Brimob Tembak Brimob, Setelah Tembak 2 Temannya, Brimob Ini Tembak Kepalanya Sendiri
Belum reda ingatan warganet tentang seorang polisi di Palembang yang bunuh diri dengan menembak kepala sendiri, Kini muncul lagi berita yang lebih menghebohkan.
Berita Brimob Tembak Brimob itu sudah terdengar santer di media online meski pejabat berwenang belum memberikan penjelasan resmi.
Mulai dari Kapolres Blora hingga Kabid Humas Polda Jateng belum bersedia menjelaskan adanya peristiwa tersebut. Kebetulan hari ini penutupan Apel Kasatwil 2017, di Akpol di Kota Semarang, Rabu (11/10/2017).
Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono akan menjelaskan kabar tersebut, melalui jumpa pers yang akan digelar di Akpol, Rabu 11 Oktober 2017. Hal itu disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jateng AKBP Agus Triatmojo.
Tiga anggota Brimob tewas di lokasi pengamanan sumur minyak Sarana Gas Trembul, Dukuh Canggah, Desa Trembul, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Selasa (10/10/2017) sekitar pukul 18.30 WIB.
Mereka tertembak saat sedang melaksanakan tugas pengamanan di lokasi tersebut.
Penembakan ini diduga dilakukan oleh anggota Brimob yaitu Bripka BT usia 36 tahun.
Entah kenapa tiba-tiba pelaku menembak menggunakan senjata laras panjang AK 101.
Korban tembakan yaitu Brigadir BW usia 30 tahun dan Brigadir AS usia 35 tahun.
Dua anggota Brimob itu terkapar dengan beberapa luka tembak di tubuhnya. Kondisi lingkungan di TKP masih berupa lahan banyak pepohonan.
Kemudian terduga pelaku yaitu Bripka BT menembak dirinya sendiri tepat pada kepalanya. Pelaku pun jatuh tersungkur bersimbah darah.
Entah kenapa terjadi insiden penembakan tersebut.
Insiden penembakan itu sekarang ditangani Polres Blora.
Tiga anggota Brimob tewas di lokasi kejadian.
Seorang karyawan GSS Giken Sakata yang tak disebut namanya, mengaku panik saat mendengar tembakan bertubi-tubi. Sore jelang malam itu, dia mendengar suara banyak tembakan. Mungkin ada 20 kali tembakan.
Karyawan itu menduga anggota Brimob yang melakukan penembakan.
Kemudian dia mendekat ke lokasi. Ternyata di situ ada seorang yang diduga anggota Brimob tergeletak dekat tenda pengamanan Brimob.
Dia pun segera menghubungi personel Polsek dan Koramil Ngawen untuk minta bantuan dan melaporkan apa yang dilihat tersebut. Dia panik dan ingin segera pergi karena takut lihat situasi itu.
Dari hasil olah TKP sementara diketahui, para personel Brimob ini dilengkapi senjata laras panjang jenis AK 101. Masih belum diketahui penyebab terjadinya penembakan tersebut.
Kasus Brimob Tembak Brimob, Polri Diminta Perketat Pengawasan Senjata
Kepolisian didesak untuk memperketat pengawasan penggunaan senjata oleh personelnya menyusul insiden maut yang menewaskan tiga personel anggota Brigadir Mobil (Brimob) di Blora pada Selasa (10/10) malam.
Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Poengki Indarti menjelaskan, meski belum diketahui secara pasti motif insiden yang menewaskan dua anggota Brimob oleh rekannya sesama anggota Brimob, namun menurutnya ini menjadi momen bagi kepolisian untuk memperketat pengawasan penggunaan senjata oleh personelnya.
"Terkait kasus ini, pelakunya meningga dunia jadi enggak bisa lagi diadili, enggak bisa lagi diproses hukum karena pihak yang seharusnya bertanggungjawab sudah bunuh diri. Tapi sebagai pelajaran untuk ke depannya mesti harus diawasi benar-benar tentang penggunaan senjata ini," ujar Poengki kepada BBC Indonesia, Rabu (11/10) siang.
Keterangan resmi kepolisian menyebutkan, seorang personel Brimbob menembak dua rekannya sesama anggota Brimob saat bertugas jaga di lokasi pengeboran sumur minyak PT Sarana Gas Trembul (SGT) di Blora, Selasa (10/10) malam.
Kedua personel meninggal akibat serangan itu, dan pelaku penembakan kemudian bunuh diri dengan menembak kepalanya, ungkap pejabat kepolisian di Jawa tengah.
Penembakan diduga menggunakan senapan laras panjang jenis AK 101, senjata yang merupakan kelengkapan tugas personel Brimob ketika melakukan pengamanan.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono, langsung memberikan keterangan dalam jumpa pers keesokan harinya, Rabu (11/10) pagi. Condro mengatakan peristiwa terjadi tepatnya di Desa Karang Tengah, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, pada Selasa (10/10) sekitar pukul 18.00 WIB.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono dalam konferensi pers yang digelar Rabu (11/10) pagi di Semarang, Jawa Tengah |
Ketiganya merupakan anggota anggota Subden IV Sat Brimob di Pati yang bertugas mengamankan objek vital nasional milik Sarana Gas Trembul. Condro menuturkan pihaknya masih menyelidiki kasus penembakan dan bunuh diri personel Brimob tersebut, Namun, dugaan kuat penyebab maut tersebut terjadi lantaran motif pribadi.
Senapan laras panjang jenis AK 101 merupakan kelengkapan tugas personel Brimob ketika melakukan pengamanan.
"Motifnya sampai tadi pagi, dimungkinkan, belum pasti, motif pribadi dari mereka," ujar Condro.
"Di situ sebenarnya dia baru bertugas satu bulan juga, belum lama. Dari pihak kami akan melakukan evaluasi internal," imbuhnya.
'Senjatanya ada di dekatnya'
Condro lantas menjelaskan kronologi insiden Brimob Tembak Brimob tersebut. Pada pukul Selasa (10/10) pukul 18.00 WIB, salah satu anggota Brimob Brigadir Muhadi mendengar dua letusan tembakan di lokasi pengeboran minyak SGT 01 saat berada di kamar mandi. Ia langsung keluar menuju sumber suara dan melihat dua anggota Brimob tergeletak.
"Ada saksi yang melihat di situ bahwa mendengar tembakan dua kali, jaraknya tidak begitu lama, kemudian saksi keluar dari kamar mandi, bertemu dengan Bripka BT. Kemudian tidak berapa lama dia diminta jangan mendekat (oleh Bripka BT).
Tak berapa lama setelah dua letusan pertama, kembali terdengar suara tembakan. Sejumlah saksi kemudian mengecek sumber suara dan menemukan ketiganya tergeletak, sementara senjata berada di dekat badan Bripka BT yang terbujur kaku.
"Dan senjatanya ada di dekatnya. Jadi yang ada senjata ada di dekat BT," cetusnya.
Kendati begitu, ia belum dapat memastikan dalam insiden tersebut Bripka BT yang menembak keduanya, lalu bunuh diri, atau terjadi baku tembak sebelumnya.
Hingga saat ini polisi masih menjalankan olah tempat kejadian Brimob Tembak Brimob, Jenazah ketiga anggota Subden IV Brimob Polda Jateng itu masih ada di Blora untuk dilakukan autopsi.