Ditanya Intel “Sebenarnya Aliran Ustadz ini Apa?” Begini Jawaban Ustadz Abdul Somad
Seorang yang bertanya pada Ustadz Abdul Somad mengaku sebagai intel, bertanya sebenarnya aliran Ustadz Abdul Somad itu apa, dengan tenang ustad menjawab bahwa iya termasuk aliran ini.
Seorang intel bertanya kepada Ustadz Abdul Somad. Dai Alumni Universitas Al Azhar Kairo dan Universitas Darul Hadits Maroko ini tahu yang bertanya intel karena ia mengaku.
Padahal kalau di Barat dan di Arab, lanjut Ustadz Abdul Somad, intel selalu menyembunyikan identitasnya.
“Ustadz Somad ini alirannya apa? Kemarin PKS penggalangan dana untuk Palestina, Ustadz yang ceramah.Lalu kemudian bertebar rekaman rupanya di halaman Masjid An Nur beberapa tahun yang lalu, di sana ada Profesor Fulan dari Nahdlatul Ulama, di sana ada Profesor Fulan dari Perti, ini ormas-ormas diundang oleh Hizbut Tahrir, Ustadz Abdul Somad juga ada di sana,” tanya intel tersebut.
“Lalu kemudian kami lihat ketika acara pertemuan tiga provinsi Jamaah Tabligh, 20.000 orang berkumpul, Ustadz hadir juga di situ. Lalu kemudian kami tonton pula video Ustadz Salafi dari Malang, Ustadz Abdullah Hadramy, kata dia, tontonlah ceramah-ceramah Ustadz Abdul Somad. Lalu kemudian muncul pula video Habib Novel dari Solo, kata dia tonton. Ustadz ini tidak Habib, hidungnya pesek, sorbannya tak ada. Jadi sebenarnya Ustadz ini alirannya apa? ,” lanjutnya.
Ustadz Abdul Somad kemudian menjawab,
“Aliran saya adalah aliran ma 'ana ‘alaihi wa ashaabi, Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabat radhiyallahu ‘anhum ajma’in. Siapa yang mengikut Nabi Muhammad, cinta kepada ahli bait, cinta kepada sahabat, maka itu adalah saudara saya.”
“Ada yang mengaku cinta ahlulbait tapi mencaci maki sahabat, bukan saudara saya. Ada yang mengaku cinta Nabi, cinta sahabat, cinta ahli bait, tapi membid’ahkan yang tak bid’ah, mengeluarkan saudara dari ahlus sunnah hanya (karena) perkara khilafiyah, dia bukan saudara saya. Karena perbuatannya, bukan fisiknya.
Bukan tubuhnya. Bukan wajahnya. Kalau dia sudah kembali ke jalan yang benar, maka dia adalah saudara saya.”