Kepolisian Daerah Metro Jaya baru-baru ini mensosialisasikan Maklumat Kapolri tentang Kepatuhan terhadap Kebijakan Pemerintah dalam Penanganan Penyebaran Virus Corona (Covid-19) kepada para pengendara di jalan raya.
Menurut informasi yang tercapture dari Twitter Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, sosialisasi tersebut dilakukan dengan beragam cara.
Misalnya salinan Maklumat dibagi-bagikan langsung kepada para pengendara yang berhenti di pintu gerbang jalan tol.
Seperti tergambar dalam video yang diunggah ke Twitter Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu.
"PJR Polda Metro Jaya AKP Bambang Krisnadi S. H. M. H. Kegiatan Pembagian Maklumat Kapolri kepada pengguna jalan di gerbang tol Cililitan. Kami bekerja untuk kamu, Kamu #dirumahaja, Kami kerja untuk Indonesia," demikian tweet untuk menjelaskan video itu.
Sosialisasi lainnya dilakukan dengan memasang spanduk berisi Maklumat Kapolri. Spanduk tersebut dipasang di tepi jalan tol.
"PJR Polda Metro Jaya AKP Bambang Krisnadi S. H. M. H. Kegiatan pemasangan spanduk Maklumat Kapolri di Induk Jaya 1, Kami bekerja untuk kamu, Kamu #dirumahaja, Kami kerja untuk Indonesia," demikian tweet admin Twitter Polda Metro Jaya.
Niatnya memang baik sekali. Upaya tersebut menjadi bagian dari pencegahan Virus Corona terus menerus menyebar ke tengah masyarakat. Tapi.....
Apa yang terjadi setelah itu?
Netizen pun jadi heboh. Mereka heboh bukan karena ada spanduk. Tetapi desainnya. Bagaimana pengendara jalan tol bisa membaca pesan Kapolri kalau bentuk spanduknya sama sama persis seperti aslinya, hurufnya kecil-kecil plus banyak sekali.
"Pak. jujur tulisannya kecil banget. Kenapa gak summary-nya aja biar keliatan gede dan kebaca?" kata seorang Netizen.
Netizen yang lain sampai mau menawarkan diri untuk mendesain ulang spanduk demi memudahkan pembaca membaca pesan Maklumat. Menurut dia, mestinya isi pesan dalam spanduk itu hanya inti saja, tidak harus semua tulisan dimasukkan. "Pak tapi font-nya kecil banget :") sini pak aku desain ulang biar kena intinya aja :") katanya.
"Pak, ada ilmu yang namanya Desain Komunikasi Visual. Kalau mentah-mentah gitu, secara fungsi udah gagal karena ga bisa menyampaikan pesannya pak Kapolri. Mohon disampaikan kepada atasannya," Netizen yang lain berkomentar.
Banyak Netizen yang kemudian merangkum keseluruhan Maklumat menjadi kalimat yang sederhana dan padat.
Misalnya yang disampaikan salah seorang Netizen: 1. Dilarang berkumpul dalam jumlah banyak, 2. Tetap tenang, jangan panik, waspada, 3. Selalu jaga jarak di kegiatan apapun, 4. Jangan buat/sebar HOAX. "Tulis gini aja min," katanya.
Soalnya kalau pesan di jalan raya tidak dibuat praktis, kata para Netizen, bisa menimbulkan masalah di jalan raya. Seorang Netizen pun menulis: "Kalau mau baca ini pilihannya cuman dua pak, macet atau nabrak."
Tak sedikit Netizen yang sebenarnya mengapresiasi usaha Polda Metro Jaya di tengah wabah corona. Bahkan, ada yang menyarankan agar polisi menyebarkan maklumatnya dibuat dalam bentuk gambar supaya bisa diviralkan Netizen.
"Pak Polisi, maklumatnya tolong di-share dalam bentuk gambar, biar kami bisa ikut menyebarkan,..." kata Netizen yang lain.
Nggak tahu apakah karena dibully Netizen atau bukan, setelah memposting foto pemasangan spanduk yang bikin heboh itu, admin Twitter Polda Metro Jaya mengunggah screencapture Maklumat Kapolri ke timeline. Kemudian foto yang diributkan tadi belakangan sudah tidak ada lagi di timeline. (akurat.co)