Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkap ada seorang pendeta Gereja Bethel Bandung menularkan virus corona ke 226 orang jemaatnya. Ratusan jemaat itu memeriksakan diri lewat rapid test virus corona.
Hal itu diungkap Ridwan Kamil dalam telekonferensi dengan Wakil Presiden Maruf Amin, Jumat (3/4/2020) siang. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pihaknya telah menerima 15 ribu hasil tes cepat atau rapid diagnostic test (RDT) terhadap warga Jawa Barat dan mendapati 677 di antaranya dinyatakan positif COVID-19. Jemaat gereja ini bagian dari 677 orang itu.
"Yang di Kota Bandung itu kurang lebih ada 200-an yang positif, itu datang dari satu jemaat Gereja Bethel. Jadi mereka berkumpul, pendetanya melakukan kontak fisik, sementara pendeta dan istrinya meninggal karena COVID-19," ujarnya.
Di Gereja Bethel Kota Bandung itu, lanjut Ridwan Kamil, dilakukan tes cepat terhadap 637 anggota gereja. Pelaksanaan tes cepat di seluruh wilayah Jabar itu dilakukan secara masif, baik melalui fasilitas kesehatan di rumah sakit dan puskesmas, maupun secara proaktif dengan mendatangi warga serta layanan drive through.
Pendeta Gereja Bethel Bandung itu sendiri telah meninggal dunia pada 21 Maret lalu. Sang istri yang juga dinyatakan positif virus corona juga meninggal dunia pada 27 Maret lalu di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung setelah menjalani perawatan intensif.
Proses tertularnya para jemaat Gereja Bethel Bandung ini diduga saat mereka semua mengikuti seminar keagamaan yang digelar di Lembang awal Maret 2020.
Hingga saat ini, sudah ada lima orang jemaat Gereja Bethel Indonesia yang meninggal dunia.
”Mereka berkumpul (para jemaat gereja), pendeta melakukan sentuhan fisik,” jelas Ridwan.
Lebih lanjut Ridwan Kamil berharap agar Pemerintah Indonesia segera kembali melakukan rapid test besar-besaran. Apalagi, keefektifan rapid test telah dibuktikannya sehingga ia berhasil menemukan kasus corona di Gereja Bethel tersebut.