Para ilmuwan mengklaim bahwa orang-orang dengan darah tipe A secara signifikan menunjukkan kemungkinan lebih besar terinfeksi virus corona dibandingkan mereka yang bergolongan darah Tipe O.
Sebuah penelitian dari Wuhan China, lokasi pertama ditemukannya virus corona, menemukan bahwa mereka yang memiliki darah Tipe A lebih beresiko kehilangan nyawa karena penyakit tersebut.
Seperti diketahui, ada delapan jenis darah utama – pada populasi umum, Tipe O + adalah yang paling umum (35 persen), diikuti oleh Tipe A + (30 persen), menurut NHS.
Penelitian terkat COVID-19, penyakit yang disebabkan virus corona, menemukan bahwa di antara para pasien, 25 persen adalah pemilik golongan darah tipe O sementara 41 persennya adalah pemilik golongan darah tipe A.
Orang dengan darah tipe O -merupakan 32 persen orang yang tertular di Wuhan. Mereka menyumbang seperempat (25 persen) kematian dalam penelitian. Menurut penelitian, para peneliti menilai 2.173 orang yang telah didiagnosis dengan Covid-19, termasuk 206 orang yang meninggal setelah tertular virus, dari tiga rumah sakit di provinsi Hubei.
Para ilmuwan tersebut membandingkan data dari pasien yang terinfeksi dengan 3.694 orang yang belum tertular penyakit di wilayah yang sama. Dari 206 pasien dalam penelitian yang meninggal, 85 memiliki darah Tipe A – setara dengan 41 persen dari semua kematian.
Di makalah yang telah dipublikasikan di medrix, Para peneliti mengungkap hasil pelitian yang mengatakan: “Golongan darah O dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang bukan O. Sebaliknya, golongan darah A dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok non-A.”
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka pasien dengan golongan darah A perlu mendapat perhatian dan perawatan khusus yang lebih intensif.
“Pasien yang terinfeksi Sars-CoV-2 dengan golongan darah A mungkin perlu menerima pengawasan yang lebih waspada dan perawatan yang agresif.” tulis makalah itu seperti dilansir dari The Sun.