Jeddah - Setelah 40 hari menjalankan prosesi rukun Islam yang ke-5, yakni berhaji di Tanah Suci, kini para jamaah haji berangsur pulang ke Tanah Air.
Raut wajahnya terlihat puas dan ceria, lantaran akan kembali bertemu dengan sanak keluarga di rumah. Menyambut hari yang dinantikan tersebut, gaya jamaah pun beragam rupanya.
Berdasarkan pantauan, jamaah haji pulang dengan gayanya masing-masing. Contohnya, jamaah dari Pulau Jawa yang kerap membawa barang dengan kain batik atau biasa disebut jarik. Barang diikat selepang, seperti membawa bakul jamu.
Namun, berbeda dengan jamaah haji asal embarkasi UPG atau Ujung Pandang. Jamaah Bugis tampil glamor dengan berbagai baju brokat warna terang, lengkap dengan payet penuh warna emas seperti penampilan artis Syahrini yang identik dengan penampilannya yang selalu glamor.
Menurut Petugas Layanan Pelayanan Kedatangan dan Pemulangan (Yanpul) Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Andi Wildana, sudah menjadi tradisi bagi jamaah Bugis Ujung Pandang untuk menggunakan baju yang sangat istimewa.
"Baju tersebut tidak beli di Arab Saudi. Tetapi sengaja membawa dari rumahnya," jelas Andi petugas dari Ujung Pandang, Sabtu (16/9/2017).
Diakuinya, sudah menjadi tradisi jamaah embarkasi UPG menggunakan baju serba mewah dengan warna yang terang, serta perhiasan emas.
Namun tidak semua jamaah memakai baju tersebut dari Tanah Suci. Ada sebagian jamaah yang memakainya ketika tiba di embarkasi.
"Mereka diberi kesempatan untuk berganti pakaian. Biasanya di Masjid, setelah makan mereka menggunakan baju tersebut," ujarnya.
Warna warni jamaah haji Indonesia ini menjadi 'hiburan' tersendiri karena mencerminkan Indonesia yang sangat kaya budaya.
Raut wajahnya terlihat puas dan ceria, lantaran akan kembali bertemu dengan sanak keluarga di rumah. Menyambut hari yang dinantikan tersebut, gaya jamaah pun beragam rupanya.
Berdasarkan pantauan, jamaah haji pulang dengan gayanya masing-masing. Contohnya, jamaah dari Pulau Jawa yang kerap membawa barang dengan kain batik atau biasa disebut jarik. Barang diikat selepang, seperti membawa bakul jamu.
Namun, berbeda dengan jamaah haji asal embarkasi UPG atau Ujung Pandang. Jamaah Bugis tampil glamor dengan berbagai baju brokat warna terang, lengkap dengan payet penuh warna emas seperti penampilan artis Syahrini yang identik dengan penampilannya yang selalu glamor.
Menurut Petugas Layanan Pelayanan Kedatangan dan Pemulangan (Yanpul) Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Andi Wildana, sudah menjadi tradisi bagi jamaah Bugis Ujung Pandang untuk menggunakan baju yang sangat istimewa.
"Baju tersebut tidak beli di Arab Saudi. Tetapi sengaja membawa dari rumahnya," jelas Andi petugas dari Ujung Pandang, Sabtu (16/9/2017).
Diakuinya, sudah menjadi tradisi jamaah embarkasi UPG menggunakan baju serba mewah dengan warna yang terang, serta perhiasan emas.
Namun tidak semua jamaah memakai baju tersebut dari Tanah Suci. Ada sebagian jamaah yang memakainya ketika tiba di embarkasi.
"Mereka diberi kesempatan untuk berganti pakaian. Biasanya di Masjid, setelah makan mereka menggunakan baju tersebut," ujarnya.
Warna warni jamaah haji Indonesia ini menjadi 'hiburan' tersendiri karena mencerminkan Indonesia yang sangat kaya budaya.