H. Totok Edhy, Jamaah Haji asal Jakarta menceritakan pengalaman hajinya. Ketika itu ia ingin sekali mencium Hajar Aswad. Akan tetapi, begitu sulit baginya menembus kerumunan raksasa ribuan orang yang bermaksud sama.
Di tengah keinginannya yang menggebu, di tengah orang yang berdesakan menunaikan ibadah haji itu, tiba-tiba datang kepadanya seorang pemuda tampan dengan tubuh tinggi tegap, berkopiah dan berpakaian ihram. Pemuda tampan itu mengucap salam dengan sopan.
“Assalamualaikum,” sapanya.
“Wa’alaikum salam,” balas Pak Totok sambil terpesona oleh sikap pemuda itu.
“Bapak mau mencium Hajar Aswad?” tebaknya menambah keterpesonaan Pak Totok.
“Ya,” jawab Pak Totok. Pak Totok bertanya dalam hati, bagaimana ia bisa tahu maksudnya itu.
“Mari ikut saya?” ajaknya.
Tanpa sempat berkata-kata lagi, ia lihat pemuda tampan itu berdoa sebentar. Sempat Pak Totok sadar bahwa tempat minum dan semprotan airnya hilang. Padahal kedua barang itu sangat penting.
Pak Totok mengikuti langkah pemuda tampan itu yang menuju lokasi Hajar Aswad. Mengherankan dan aneh untuk diterima akal. Ratusan orang tinggi besar seolah-olah minggir memberi jalan kepada pemuda tampan itu sehingga mudah baginya menuju Hajar Aswad.
“Silakan, Pak!’’ ucapnya dengan sopan, begitu sampai di Hajar Aswad.
Air mata Pak Totok berlelehan karena senang, terharu, dan merasa kecil di mata Tuhan. Entahlah, tak terlukiskan perasaannya waktu itu.
“Sudah cukup, Pak!” pemuda tampan itu mengingatkan. Begitu beranjak meninggalkan Hajar Aswad, kembali manusia berjejal berebut tempat.
“Terima kasih, Pak. O… ya, Bapak siapa?” tanya Pak Totok, dan sengaja menyebutnya ‘Pak’ sekadar untuk menghormatinya walau usianya di bawah umur Pak Totok.
“Bapak kehilangan apa?” tanyanya tanpa menjawab pertanyaan Pak Totok.
“Tempat minum dan semprotan saya hilang,” jawab Pak Totok.
Tiba-tiba pemuda itu hilang terbawa arus manusia yang menuju ke Hajar Aswad. Sambil berjalan Pak Totok mencari-cari pemuda tampan itu. Tetapi sungguh ajaib, ia seperti hilang ditelan desakan orang.
Di tembok rendah di depan Ka‘bah ia melihat tempat minum dan semprotan miliknya yang hilang. Ini sangat mengherankan, padahal sebelumnya hilang di dekat Hajar Aswad.
“Siapa yang meletakkannya di sini?” Pak Totok heran.
”Ya Tuhan yang mengatur langkah saya hingga kemari, dan menunjukkan tempat ini.” Ia langsung sujud syukur di situ. Yang tidak bisa ia pahami sampai saat ini, siapakah pemuda tampan yang menyembunyikan identitasnya itu? (100 Keajaiban di Tanah Suci Pengalaman Unik Jamaah Haji)