Ambyar..!! Rupiah Kebakaran, Dolar AS Nyaris Tembus Rp 17.000

Ambyar..!! Rupiah Kebakaran, Dolar AS Nyaris Tembus Rp 17.000


Ambyar..!! Rupiah Kebakaran, Dolar AS Nyaris Tembus Rp 17.000
Nilai tukar Mata uang Negeri Paman Sam terhadap rupiah hari ini menguat.  Dolar Amerika Serikat (AS) hari ini merangkak naik di level Rp 15.950-Rp 16.620. Penguatan dolar AS terjadi sejak pagi hingga sore ini.

Melansir Reuters, Senin (23/3/2020), dolar AS berada di level tertingginya Rp 16.550 per 09.30 WIB atau pagi ini. Pada Jumat pekan lalu (20/3) dolar AS berada di level Rp 16.200. Angka tersebut merupakan rekor sebelumnya.

Sedangkan sore hari, dolar AS berada di level Rp 16.540 meningkat 640 poin atau setara 4,02%. Berdasarkan data RTI, dolar AS menguat terhadap hampir semua mata uang kecuali dengan dolar Hong Kong.

Sedangkan rupiah kebakaran dengan seluruh mata uang negara lain, seperti dolar Australia, yuan China, dolar Hong Kong, yen Jepang, won Korea, ringgit Malaysia, hingga euro.

Perbankan dalam negeri juga sudah menjual dolar AS di level yang lebih tinggi lagi, jika dirata-rata hari ini dijual di atas Rp 16.800.

Mengutip laman resmi beberapa bank, Senin (23/3/2020), Bank BRI menjual dolar AS dengan harga Rp 16.835 pada pukul 09.06 WIB. Kemudian, dolar akan dibeli dengan harga Rp 16.265.

Bank pelat merah lain yakni Bank Mandiri masih menjual dolar Rp 16.200. Kemudian, dolar dibeli dengan harga Rp 15.900.

Bank BNI menjual dolar seharga Rp 16.754 dan akan membelinya dengan harga Rp 16.149. Kemudian, Bank BTN menjual dolar dengan harga Rp 16.700 dan menjual dengan harga Rp 16.000.

Selanjutnya, bank swasta yakni Bank BCA menjual dolar dengan harga Rp 16.710. Lalu, dolar akan dibeli dengan harga Rp 16.490.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini memang sangat cepat dan di luar prediksi.

"Hari ini dolar AS bergerak di luar dugaan, ini karena pasar melihat penambahan jumlah orang yang terdampak corona semakin meningkat. Indonesia memang hari ini sedang berjuang melawan corona," kata Ibrahim, Senin (23/3/2020).

Dia menjelaskan, apalagi dengan adanya rapid test yang akan dilakukan, dipastikan jumlah orang yang terdampak akan lebih tinggi. Hal ini membuat pasar panik hingga ada hasil dan kepastian dari penanganan yang dilakukan oleh pemerintah.
Next article Next Post
Previous article Previous Post