Kepolisian Polres Gorontalo menangkap tiga wanita penista Nabi Muhammad yang membuat geger jagat media sosial.
Remaja yang diamankan itu masing-masing wanita berinisial AAR (21) yang menyanyikan lagu, laki-laki RA (21) yang berjoget-joget sambil menggunakan handuk, dan FYA (19) yang juga berada di dalam video tersebut.
Ketiga remaja itu merupakan warga Kelurahan Leato Utara, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo,
Tiga remaja itu mengunggah video berisi lagu Aisyah Istri Rasulullah dan mengganti liriknya menjadi kata kasar. Video itu pun viral di media sosial dan bikin geram banyak orang yang melihat.
Kapolres Gorontalo Kota, AKBP Desmont Harjendro, membenarkan pihaknya telah mengamankan tiga orang dalam video berdurasi 29 detik tersebut, lantaran video tersebut berpotensi mengundang konflik.
"Karena sudah beredar dan menuai banyak kecaman, untuk menghindari konflik kami segara amankan mereka," kata Desmont saat dikonfirmasi Kamis (7/5).
Menurut pengakuan ketiga pelaku, video yang diunggah di status WhatsApp pada 6 Mei 2020 itu hanya sebagai bahan candaan belaka. Mereka juga mengaku tidak tahu mengapa video tersebut sudah beredar di Facebook.
Dalam video tersebut, Anggriani mempelesetkan lirik lagu yang seharusnya ‘Aisyah Istri Rasulullah’ menjadi ‘Aisyah Istri Babi’. Ia melakukan hal itu bersama 2 rekannya yang juga tertawa mendengar nyanyian Anggriani. Hal itu pun mendapat kecaman dari masyarakat luas.
Kini ketiga penista Nabi Muhammad itu masih berada di Polres Gorontalo Kota untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Kita selidiki motif mereka dan lakukan pembinaan agar menjadi pelajaran bagi semua orang, untuk lebih bijak dalam menggunakan sosial media," kata Desmont menambahkan.
Netizen Geram dengan Ulah Para Pelaku
Atas kelakuan mereka, video tesebut sontak mendapat kecaman dari netizen yang geram.
Pasalnya, ketiga pelaku diduga melakukan penistaan agama, yaitu menghina Nabi Muhammad dan istrinya, Aisyah.
Hal ini tentu menyinggung perasaan umat Islam.
Terlebih, disaat bulan suci Ramadhan dan umat Islam sedang menjalankan ibadah puasa.
Tak sepantasnya Nabi Muhammad SAW dan keluarganya malah dijadikan hinakan dan bahan lelucon.