Hidayah memang datang dengan sendirinya tanpa disangka-sangka, seperti kisah seorang lelaki bernama Sanford Pass.
Di usia senja dia memutuskan menjadi mualaf setelah mimpi Bertemu Nabi Muhammad SAW. Begitu saja tanpa proses apapun.
Sanford Pass (71) membagikan kisah nyata hidupnya dalam sebuah acara pertunjukan TheDeenShow di kanal YouTube Digital Mimbar.
Dilansir dari The Islamic Information, Jumat (22/4/2020), ketika ditanya tentang apa yang membuat dirinya jadi mualaf, Sanford mengatakan dia sama sekali tidak memiliki pengetahuan tentang Islam dan tidak belajar tentang islam. Dia bahkan tidak pernah berinteraksi dekat dengan orang islam.
Lantas apa yang membuatnya mengambil keputusan besar dalam hidupnya? Dia hanya mengenang bahwa pada suatu malam bermimpi, mimpi yang telah mengubah hidup Sanford sepenuhnya. Dalam mimpinya, Sanford melihat seorang pria yang bersinar hingga dia tidak dapat melihat wajahnya. Tapi, dia yakin orang itu sedang menatapnya sambil tersenyum.
Setelah malam itu, ia lalu menceritakan mimpinya kepada seorang imam masjid. Sang imam memahami mimpi Sanford dan menyimpulkan bahwa yang datang dalam mimpi adalah baginda Nabi Muhammad SAW.
Rasulullah SAW dideskripsikan mengenakan busana serba putih dengan selendang berwarna emas dan sorban emas, persis seperti yang dilihat oleh Sanford dalam mimpinya. Memang, saking sayangnya Nabi Muhammad kepada umatnya, menjadi sesuatu yang tidak mustahil beliau mendatangi umatnya dalam mimpi.
Satu hal yang tak dapat dilupakan Sanford setelah mimpi itu datang adalah kedamaian yang dia rasakan. Sanford merasa lebih bahagia seolah-olah dia telah memenangkan jackpot. Dia juga menyebutkan bahwa dia tidak dapat menjelaskan mimpinya.
Dia pun semakin meyakini apa yang dilihatnya adalah sebuah kebenaran. Hingga akhirnya dia memutuskan berpindah keyakinan dan memeluk Islam.
Mimpi bertemu Nabi Muhammad SAW menjadi dambaan setiap muslim. Orang- orang yang bertemu Nabi merupakan orang orang yang dipilih oleh Allah karena kedekatannya dengan Nabi Muhammad SAW.
Orang yang dalam mimpinya didatangi Nabi Muhammad SAW merupakan suatu pertanda baik bagi dirinya. “Orang yang bermimpi bertemu Nabi SAW merupakan anugerah yang besar, karena tidak semua orang bisa bermimpi bertemu Nabi SAW. Dan itu pasti benar, karena setan tidak bisa menyerupai nabi,” ujar Ustadz Firdaus Ma’mur, Pengajar Pondok Pesantren Modern Nurul Hijrah, Kampung Dukuh.
Hal tersebut terdapat pada hadist Nabi yang diriwatkan oleh Bukhari dan Muslim yang artinya “Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang melihatku dalam mimpi, dia benar-benar melihatku. Karena setan tidak mampu meniru rupa diriku.” (HR. Bukahri dan Muslim).
Tidak ada ritual khusus agar seseorang dapat berjumpa Nabi Muhammad SAW dalam mimpi. Seperti Wirda, putri ustadz Yusuf Mansur, ketika bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW, sebelum tidur dia hanya bermain dan bercanda dengan keluarga.
“Bertemu Rasulullah adalah tanda kedekatan seseorang dengan Nabi, entah amalan apa yang dilakukan, mungkin banyak salawat,” sambung ustadz Firdaus Ma’mur.
Menurut KBBI definisi mimpi adalah sesuatu yang dilihat dan dialami dalam tidur. Di sisi lain mimpi juga dapat diartikan sebagai angan-angan atau pun cita-cita. Mimpi merupakan hal yang lumrah yang dialami setiap manusia.
Mimpi setidaknya ada tiga macam, pertama mimpi yang disenangi yaitu mimpi yang setelahnya mendatangkan ketenangan dan atau harapan kebaikan. Biasanya mimpi semacam ini datangnya dari Allah SWT. “Terjadinya pada jam tidur antara jam satu sampai jam empat pagi dini hari,” ujar Kiai Achmad Ikrom
Kedua mimpi buruk. “Yaitu mimpi yang setelahnya mendatangkan ketakutan atau was – was. Biasanya mimpi macam ini datangnya dari setan,” sambung Kiai Achmad Ikrom. Sedangkan jenis mimpi ketiga adalah mimpi yang tidak ada maksud atau biasa disebut bunga tidur. Yaitu mimpi yang berangkatnya dari angan-angan sendiri.
Abu Sa’id Al-Khudri mendengar bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: “Apabila sesorang dari kamu melihat suatu mimpi yang menyenangkan maka sesungguhnya mimpi itu dari Allah SWT, maka hendaknya ia memuji Allah (bertauhid) atas mimpinya dan hendaknya ia memberitahukannya.
Dan apabila ia melihat tidak demikian dari yang tidak menyenangkannya, maka sesungguhnya mimpi itu hanyalah dari syaitan, maka hendaklah ia memohon perlindungan (ta’awwudz kepada Allah SWT) dari keburukannya dan janganlah menuturkannya kepada seseorang, maka mimpi itu tidak membahayakannya (madharat).” (HR : Bukhari)
Di usia senja dia memutuskan menjadi mualaf setelah mimpi Bertemu Nabi Muhammad SAW. Begitu saja tanpa proses apapun.
