya jatuh pada hari Sabtu maka Malam Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-23
Rumus ini sesuai dengan keterangan dalam Hasyiah al-Jamal, hal. 480:
كما اختاره الغزالي وغيره وقالوا إنها تعلم فيه باليوم الأول من الشهر فإن كان أوله يوم الأحد أو الأربعاء فهي ليلة تسع وعشرين أو يوم الاثنين فهي ليلة إحدى وعشرين أو يوم الثلاثاء أو الجمعة فهي ليلة سبع وعشرين أو يوم الخميس فهي ليلة خمس وعشرين أو يوم السبت فهي ليلة ثلاث وعشرين
Kapan Lailatul Qadar Turun 2022?
Berbeda dengan keterangan dalam kitab I'anatut Thalibin dalam halaman 258, kitab Hasyiah al-Bajury dalam juz pertama halaman 304 menjelaskan kapan lailatul qadar turun di tahun 2022:
وإناجميعا إن نصم يوم جمعة # ففى تاسع العشرين خذ ليلة القدر وإن كان يوم السبت أول صومنا#فحادي وعشرين إعتمده بلاعذر وإن هلّ يوم الصوم فى أحد # ففى سابع العشرين مارمت فاستقر وإن هلّ بالإثنين فاعلم بأنّه # يوافيك نيل الوصل فى تاسع العشرى ويوم الثلاثاإن بدا الشهرفاعتمد # على خامس العشرين تحظ بها القدر وفى الأربعاء إن هلّ يامن يرومها # فدونك فاطلب وصلها سابع العشي ويوم الخميس إن بدا الشهر فاجتهد # توافيك بعد العشر فى ليلة الوتر
Tanda Malam Lailatul Qadar Menurut Hadits
Tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan terjadinya Malam Lailatul Qadar kecuali Allah ‘azza wajalla.
Hanya saja, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengisyaratkan malam lailatul qadar dalam beberapa hadits berikut ini:
تَحَرَّوْا ليلة القدر في العشر الأواخر من رمضان
Dalam kitab Sahih Al-Bukhari dan Sahih Muslim disebutkan, dari Aisyah radliyallahu anha, ia berkata:
“Bila masuk sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengencangkan kainnya (menjauhkan diri dari menggauli istrinya), menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya.” Demikian menurut lafadz Al-Bukhari.
Dalam riwayat lain, Imam Muslim meriwayatkan dari Aisyah radliyallahu anha:
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ يَجْتَهِدُ فِيْ العَشْرِ الأَوَاخِرِ مَالاَ يَجْتَهِدُ فِيْ غَيْرِهِ
Dalam shahihain disebutkan, dari Aisyah radliyallahu 'anha berkata:
أَنَّ النَّبِيَّ كَانَ يَعْتَكِفُ العَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ الله
Lebih khusus lagi, adalah malam-malam ganjil sebagaimana sabda beliau:
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِفِي الْوِتْرِمِنَ الْعَشْرِالْأَوَاخِرِمِنْ رَمَضَانَ
Dan lebih khusus lagi adalah malam-malam ganjil pada rentang tujuh hari terakhir dari bulan tersebut.
Beberapa sahabat Nabi pernah bermimpi bahwa Malam Lailatul Qadar tiba di tujuh hari terakhir.
Maka Rasulullah bersabda:
أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ
الْتَمِسُوهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ يَعْنِي لَيْلَةَ الْقَدْرِ فَإِنْ ضَعُفَ أَحَدُكُمْ أَوْ عَجَزَ فَلَا يُغْلَبَنَّ عَلَى السَّبْعِ الْبَوَاقِي
Yang lebih khusus lagi adalah malam 27 sebagaimana sabda Nabi tentang Lailatul Qadar:
لَيْلَةُ سَبْع وَعِشْرِيْنَ
Sahabat Ubay bin Ka’b radliyallahu ‘anhu menegaskan:
والله إني لأعلمها وأكثر علمي هي الليلة التي أمرنا رسول الله صلى الله عليه وسلم بقيامها هي ليلة سبع وعشرين
Dengan demikian dapat dibuat kesimpulan bahwa Lailatul Qadar itu ada pada sepuluh akhir Ramadhan, terutama pada malam tanggal ganjil.
Dalam hadits Abu Dzar disebutkan:
أَنَّهُ قَامَ بِهِمْ لَيْلَةَ ثَلاَثٍ وَعِشْرِيْنَ، وَخَمْسٍ وَعِشْرِيْنَ، وَسَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ، وَذَكَرَ أَنَّهُ دَعَا أَهْلَهُ وَنِسَاءَهُ لَيْلَةَ سَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ خَاصَّةً
Para ulama kemudian berusaha meneliti pengalaman mereka dalam menemukan Malam Lailatul Qadar.
Menurut keterangan Fathul Qarib, Hasyiah Al-Bajury, dan Fathul Muin beserta 'Ianatut Thalibin, Imam Syafii menyatakan bahwa Lailatul Qadar itu ada pada sepuluh akhir Ramadhan, lebih-lebih pada malam ganjilnya, dan yang paling diharapkan adalah pada malam 21, atau 23 Ramadhan. Wallahu a’lam.
Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. Az-Zumar:53)