Pelaku pembunuhan dan perampokan pasangan suami istri di Benhil Jakarta Pusat, melakukan aksinya ketika korban Zakaria Husni (57) dan Zakiya Masrur (52) usai menjalankan shalat maghrib.
Zakiya Masrur, istri korban saat dibunuh dalam kondisi masih mengenakan mukena usai menjalankan shalat maghrib di rumah dalam kondisi sendirian.
Sementara, Zakaria Husni sang suami dibunuh usai menjadi imam salat maghrib di masjid sekitar tempat korban tinggal yang merupakan rumah kos-kosan milik korban.
Kasubdit 6 Ditreskrimum Polda Metro Jaya Antonius Agus Harmanto mengungkapkan, aksi pembunuhan dilakukan 3 tersangka usai merencanakanya di rumah kontrakan AZ di daerah Banten.
Sebelum melakukan aksi tersebut, mereka sempat mempersiapkan berbagai perlengkapan untuk membunuh korban.
"Beberapa perlengkapan yang sudah mereka persiapkan diantaranya, sepotong besi, sarung tangan dan lakban yang mereka beli di perjalanan di sebuah mini market," tegas Kasubdit 6 Ditreskrimum Polda Metro Jaya Antonius Agus Harmanto saat gelar perkara di RS Bhayangkara, Kawasan Kabluk, Kota Semarang.
Antonius membeberkan, usai sampai di rumah korban, mereka berlagak sebagai tamu untuk menanyakan pesangon usai AZ mantan sopir korban dan ST karyawan pabrik garmen yang dimiliki korban. Keduanya dipecat karena pabrik garmen milik korban bangkrut dan tutup.
"Mereka bertamu, suami korban tidak berada di rumah jadi imam di masjid dekat rumah. Yang ada hanya istri korban sendirian di rumah. Yang masuk pertam AZ bertamu. Istri (korban) membuka pintu dalam kondisi pakai mukena habis salat maghrib. Langsung diserang AZ. Diikuti oleh dua pelaku lainnya menyerang. Dibenturkan kepala dan diseret di kamar pembantu korban lalu dipukul besi," bebernya.
Kemudian, AZ menunggu kedatangan suami korban usai menjadi imam salat maghrib di masjid bersembunyi dibalik pintu garasi rumah korban.
"AZ karena bekas sopir paham situasi rumah korban. Bersembunyi di belakang pintu garasi. Saat suami korban datang dan pulang langsung dihantam kepalanya dengan besi. Digeret ke dalam rumah dan dihabisi," ujarnya.
Tak berhenti sampai disitu, kedua korban kemudian diikat dengan lakban, ditutupi dengan bed cover dan dimasukkan ke mobil Altis milik korban.
"Selesai mengikat dengan lakban, kedua korban ditutupi dengan bed cover. Lalu dimasukkan mobil Altis milik korban. Serta berupaya menghilangkan jejak dengan berupaya merapikan tempat kejadian dan membawa dua mayat pasutri untuk dibuang," pungkasnya.
Seperti diketahui, mayat suami istri itu ditemukan mengambang di Sungai Klawing Desa Plumbungan, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga, Senin (11/9) lalu. Dua mayat itu ditemukan tepat di bawah Jembatan Dusun Penisihan, dalam keadaan terbungkus bed cover dengan keadaan
tangan dan kaki terikat tali.
Belakangan diketahui, keduanya merupakan warga Jalan Pengairan No. 21 RT 11 RW 6, Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Korban diduga dianiaya pelaku di rumahnya lalu dibuang di Purbalingga buat menghilangkan jejak. Korban diketahui adalah pengusaha garmen.
Polisi buru pelaku lain
Tim gabungan Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Tengah berhasil membekuk tiga pelaku pembunuhan pasangan suami istri (pasutri) yang mayatnya dibungkus bed cover. Satu pelaku ditembak mati.
Hingga saat ini, Pihak kepolisian masih memburu pelaku lainnya.
"Sementara masih tiga orang. Tapi nanti masih kita kembangkan lagi," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis kepada wartawan di BPMJ Polda Metro Jaya, Rabu (13/9).
Pun demikian polisi masih mengembangkan peran ketiga pelaku yang sudah dibekuk. "Mereka masih dikembangkan di lapangan oleh Bapak Direskrimum. Nanti kalau sudah diberikan informasinya," terangnya.
Penyidik, lanjut Idham, melakukan pengembangan di Pekalongan, lokasi tak jauh kedua jenazah nahas tersebut dibuang para pelaku, yakni di Sungai Klawing Desa Plumbungan, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga, Jawa Tengah.
"Untuk pelaku (pembunuhan) pasutri di Benhil sementara ini Ditreskrimum Polda Metro Jaya mengambangkan ke arah Pekalongan tempat ditemukan mayat tersebut," tandasnya.
Seperti diketahui, mayat Zakaria Husni (57) dan Zakiya Masrur (52), pasangan suami istri itu ditemukan mengambang di Sungai Klawing Desa Plumbungan, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga, Senin (11/9) lalu. Dua mayat itu ditemukan tepat di bawah Jembatan Dusun Penisihan, dalam keadaan terbungkus bed cover dengan keadaan tangan dan kaki terikat tali.
Belakangan diketahui, keduanya merupakan warga Jalan Pengairan No. 21 RT 11 RW 6, Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Korban diduga dianiaya pelaku di rumahnya lalu dibuang di Purbalingga buat menghilangkan jejak. Korban diketahui adalah pengusaha garmen.
