Ketika musim Haji, Kota Mekkah dibanjiri oleh jutaan jamaah haji dari berbagai negara. Jamaah dari berbagai belahan dunia juga punya bermacam-macam latar belakang. Mereka menginap di hotel kelas melati hingga hotel bintang lima di Makkah.
Banyaknya tamu membuat beberapa hotel jadi tidak maksimal dalam memberikan service. Bahkan ada beberapa hotel berkelas yang terkesan jadi seperti penginapan biasa.
Hotel Arkan Bakkah di kawasan Mahbas Jin, Aziziyah Makkah misalnya. Jika dilihat dari jauh, gedung pencakar langit tempat hotel yang memiliki lebih 1000 kamar itu berdiri cukup gagah karena bangunannya cukup megah.
Namun jika diperhatikan dari jarak dekat, maka ada pemandangan cukup unik sekaligus membuat risih, yakni banyaknya jemuran yang melambai-lambai di jendela kamar. Jemuran itu berupa celana dalam, mukena, baju hingga daster.
Cuaca yang sangat panas di Makkah memang membuat para jamaah dengan mudah mengeringkan pakaian. Hanya butuh satu atau dua jam di jemur, pakaian yang basah akan langsung kering. Bahkan di beberapa lokasi tertentu, karena sengatan matahari yang cukup tajam, biasanya untuk mengeringkan pakaian hanya butuh waktu sekitar 30 menit.
Tak jarang mereka menggunakan jendela hotel untuk menjemur cucian mereka.
Berjubelnya jamaah haji serta beragamnya latar belakang mereka membuat perilakunya di hotel sering tak lazim. Ada beberapa yang tidur-tiduran di lorong hingga ada yang menjemur celana dalam di jendela kamar.
Pihak hotel pun tidak menegur tindakan para tamu selama tidak merusak fasilitas hotel. Mereka mengijinkan apapun saja yang dilakukan oleh tamu.
Tahun ini, ada 3 juta jamaah haji yang memenuhi kota Mekah. 221 ribu diantaranya berasal dari Indonesia. Mulai pekan ini, para jamaah sudah berangsur-angsung meninggalkan Mekah untuk kembali ke Tanah Air, namun ada beberapa yang menuju ke Madinah guna melaksanakan ibadah arbain (salat 5 waktu tanpa putus 40 kali).
Banyaknya tamu membuat beberapa hotel jadi tidak maksimal dalam memberikan service. Bahkan ada beberapa hotel berkelas yang terkesan jadi seperti penginapan biasa.
Hotel Arkan Bakkah di kawasan Mahbas Jin, Aziziyah Makkah misalnya. Jika dilihat dari jauh, gedung pencakar langit tempat hotel yang memiliki lebih 1000 kamar itu berdiri cukup gagah karena bangunannya cukup megah.
Namun jika diperhatikan dari jarak dekat, maka ada pemandangan cukup unik sekaligus membuat risih, yakni banyaknya jemuran yang melambai-lambai di jendela kamar. Jemuran itu berupa celana dalam, mukena, baju hingga daster.
Cuaca yang sangat panas di Makkah memang membuat para jamaah dengan mudah mengeringkan pakaian. Hanya butuh satu atau dua jam di jemur, pakaian yang basah akan langsung kering. Bahkan di beberapa lokasi tertentu, karena sengatan matahari yang cukup tajam, biasanya untuk mengeringkan pakaian hanya butuh waktu sekitar 30 menit.
Tak jarang mereka menggunakan jendela hotel untuk menjemur cucian mereka.
Berjubelnya jamaah haji serta beragamnya latar belakang mereka membuat perilakunya di hotel sering tak lazim. Ada beberapa yang tidur-tiduran di lorong hingga ada yang menjemur celana dalam di jendela kamar.
Pihak hotel pun tidak menegur tindakan para tamu selama tidak merusak fasilitas hotel. Mereka mengijinkan apapun saja yang dilakukan oleh tamu.
Tahun ini, ada 3 juta jamaah haji yang memenuhi kota Mekah. 221 ribu diantaranya berasal dari Indonesia. Mulai pekan ini, para jamaah sudah berangsur-angsung meninggalkan Mekah untuk kembali ke Tanah Air, namun ada beberapa yang menuju ke Madinah guna melaksanakan ibadah arbain (salat 5 waktu tanpa putus 40 kali).