Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso meninggal dunia.
Djoko tutup usia di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, pukul 06.30 WIB, Minggu (10/5).
"Betul, meninggal tadi jam 06.30 WIB setelah kami rawat selama seminggu, karena sakit bukan karena covid, pecahnya pembuluh darah di otak," kata Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Dokter Budi Sulistya saat dikonfirmasi, Minggu (10/5).
Rencananya, jenazah mantan Panglima TNI pada periode 2007-2010 ini akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat. Pemakaman sendiri akan dilakukan siang nanti sesuai dengan protokol kesehatan.
Namun, sebelumnya jenazah akan dibawa terlebih dahulu ke rumah duka yang berada di kawasan Bambu Apus, Jakarta Timur.
"(Jenazah) Masih Di kamar jenazah RSPAD Gatot Subroto. Rencana disemayamkan di kediaman di Bambu Apus, kemudian akan dimakamkan siang ini setelah Dzuhur secara militer, tetap (dengan) protokol kesehatan diperhatikan," ujarnya.
"Disemayamkan di Bambu Apus, kemudian dimakamkan, kelihatannya keluarga memilih di San Diego Hills. Tapi beliau punya hak dimakamkan di Kalibata, tapi keluarga memilih di San Diego Hills," tutupnya.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Kolonel Inf Nefra Firdaus meminta seluruh satuan jajaran TNI AD mengibarkan bendera setengah tiang. Permintaan itu disampaikan dalam rangka penghormatan dan ungkapan rasa duka cita atas meninggalnya mantan Panglima TNI sekaligus Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso.
"Sebagai bentuk penghormatan dan rasa duka cita yang mendalam atas kepergian Almarhum Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso, seluruh satuan jajaran TNI/TNI Angkatan Darat mulai hari ini mengibarkan bendera setengah tiang,” kata Nefra kepada wartawan, Minggu (10/5/2020).
Menurut Nefra, jenazah almarhum Djoko Santoso akan diberangkatkan dari rumah duka ke pemakaman San Diego Hills pada pukul 13.00 WIB.
Sementara, upacara pemakaman secara militer sedianya akan digelar sekitar pukul 14.00 WIB siang nanti.
Menurut Nefra, dalam upacara pemakaman rencananya akan dihadiri langsung oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa.
“Selain Kasad, akan hadir para pejabat teras TNI / TNI AD, para mantan Kasad, para purnawirawan Pati TNI, keluarga, kerabat dan sanak keluarga serta para pelayat di rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir dan mendoakan agar Almarhum Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso diterima disisi-Nya dan husnul khotimah," ujar Nefra.
Sosok Almarhum Djoko Santoso di Mata Prajurit TNI Mabes AD
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Kolonel Inf Nefra Firdaus merilis keterangan resmi Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabesad) atas berpulangnya Jenderal (purn) Djoko Santoso.
Menurut Mabesad, sosok almarhum yang juga sempat menjabat sebagai KSAD, adalah sosok yang tegas.
"Almarhum sosok tegas dan perhatian terhadap para prajurit," tulis Kolonel Inf Nefra Firdaus lewat siaran pers diterima, Minggu (10/5).
Selain menjabat sebagai KSAD ke-24, (18 Februari 2005-28 Desember 2007), almarhum juga menjabat sebagai Panglima TNI ke-16 (28 Desember 2007-28 September 2010).
Diketahui, almarhum meninggalkan seorang istri yaitu Angky Retno Yudianti dan 2 orang anak yaitu Andika Pandu Puragabaya dan Ardhya Pratiwi Setiowati.
Sebelum menjabat Panglima TNI, Djoko Santoso sempat menjadi Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (AD) dan kemudian menjadi Kepala Staf TNI AD (KSAD). Djoko menjadi KSAD pada 2005-2007.
"Sebagai bentuk penghormatan dan rasa duka cita yang mendalam atas kepergian Almarhum Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso, seluruh satuan jajaran TNI/TNI Angkatan Darat mulai hari ini mengibarkan bendera setengah tiang," tutur Nefra.