Wanita Yang Rajin Berpuasa Tapi Suka Menyakiti Tetangganya

Wanita Yang Rajin Berpuasa Tapi Suka Menyakiti Tetangganya

Wanita Yang Rajin Berpuasa Tapi Suka Menyakiti Tetangganya


Kisah tentang "Wanita Yang Rajin Berpuasa Tapi Suka Menyakiti Tetangganya" ini mungkin sudah sering dibahas di berbagai kajian maupun pengajian, tidak ada salahnya bagi kita untuk membacanya kembali.

Sebagai hamba Allah yang beriman kita wajib senantiasa menjaga hubungan kita dengan Allah melalui ibadah, zikir dan amal shaleh, selain itu kita juga harus menjaga hubungan baik terhadap sesama manusia dengan cara berbuat baik kepada mereka.

Tidak menyakiti sesama, baik dengan ucapan maupun perbuatan, tidak menggunjing, memfitnah, menghasud dan perbuatan jahat lainnya. Untuk menjadi penghuni surga, kita tidak hanya harus banyak-banyak beribadah kepada Allah, tapi juga harus berbuat baik kepada sesama manusia terutama kepada tetangga.

Dalam sebuah hadis riwayat Imam Bukhari dalam kitab Adabul Mufrad disebutkan, bahwa suatu ketika ada seorang sahabat yang menyampaikan kepada Nabi Shallallahu alaihi wasallam tentang seorang wanita yang rajin beribadah tapi suka menyakiti tetangganya.

“Wahai Rasulullah, ada seorang wanita yang rajin shalat malam, gemar berpuasa di siang hari, giat melakukan amal kebaikan dan banyak bersedekah. Namun dia sering menyakiti tetangganya dengan lisannya.”
Adabul Mufrad
Mendengar laporan tersebut, Nabi Shallallahu alaihi wasallam menjawab, “Tiada kebaikan padanya dan dia termasuk penghuni neraka.”

Dalam riwayat hadits lain disebutkan bahwa para sahabat bertanya kepada Nabi Shallallahu alaihi wasallam mengenai penyebabnya. “Kenapa Sebabnya?,” tanya salah satu sahabat.

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menjawab,

“Sebab mulutnya selalu menyakiti orang lain. Dia suka mengganggu tetangganya dengan ucapannya. Seluruh amal ibadahnya hancur, karena dia punya akhlak yang buruk. Dia menjadi ahli neraka karena ibadahnya tidak mampu menjadikan dirinya untuk berakhlak yang baik.”


Kemudian seorang sahabat bertanya lagi, “Wahai Rasulullah, ada seorang wanita yang hanya melaksanakan shalat wajib saja dan hanya bersedekah dengan sepotong keju namun dia tidak pernah menyakiti tetangganya.”

Rasul Shallallahu alaihi wasallam menjawab, “Dia termasuk penghuni surga.”

Berdasarkan kisah nyata diatas, kita bisa mengambil hikmah, bahwa syarat utama untuk menjadi penghuni bukan hanya rajin beribadah kepada Allah, Namun juga harus berbuat baik kepada sesama manusia terutama terhadap orang-orang terdekat di sekitar kita seperti keluarga, tetangga, saudara dan lainnya.

Walaupun rajin ibadah tapi sering mengumpat, mencela, menggunjing dan selalu buruk sangka terhadap orang lain khususnya terhadap tetangganya, maka bisa dipastikan ia tidak akan masuk surga. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Shallallahu alaihi wasallam yang lain;


لاَ يَدْخُلُ اْلجَنَّةَ مَنْ لاَ يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَه

 “Tidak akan masuk ke dalam surga, seseorang yang tetangganya tidak merasa aman dari kejahatan-kejahatannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)


Wallahu A'lam

Next article Next Post
Previous article Previous Post