Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Seseorang bersama dengan yang dicintainya." (HR Al-Bukhari no 6169)
Fenomena menyedihkan tatkala banyak kaum muslimin (terutama dari golongan pemuda) yang sangat mencintai para pelaku maksiat, bahkan mereka dari kalangan orang-orang kafir (terutama para pemain film dan penyanyi serta olahragawan).
Foto orang-orang kafir tersebut dipajang di kamar-kamar mereka, menjadi penyejuk pandangan mereka sebelum dan tatkala bangun tidur. Bahkan mereka meniru gaya berpakaian orang-orang kafir tersebut. Mereka hafalkan lantunan orang-orang kafir tersebut. Mereka pelajari perjalanan hidup orang-orang kafir tersebut.
Jika salah seorang dari mereka ditanya tentang sejarah, nama dan nasihat-nasihat Abu Bakar, Umar, Imam Syafii maka terdiamlah ia.
Bahkan kecintaan sebagian mereka sudah sangat mendalam kepada orang-orang kafir tersebut, terbukti tatkala para artis itu datang ke negeri-negeri kaum muslimin maka mereka pun berbondong-bondong menyambut para idola mereka yang kafir, hingga ada yang histeris tatkala menyaksikan idolanya, bahkan ada diantara mereka yang pingsan karena terlalu gembira.
Apa yang akan mereka perbuat dengan sabda Rasulullah "Seseorang (dikumpulkan di akhirat kelak) bersama yang ia cintai."
Karenanya, cintailah orang-orang saleh. Tirulah gaya hidup mereka. Patuhilah petuah-petuah mereka, yaitu orang-orang yang jika kita mengingat mereka maka kita akan mengingat akhirat. Al-Imam Asy-Syafii rohimahulloh pernah berkata dengan penuh tawadhu:
"Aku Mencintai Orang Sholeh Meski Aku Bukan Bagian Dari Mereka, Dengan Mencintainya Barangkali Aku Mendapatkan Syafaat Dari Mereka..."