Cek Apakah Kamu Juga Termasuk, Inilah Ciri Wanita yang Dirindukan Surga, Subhanallah

Cek Apakah Kamu Juga Termasuk, Inilah Ciri Wanita yang Dirindukan Surga, Subhanallah

Cek Apakah Kamu Juga Termasuk, Inilah Ciri Wanita yang Dirindukan Surga, Subhanallah


Setiap wanita pastilah mendamba menjadi wanita pilihan Islam yang tersebut dalam Al Qur’an sebagai wanita shalihah. Tidak mudah memang untuk memenuhi kriteria itu, namun bukan tidak mungkin untuk menggapainya. Bukankah wanita yang shalihah akan mendapatkah hadiah terindah berupa kebahagiaan yang abadi di dalam surga?

Menjadi penghuni surga merupakan impian dari semua wanita muslim di dunia mengingat hanya 2 tempat yang akan menjadi tempat tinggal abadi yaitu surga dan neraka. Apabila kita meninggal dengan amal sholeh yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan dosa, maka surga adalah tempat kita. Akan tetapi jika lebih banyak amalan jahat yang dilakukan, maka Allah juga akan menempatkan kita dalam neraka. Na’udzubillahi min dzalik.

GAMBARAN KENIKMATAN SURGA DAN KEUTAMAAN WANITA PENDUDUK SURGA

Sebagai seorang wanita muslimah yang memiliki sifat serta lahiriah berbeda dengan kaum pria, maka juga terdapat perbedaan dalam amalan yang dilakukan supaya bisa mendapatkan surga seperti yang sudah diajarkan Nabi Muhammad. Allah juga sudah memberikan gambaran dalam Alquran mengenai kenikmatan surga Allah.

Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dulu (masuk Surga). Mereka itulah orang yang didekatkan (kepada Allah). Berada dalam Surga kenikmatan. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian. Mereka berada di atas dipan yang bertahtakan emas dan permata seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan. Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda dengan membawa gelas, cerek, dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir, mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.” (QS. Al Waqiah : 10-21)

Begitu juga keutamaan wanita penduduk surga yang pernah disebut oleh Rasulullah dalam haditsnya. Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Seandainya salah seorang wanita penduduk surga menengok penduduk bumi niscaya dia akan menyinari antara keduanya (penduduk surga dan penduduk bumi) dan akan memenuhinya bau wangi-wangian. Dan setengah dari kerudung wanita surga yang ada di kepalanya itu lebih baik daripada dunia dan isinya.” (HR. Bukhari)

CIRI-CIRI WANITA YANG DIRINDU SURGA

Menjadi wanita penghuni surga sudah barang tentu menjadi cita-cita semua wanita di dunia. Kita senantiasa berlomba-lomba dalam kebaikan untuk mendapatkan surga Allah. Tak jarang kita mencari sosok ideal yang kita jadikan qudwah atau teladan bagi kita.

Sosok itu tentu saja sosok istimewa yang menjadi buah bibir penghuni langit. Ada banyak ciri wanita penghuni surga yang bisa kita temukan dalam diri sosok wanita yang diceritakan dalam Al Qur’an dan hadits Rasulullah SAW. Kisah dua wanita istimewa kekasih Rasulullah.

Ibunda Khadijah ra dan Ibunda Aisyah ra adalah dua sosok yang menjadi buah bibir para penghuni langit. Bahkan, Bunda Aisyah ra namanya begitu masyhur di kalangan penghuni langit sebelum dilahirkan ke bumi.

Selain itu, kamu mungkin pernah mendengar kisah tentang seorang wanita penggoda yang masuk surga hanya gara-gara memberi minum seekor anjing yang kehausan.

Jadi, lebih baik kita tingkatkan amal dan jangan pernah mengeluh bahwa saya tidak semulia bunda Khadijah dan tak sesempurna Aisyah. Inilah beberapa ciri-ciri wanita penghuni surga itu yang terdapat dalam Al Qur’an dan Hadits.

Taat kepada perintah Allah dan Rasulullah.

Surga diciptakan untuk hamba-Nya yang bertakwa. Sebuah tempat yang tidak pernah dilihat oleh manusia dan kenikmatannya tiada tara. Seorang muslimah yang taat kepada Allah adalah muslimah yang beriman kepada rukun iman dan rukun Islam. Ia hanya melakukan apa yang Allah suka dan meninggalkan apa yang dibenci-Nya.

Bunda Aisyah r.a mengisahkan, ketika turun perintah agar menutup aurat kepada para wanita muslimah (Al Qur’an surat An Nur ayat 31), pada saat itu mereka langsung melaksanakannya detik itu juga.“Ketika turun ayat ‘..dan hendaklah mereka menutupkan “khumur” jilbab nya ke dada mereka..’ maka para wanita segera mengambil kain sarung, kemudian merobek sisinya dan memakainya sebagai jilbab.”

Mereka tidak bertanya-tanya, mengapa harus mengenakan jilbab/khumur? Mengapa harus menutupi dada? Mengapa harus begini dan begitu?

MasyaAllah, itulah generasi muslimah pertama. Mereka adalah generasi terbaik agama ini. Akankah generasi terbaik itu muncul di antara kita? Insya Allah.

