Ngamuknya salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Blora pada Kamis (19/3) malam saat hendak diobservasi pencegahan virus korona masih membekas diingatan Edi Sucipto.
Bahkan saat sendiri dan mengingat kejadian itu, ia tak kuasa menahan air mata. Meski mencoba untuk tegar, hal itu tidak bisa dihindari oleh dirinya.
Diberitakan sebelumnya, anggota DPRD Blora mengamuk saat hendak diobservasi terkait antisipasi dan pencegahan penularan virus korona di Terminal Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (19/3) malam. Akibatnya, pemeriksaan kesehatan dengan penyemprotan cairan disinfektan batal dilakukan.
Sambil duduk di pojok sofa, Edi Sucipto mengaku perpindahan lokasi itu memang kesepakatan antara Asisten 3 Sekda Blora, Plt Kepala Dinas Kesehatan dan Ketua DPRD Blora. Padahal di RSUD Cepu sendiri sudah disiapkan segala sesuatunya. Termasuk Direktur RSUD Cepu juga sudah siap di tempat.
Karena lokasi pemeriksaan dipindahkan, akhirnya para tim medis ikut berangkat ke terminal Padangan. Ada dokter, petugas dan lainnya. Sebab dia hanya sebagai pendamping. Sehingga tidak membawa surat tugas.
"Saya tidak tega kalau melepas mereka. Sehingga saya ikut ke sana. Menemani mereka, kalau petugas, dokter dan lain-lain bawa surat tugas," ucapnya.
Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Permukiman (P3PLP) Edi Sucipto mengaku sudah kenal baik dengan HM Warsit. Dia juga sering dibentak-bentak. Jadi bisa dibilang sudah hafal dengan karakter yang bersangkutan. Sehingga dia memilih diam. Sebab apabila terjadi cekcok, dia khawatir pemeriksaan tidak akan berlangsung dan hanya akan menimbulkan debat kusir.
"Tujuan kami adalah melakukan pemeriksaan. Kalau debat kusir tujuan awal malah tidak terlaksana. Makanya saya kemarin senang, mereka mau ke RSUD Cepu, tapi setelah saya tunggu tidak datang," imbuhnya.
Disoraki Ramai-ramai
Dia juga sempat masuk ke dalam Bus Rombongan. Saat pemeriksaan suhu tubuh, dan hasilnya normal, dia disoraki ramai-ramai. Berulang-ulang. Selain itu tidak semua yang diperiksa. Hanya sebagian.
"Saya sampai rumah itu sekitar pukul 23.00. Setelah cuci tangan dan lain-lain anak saya nangis dan memeluk saya. Saya masih tidak Ngeh ternyata soal video tersebut," ucapnya.
Sementara sang istri baru tahu sekitar satu jam kemudian. Semua kerabat, teman seprofesi juga banyak mengucapkan rasa keprihatinannya. Termasuk saudaranya yang ada di Jakarta.
"Saya tidak apa-apa. Tapi kalau sendiri masih menangis," ucapnya pelan.
Hingga kemarin, belum ada permintaan maaf dari HM Warsit kepada dirinya secara langsung. Namun sudah ada beberapa DPRD yang datang dan memohon maaf.
"Katanya mewakili ketua DPRD," imbuhnya.
Selain itu, Plt Kepala DKK kemarin juga bertandang ke rumahnya. Untuk memberikan support pasca kejadian tersebut.
Baca Juga: Video Anggota Dprd Ngamuk -ngamuk Saat Mau Dicek Corona
"Yang terpenting saat ini adalah ayo bersama-sama antisipasi penyebaran virus korona," ucapnya seperti dilansir dari Jawa Pos