Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin mengimbau kepada pemerintah Indonesia agar tidak lagi takabur menghadapi perkembangan virus corona.
Din menyesalkan adanya narasi bernada sombong (takabur) yang pernah diucapkan Wakil Presiden Ma'ruf Amin seperti 'sering baca doa qunut dapat mencegah virus corona masuk Indonesia' karena kemudian menjadi salah (blunder) ketika dikonfirmasi oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di hari berikutnya bahwa virus itu sudah positif masuk Indonesia.
"Alhamdulillah, enggak ada kasus (corona) katanya ada karena Indonesia sering baca doa qunut. Ini kan apa ya? Ucapan-ucapan yang takabur. Ternyata sekarang ada kasus (corona)," kata Din di Jakarta, Kamis (5/3).
Seperti diketahui, saat membuka Kongres Umat Islam Indonesia ke-VII di Bangka Belitung, Sabtu (29/2/2020) Maruf Amin mengatakan bahwa menyingkirnya virus Corona dari Indonesia lantaran banyak kiai yang membaca doa qunut.
"Banyak kiai dan ulama yang selalu membaca doa qunut dan saya juga begitu baca qunut. Makanya Corona nyingkir dari Indonesia," ujar Ma'ruf Amin dalam acara tersebut.
Menurut Din, pemerintah tidak harus membangun kepercayaan dunia dengan ucapan, namun seyogianya membuktikan dengan perbuatan. Misalnya dengan menunjukkan upaya-upaya pencegahan yang sudah dilakukan.
Ia berharap pemerintah jangan lagi memandang remeh kasus corona itu karena memandang remeh itu takabur. Sebaliknya, ia mengimbau pemerintah membangun kebersamaan dengan rakyatnya.
Menurut Din, itu wajar dilaksanakan pemerintah agar meraih kepercayaan dari rakyat dalam mengatasi perkembangan virus corona di Indonesia.
"Kita ini memandang remeh, ternyata ada kasus. Dan itu kasus yang sudah dideteksi, jangan-jangan ada lagi. Ini musibah kita bersama, marilah bersama-sama. Tapi pemerintah jangan pendekatan dengan memandang remeh dan mengeles," kata Din.
Dalam kesempatan itu, sebagaimana dikutip Antara, Din juga memberi saran kepada Presiden Jokowi untuk memberi jawaban bagi masyarakat yang dipimpinnya yang sedang resah karena harga masker yang melambung tinggi, dan alat pencuci tangan di pasaran sudah sedemikian sulit diperoleh.
Ia meminta tolong jika Presiden memiliki kemampuan, tolong dibeli semua masker dan hand sanitizer yang mahal dan langka tadi sehingga bisa dibagi-bagikan kepada masyarakat yang kawasannya terdampak virus corona.
"Jangan sekedar Presiden memerintahkan kepada Kapolri untuk mengusut penimbun. Beli semuanya oleh pemerintah, dan bagikan kepada rakyat di kawasan-kawasan itu," kata Din.