Sebuah lukisan menggambarkan seorang tukang bersih-bersih duduk bersimpuh sendirian di depan situs paling suci umat Islam dunia yakni Ka'bah.
Ini merupakan sebuah momen kehampaan, keheningan, dan kontemplasi yang sangat langka.
Biasanya Ka'bah dipenuhi jamaah dari seluruh dunia, namun kini hanya terlihat seorang tukang bersih-bersih di depannya.
Lukisan itu mencerminkan keputusan bersejarah yang diambil oleh kerajaan Arab Saudi untuk menutup Masjidil Haram dari jamaah demi mencegah penyebaran virus corona dan melindungi orang dari infeksi virus tersebut.
Pelukis dari Arab Saudi, Nabila Abuljadayel rupanya yang melukis gambar seorang tukang bersih-bersih yang bersimpuh di depan Ka'bah tersebut. Lukisan yang indah itu berjudul Usjud wa Iqtarib yang artinya bersujudlah dan mendekatlah.
"Inspirasi saya untuk lukisan ini berdasarkan pada peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang luar biasa. Sesungguhnya ini pertama kalinya dalam hidup saya bahwa saya tidak dapat mengunjungi Masjidil Haram. Hal itu membuat saya menyadari betapa suatu kehormatan, hak istimewa, dan berkah dari Allah untuk bisa mengunjuungi Masjidil Haram," terang Nabila.
Nabila menyadari, satu-satunya orang yang memiliki status istimewa untuk mengunjungi Masjidil Haram adalah orang-orang yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk merawat situs paling suci umat Islam tersebut.
"Para pekerja, tukang bersih-bersih yang tak dikenal namanya, tak dikenal wajahnya, yang cenderung kita anggap remeh, ternyata mereka yang memiliki peluang terbaik dan teristimewa di dunia, berhak memasuki Masjidil Haram," tambahnya.
"Orang-orang ini, yang melayani Allah siang dan malam, adalah orang-orang yang sekarang berhak ibadah di Masjidil Haram, sebuah hak yang sangat istimewa, ini mengandung makna yang dalam," ujar Nabila.
“Peristiwa kosongnya Masjidil Haram ini menunjukkan pentingnya kerendahan hati. Peristiwa yang tak pernah terjadi sebelumnya itu menunjukkan bagaimana kita semua sama di mata Tuhan tak peduli apapun jabatan dan pekerjaanmu,” terang Nabila.
Umat Islam mengapresiasi keindahan dan makna yang dalam pada lukisan tersebut. Juga latar belakang pada lukisan tersebut.