Sebuah Bus yang melintasi jalanan Semarang - Purwodadi terjun ke dalam jurang berkedalaman 5 meter, hal ini dilakukan untuk untuk menghindari truk yang melaju ugal-ugalan di jalan raya wilayah Gubug, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Jumat (8/8/2017) pagi sekitar pukul 05.00 WIB.
Terselip kisah yang mencengangkan dalam musibah itu. Seluruh penumpang bus Po Laju Prima sekitar 23 orang tak ada korban jiwa meski bus terjun ke jurang dengan kedalaman sekitar 5 meter.
Mereka mengalami luka-luka dan lecet. Mayoritas penumpang sudah dipindahkan ke armada lain untuk melanjutkan perjalanan.
Ada juga yang dijemput keluarganya dan beberapa di antaranya dilarikan ke puskesmas terdekat karena mengalami luka berat.
Seorang korban, Suyanto (28), mengatakan, sebelum kecelakaan terjadi, dirinya tidak bisa tidur nyenyak sejak dalam perjalanan dari Jakarta.
Perasaannya berdebar-debar karena siang ini pekerja swasta itu dijadwalkan menjalani proses ijab kabul dengan calon istrinya di Kecamatan Wirosari, Grobogan.
"Saya duduk di bagian depan. Saya lihat sendiri ada truk dari depan ugal-ugalan dan masuk jalur kami. Nyaris adu banteng. Saat itu seluruh penumpang mengucap 'Allahu Akbar' ketika bus banting stir ke kiri terbang terjun ke jurang. Saat itu saya hanya bisa pasrah karena siangnya saya harus ijab kabul," kata Suyanto.
Dia hanya mengalami luka lecet pada kepalanya karena terbentur bagian atap bus. Berkali-kali Suyanto sujud syukur karena pernikahannya tak jadi kandas.
Ia pun tak banyak cakap dan langsung pergi meninggalkan lokasi dengan menumpang jasa ojek.
"Alhamdulilah saya selamat. Saya cuti kerja sebagai pekerja pabrik di Jakarta dan datang sendiri untuk ijab kabul karena keluarga di Grobogan langsung ke lokasi calon istri saya," ucap Suyanto.
Kasat Lantas Polres Grobogan AKP Panji Gede Prabawa mengatakan, hasil olah TKP sementara pihaknya menyebut bahwa bodi depan kanan bus sempat dihantam truk yang telah masuk di jalur berlawanan arah itu.
"Ada bekas benturan truk di bodi bus. Hasil keterangan yang dihimpun, sopir bus menghindari adu banteng dan banting stir ke sisi kiri. Namun truk sempat menyeruduk hingga memicu bus terjun ke jurang," kata Panji.
Saat ini sopir bus bernopol B 7071 IZ, Nurfatoni (30), warga Desa Mrisi, Kecamatan Tanggungharjo, Grobogan sudah diamankan pihak kepolisian.
"Sopir truk kabur, namun kami akan terus gali informasi untuk memburunya," kata Panji.
Terselip kisah yang mencengangkan dalam musibah itu. Seluruh penumpang bus Po Laju Prima sekitar 23 orang tak ada korban jiwa meski bus terjun ke jurang dengan kedalaman sekitar 5 meter.
Mereka mengalami luka-luka dan lecet. Mayoritas penumpang sudah dipindahkan ke armada lain untuk melanjutkan perjalanan.
Ada juga yang dijemput keluarganya dan beberapa di antaranya dilarikan ke puskesmas terdekat karena mengalami luka berat.
Seorang korban, Suyanto (28), mengatakan, sebelum kecelakaan terjadi, dirinya tidak bisa tidur nyenyak sejak dalam perjalanan dari Jakarta.
Perasaannya berdebar-debar karena siang ini pekerja swasta itu dijadwalkan menjalani proses ijab kabul dengan calon istrinya di Kecamatan Wirosari, Grobogan.
"Saya duduk di bagian depan. Saya lihat sendiri ada truk dari depan ugal-ugalan dan masuk jalur kami. Nyaris adu banteng. Saat itu seluruh penumpang mengucap 'Allahu Akbar' ketika bus banting stir ke kiri terbang terjun ke jurang. Saat itu saya hanya bisa pasrah karena siangnya saya harus ijab kabul," kata Suyanto.
Dia hanya mengalami luka lecet pada kepalanya karena terbentur bagian atap bus. Berkali-kali Suyanto sujud syukur karena pernikahannya tak jadi kandas.
Ia pun tak banyak cakap dan langsung pergi meninggalkan lokasi dengan menumpang jasa ojek.
"Alhamdulilah saya selamat. Saya cuti kerja sebagai pekerja pabrik di Jakarta dan datang sendiri untuk ijab kabul karena keluarga di Grobogan langsung ke lokasi calon istri saya," ucap Suyanto.
Kasat Lantas Polres Grobogan AKP Panji Gede Prabawa mengatakan, hasil olah TKP sementara pihaknya menyebut bahwa bodi depan kanan bus sempat dihantam truk yang telah masuk di jalur berlawanan arah itu.
"Ada bekas benturan truk di bodi bus. Hasil keterangan yang dihimpun, sopir bus menghindari adu banteng dan banting stir ke sisi kiri. Namun truk sempat menyeruduk hingga memicu bus terjun ke jurang," kata Panji.
Saat ini sopir bus bernopol B 7071 IZ, Nurfatoni (30), warga Desa Mrisi, Kecamatan Tanggungharjo, Grobogan sudah diamankan pihak kepolisian.
"Sopir truk kabur, namun kami akan terus gali informasi untuk memburunya," kata Panji.