Taat Kepada Suaminya dan Pandai Menjaga Kesucian Diri.

Wanita penghuni surga merupakan wanita yang bisa taat pada suaminya dan selalu menjaga kesucian diri serta harta suami. Wanita akan selalu menjaga harga diri suami, selalu menyenangkan hati suami dan juga menyejukan pandangan mata suami. Seorang wanita yang akan masuk ke dalam surga adalah wanita yang juga selalu mempercantik dirinya untuk Allah.

Sebagaimana sabda Rasulullah yang bermaksud : “Apabila seorang wanita (istri) itu telah melakukan shalat lima waktu, puasa bulan Ramadan, menjaga kehormatan dirinya dan mentaati perintah suaminya, maka ia di akhirat akan masuk syurga lewat pintu mana pun yang ia suka (mengikut pilihannya).” (HR. Ahmad, Ibnu Hibban)

Itulah ciri kedua wanita penghuni surga. Seorang muslimah sholihah adalah wanita yang taat kepada Allah, taat pada suaminya menjaga shalatnya dan puasa di bulan Ramadhan dan senantiasa menjaga dirinya dan menjaga harta suaminya. Ia selalu menghiasi akhlaknya dengan akhlak Islami. Tingkah lakunya selalu dihiasi dengan akhlak yang terpuji.

Apakah akan masuk surga seorang muslimah bersolek bukan untuk suaminya? Apakah akan masuk surga seorang muslimah yang menghiasi tubuhnya dengan busana muslimah bukan untuk mencari ridho Allah dan keridloan suaminya?

Seorang muslimah yang berhak masuk surge adalah muslimah yang mempercantik dirinya untuk Allah, untuk menjaga harga diri suaminya, menyenangkan hatinya dan menyejukan pandangan mata suami.

Gemar bersedekah dan berkasih sayang.

Sedekah yang paling besar yang diberikan oleh Bunda Khadijah r.a dan Bunda Aisyah r.a adalah pengorbanannya menjadi Ummul Mu’minin. Mereka rela berkorban untuk dakwah. Bunda Khadijah ra rela menyumbangkan semua hartanya untuk ummat Islam dan dakwah.

Tidak ada yang tersisa hartanya, kecuali beliau meninggal dalam keadaan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Beliau menjadi penopang dakwah.

Jangan pelit bersedekah, karena Allah akan membalas sedekah kita dengan harta yang berlipat ganda dan menolak bencana.

Rasulullah bersabda, “Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang kalanganmu) dengan Bersedekah dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana.” (HR. Ath-Thabrani)

Menyambung Tali Persaudaraan.

Tak ada persaudaraan yang hakiki melainkan persaudaraan karena Allah. Seorang muslimah yang berhak masuk surga adalah wanita muslimah yang berbakti kepada kedua orang tuanya, memanjangkan tali silaturahim dengan saudaranya, menjaga anak yatim, menjaga anak-anak menjadi anak yang sholeh dan sholehah, menjaga saudaranya dari bahaya lisannya dan senantiasa mendoakan.

Ia juga seorang yang mampu menjaga amanah dan berkata benar dalam bermuamalah dengan sahabat dan teman-temannya. Ia juga pandai menjaga amanah dalam menjaga harta kedua orang tua dan harta suaminya. Tentu bukan hal muluk dan di awang-awang, karena semua muslimah berhak masuk surga Allah dari jalan mana pun asalkan syarat dan ketentuannya dilakukan.

Wanita yang Menjaga Lisannya

Wanita juga harus menjaga segala lisannya dari semua perkataan dusta, saksi palsu sekaligus bercerita tentang kejelekan orang lain atau ghibah. Segala apapun yang keluar dari ucapan seorang wanita apabila penuh dusta akan diganjar dengan siksaan api neraka.

Saudariku, berhati-hatilah terhadap lisan karena sebuah ucapan bisa menjerumuskan kita ke dalam api neraka. “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia mengatakan yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Apabila kita tidak mengetahui sebuah perkara dengan pasti, sebaiknya kita diam saja. Dan janganlah kita mengucapkan perkataan yang menyakiti hati orang lain, sekalipun itu hanya candaan. Sebab di akhirat kelak, segala apa yang kita ucapkan dengan lisan pasti akan dimintai pertanggung jawaban. Allah Ta’ala berfirman: “Tiada satu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS Qaf: 18)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Janganlah engkau semua memperbanyak kata, selain untuk berzikir kepada Alloh Ta’ala, sebab sesungguhnya banyaknya pembicaraan kerasnya hati dan sesungguhnya sejauh – jauh manusia dari Alloh ialah yang berhati keras, yakni enggan menerima petunjuk baik.” (HR. At Tirmidzi)

Umumnya seseorang yang banyak berbicara dan suka mengumbar-umbar perkataan dosa, hatinya dipenuhi dengan penyakit. Mereka itu orang-orang yang berhati keras. Tidak mudah menerima nasehat. Bahkan jika mendengar firman Allah (Al-Quran) hatinya sama sekali tak bergetar. Na’udzubillah min dzalik.
Next article Next Post
Previous article Previous Post