Sanford Pass (71) membagikan kisah nyata hidupnya dalam sebuah acara pertunjukan TheDeenShow di kanal YouTube Digital Mimbar.
Dilansir dari The Islamic Information, Jumat (22/4/2020), ketika ditanya tentang apa yang membuat dirinya jadi mualaf, Sanford mengatakan dia sama sekali tidak memiliki pengetahuan tentang Islam dan tidak belajar tentang islam. Dia bahkan tidak pernah berinteraksi dekat dengan orang islam.
Lantas apa yang membuatnya mengambil keputusan besar dalam hidupnya? Dia hanya mengenang bahwa pada suatu malam bermimpi, mimpi yang telah mengubah hidup Sanford sepenuhnya. Dalam mimpinya, Sanford melihat seorang pria yang bersinar hingga dia tidak dapat melihat wajahnya. Tapi, dia yakin orang itu sedang menatapnya sambil tersenyum.
Setelah malam itu, ia lalu menceritakan mimpinya kepada seorang imam masjid. Sang imam memahami mimpi Sanford dan menyimpulkan bahwa yang datang dalam mimpi adalah baginda Nabi Muhammad SAW.
Rasulullah SAW dideskripsikan mengenakan busana serba putih dengan selendang berwarna emas dan sorban emas, persis seperti yang dilihat oleh Sanford dalam mimpinya. Memang, saking sayangnya Nabi Muhammad kepada umatnya, menjadi sesuatu yang tidak mustahil beliau mendatangi umatnya dalam mimpi.
Satu hal yang tak dapat dilupakan Sanford setelah mimpi itu datang adalah kedamaian yang dia rasakan. Sanford merasa lebih bahagia seolah-olah dia telah memenangkan jackpot. Dia juga menyebutkan bahwa dia tidak dapat menjelaskan mimpinya.
Dia pun semakin meyakini apa yang dilihatnya adalah sebuah kebenaran. Hingga akhirnya dia memutuskan berpindah keyakinan dan memeluk Islam.
Orang-Orang yang Bermimpi Bertemu Nabi Muhammad
Mimpi bertemu Nabi Muhammad SAW menjadi dambaan setiap muslim. Orang- orang yang bertemu Nabi merupakan orang orang yang dipilih oleh Allah karena kedekatannya dengan Nabi Muhammad SAW.
Orang yang dalam mimpinya didatangi Nabi Muhammad SAW merupakan suatu pertanda baik bagi dirinya. “Orang yang bermimpi bertemu Nabi SAW merupakan anugerah yang besar, karena tidak semua orang bisa bermimpi bertemu Nabi SAW. Dan itu pasti benar, karena setan tidak bisa menyerupai nabi,” ujar Ustadz Firdaus Ma’mur, Pengajar Pondok Pesantren Modern Nurul Hijrah, Kampung Dukuh.
Hal tersebut terdapat pada hadist Nabi yang diriwatkan oleh Bukhari dan Muslim yang artinya “Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang melihatku dalam mimpi, dia benar-benar melihatku. Karena setan tidak mampu meniru rupa diriku.” (HR. Bukahri dan Muslim).
Tidak ada ritual khusus agar seseorang dapat berjumpa Nabi Muhammad SAW dalam mimpi. Seperti Wirda, putri ustadz Yusuf Mansur, ketika bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW, sebelum tidur dia hanya bermain dan bercanda dengan keluarga.
“Bertemu Rasulullah adalah tanda kedekatan seseorang dengan Nabi, entah amalan apa yang dilakukan, mungkin banyak salawat,” sambung ustadz Firdaus Ma’mur.
Menurut KBBI definisi mimpi adalah sesuatu yang dilihat dan dialami dalam tidur. Di sisi lain mimpi juga dapat diartikan sebagai angan-angan atau pun cita-cita. Mimpi merupakan hal yang lumrah yang dialami setiap manusia.
Mimpi setidaknya ada tiga macam, pertama mimpi yang disenangi yaitu mimpi yang setelahnya mendatangkan ketenangan dan atau harapan kebaikan. Biasanya mimpi semacam ini datangnya dari Allah SWT. “Terjadinya pada jam tidur antara jam satu sampai jam empat pagi dini hari,” ujar Kiai Achmad Ikrom
Kedua mimpi buruk. “Yaitu mimpi yang setelahnya mendatangkan ketakutan atau was – was. Biasanya mimpi macam ini datangnya dari setan,” sambung Kiai Achmad Ikrom. Sedangkan jenis mimpi ketiga adalah mimpi yang tidak ada maksud atau biasa disebut bunga tidur. Yaitu mimpi yang berangkatnya dari angan-angan sendiri.
Abu Sa’id Al-Khudri mendengar bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: “Apabila sesorang dari kamu melihat suatu mimpi yang menyenangkan maka sesungguhnya mimpi itu dari Allah SWT, maka hendaknya ia memuji Allah (bertauhid) atas mimpinya dan hendaknya ia memberitahukannya.
Dan apabila ia melihat tidak demikian dari yang tidak menyenangkannya, maka sesungguhnya mimpi itu hanyalah dari syaitan, maka hendaklah ia memohon perlindungan (ta’awwudz kepada Allah SWT) dari keburukannya dan janganlah menuturkannya kepada seseorang, maka mimpi itu tidak membahayakannya (madharat).” (HR : Bukhari)