Zakiya Masrur, istri korban saat dibunuh dalam kondisi masih mengenakan mukena usai menjalankan shalat maghrib di rumah dalam kondisi sendirian.
Jasad perempuan terbungkus bed cover di sungai Klawing Purbalingga saat dibawa ambulance. |
Sementara, Zakaria Husni sang suami dibunuh usai menjadi imam salat maghrib di masjid sekitar tempat korban tinggal yang merupakan rumah kos-kosan milik korban.
Kasubdit 6 Ditreskrimum Polda Metro Jaya Antonius Agus Harmanto mengungkapkan, aksi pembunuhan dilakukan 3 tersangka usai merencanakanya di rumah kontrakan AZ di daerah Banten.
Sebelum melakukan aksi tersebut, mereka sempat mempersiapkan berbagai perlengkapan untuk membunuh korban.
"Beberapa perlengkapan yang sudah mereka persiapkan diantaranya, sepotong besi, sarung tangan dan lakban yang mereka beli di perjalanan di sebuah mini market," tegas Kasubdit 6 Ditreskrimum Polda Metro Jaya Antonius Agus Harmanto saat gelar perkara di RS Bhayangkara, Kawasan Kabluk, Kota Semarang.
Antonius membeberkan, usai sampai di rumah korban, mereka berlagak sebagai tamu untuk menanyakan pesangon usai AZ mantan sopir korban dan ST karyawan pabrik garmen yang dimiliki korban. Keduanya dipecat karena pabrik garmen milik korban bangkrut dan tutup.
"Mereka bertamu, suami korban tidak berada di rumah jadi imam di masjid dekat rumah. Yang ada hanya istri korban sendirian di rumah. Yang masuk pertam AZ bertamu. Istri (korban) membuka pintu dalam kondisi pakai mukena habis salat maghrib. Langsung diserang AZ. Diikuti oleh dua pelaku lainnya menyerang. Dibenturkan kepala dan diseret di kamar pembantu korban lalu dipukul besi," bebernya.
Kemudian, AZ menunggu kedatangan suami korban usai menjadi imam salat maghrib di masjid bersembunyi dibalik pintu garasi rumah korban.
"AZ karena bekas sopir paham situasi rumah korban. Bersembunyi di belakang pintu garasi. Saat suami korban datang dan pulang langsung dihantam kepalanya dengan besi. Digeret ke dalam rumah dan dihabisi," ujarnya.
Tak berhenti sampai disitu, kedua korban kemudian diikat dengan lakban, ditutupi dengan bed cover dan dimasukkan ke mobil Altis milik korban.
"Selesai mengikat dengan lakban, kedua korban ditutupi dengan bed cover. Lalu dimasukkan mobil Altis milik korban. Serta berupaya menghilangkan jejak dengan berupaya merapikan tempat kejadian dan membawa dua mayat pasutri untuk dibuang," pungkasnya.
Zakaria Husni (57) dan Zakiya Masrur (52) |
Seperti diketahui, mayat suami istri itu ditemukan mengambang di Sungai Klawing Desa Plumbungan, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga, Senin (11/9) lalu. Dua mayat itu ditemukan tepat di bawah Jembatan Dusun Penisihan, dalam keadaan terbungkus bed cover dengan keadaan
tangan dan kaki terikat tali.
Belakangan diketahui, keduanya merupakan warga Jalan Pengairan No. 21 RT 11 RW 6, Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Korban diduga dianiaya pelaku di rumahnya lalu dibuang di Purbalingga buat menghilangkan jejak. Korban diketahui adalah pengusaha garmen.
Polisi buru pelaku lain
Tim gabungan Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Tengah berhasil membekuk tiga pelaku pembunuhan pasangan suami istri (pasutri) yang mayatnya dibungkus bed cover. Satu pelaku ditembak mati.
Hingga saat ini, Pihak kepolisian masih memburu pelaku lainnya.
"Sementara masih tiga orang. Tapi nanti masih kita kembangkan lagi," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis kepada wartawan di BPMJ Polda Metro Jaya, Rabu (13/9).
Pun demikian polisi masih mengembangkan peran ketiga pelaku yang sudah dibekuk. "Mereka masih dikembangkan di lapangan oleh Bapak Direskrimum. Nanti kalau sudah diberikan informasinya," terangnya.
Penyidik, lanjut Idham, melakukan pengembangan di Pekalongan, lokasi tak jauh kedua jenazah nahas tersebut dibuang para pelaku, yakni di Sungai Klawing Desa Plumbungan, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga, Jawa Tengah.
"Untuk pelaku (pembunuhan) pasutri di Benhil sementara ini Ditreskrimum Polda Metro Jaya mengambangkan ke arah Pekalongan tempat ditemukan mayat tersebut," tandasnya.
Seperti diketahui, mayat Zakaria Husni (57) dan Zakiya Masrur (52), pasangan suami istri itu ditemukan mengambang di Sungai Klawing Desa Plumbungan, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga, Senin (11/9) lalu. Dua mayat itu ditemukan tepat di bawah Jembatan Dusun Penisihan, dalam keadaan terbungkus bed cover dengan keadaan tangan dan kaki terikat tali.
Belakangan diketahui, keduanya merupakan warga Jalan Pengairan No. 21 RT 11 RW 6, Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Korban diduga dianiaya pelaku di rumahnya lalu dibuang di Purbalingga buat menghilangkan jejak. Korban diketahui adalah pengusaha garmen.