Shofiyyah memang baru kelas 5 sekolah dasar, meski masih kecil, tapi bungsu dari tiga bersaudara ini pernah menyandang gelar Juara 1 lomba tahfiz yang digelar Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Padahal, kepiawaiannya menghafal Al-Qur'an datang secara tak sengaja. Ibu dari Shofiyyah, Nur Fiati, bercerita kalau Shofiyyah bisa cepat menghafal Al-Qur'an karena sering menemaninya mengajar mengaji.
Shofiyyah meraih Juara 1 lomba tahfidz di Unesa.
"Mungkin karena dia sering melihat dan mendengar murid-murid saya belajar hafalan Al-Qur'an dengan gembira, makanya dia tertarik. Malah dia sangat antusias setiap masuk kelas saya," kata Nur, ibunda Shofi kepada Basra, Sabtu (25/4).
Bahkan kini siswa kelas 5 SD Muhammadiyah 6 Surabaya ini sudah bisa menghafal 2 juz Al-Qur'an, yaitu juz 30 dan juz 29. "Sekarang mau nuntaskan juz 29, bulan puasa ini harus bisa tuntas," kata Shofi.
Setiap hari Sabtu Shofi rutin setor hafalan Al-Qur'an kepada sang ustaz. Setoran hafalan tersebut direkam melalui video karena aktivitas mengaji tatap muka juga diliburkan selama pandemi.
Selain rutin setor hafalan setiap hari Sabtu, di bulan Ramadhan ini Shofi selalu meluangkan waktu untuk murojaah (mengulang hafalan) usai salat Subuh bersama sang ibu.
Ibu Shofi juga tak menampik kalau saat belajar Al-Qur'an putrinya punya masa semangat dan moody. Kalau sudah begitu, Nur akan menyemangati putrinya dengan cara berbeda.
"Saya selalu memotivasi dia, bahwa dengan menjadi penghafal Al-Qur'an nantinya akan dipertemukan dengan kedua orang tua di surga Nya Allah. Menjadi penghafal Al-Qur'an juga akan selalu dijaga Allah. Alhamdulillah Shofi sekarang semangat belajar hafalannya," papar Nur.