Terorisme adalah musuh Islam dan musuh kemanusiaan. Dalam menjalankan aksinya, teroris tidak mempedulikan sasaran baik wanita maupun anak-anak, baik tempat ibadah maupun bangunan publik. Padahal dalam perang saja, semua itu dilarang ajaran Islam.
Penyerangan di Polda Riau oleh kawanan teroris, Rabu (16/5/2018), mengakibatkan satu orang anggota kepolisian gugur. Inspektur Dua (Ipda) Auzar, namanya. Personel Direktorat Lalu Lintas Polda Riau itu adalah seorang muazin dan ustadz.
Auzar ditabrak mobil Toyota Avanza BM 1192 RQ yang dikendarai teroris sekitar pukul 09.05 WIB. Saat itu, Auzar baru saja menunaikan Sholat Dhuha di Masjid Polda Riau. Ketika berjalan kembali menuju ruang kerjanya, ia ditabrak mobil yang dikendarai teroris.
Dilansir Riau Online, saat turun dari Masjid Polda Riau yang berlokasi di lantai II itu, Auzar langsung menuju pagar samping, pintu keluar. Di sanalah mobil Avanza teroris menabrak korban serta dua jurnalis televisi yang berada di lokasi.
Para polisi di Polda Riau pun merasa kehilangan sosok ustadz dan muazin itu.
"Kami semua merasa kehilangan sosok beliau. Ia bukan hanya polisi tapi juga ulama dan ustad di sini," kata Direktur Lalu Lintas Polda Riau, Komisaris Besar Rudi Syarifudin.
Rudi menuturkan Auzar memang rutin menjalankan salat Dhuha. Bahkan sebelum meninggal, anak buahnya itu sempat memberikan tausiyah terkait persiapan menjelang Ramadhan.
Dalam penyerangan itu, lima orang meninggal dunia. Yakni empat teroris yang menyerang Polda Riau serta Ipda Auzar yang ditabrak oleh mobil teroris.
Sedangkan dua polisi lainnya dan dua wartawan mengalami luka-luka serta sudah dibawa ke RS Bhayangkara, Jalan Kartini, berjarak 500 meter dari Polda Riau.
Menanggapi gugurnya Ipda Auzar yang baru saja menunaikan sholat dhuha, netizen mengatakan bahwa polisi muazin itu husnul khatimah dan mati syahid.
“Tanda husnul khatimah. Insya Allah syahid” kata Binti Cahyani.