Astaga, Usai Keluar Dari Masjid Jin di Mekkah, Jamaah Haji Ini Kesurupan. Jamaah haji tersebut diketahui bernama Sanoyan bin Budin asal Madura yang saat ini sedang menjadi tamu Allah di Makkah.
Dari salah satu penuturan salah satu mukimin di Mekkah, Ridwan (31) ia menjelaskan, mulanya tidak ada yang aneh dengan diri Bapak Sanoyan saat mengikuti rangkaian ziarah di kota suci Makkah, namun ketika sampai di Masjid Jin yang terletak di kampung Ma'la ia minta diturunkan.
Sopir bus yang juga asli Madura pun tak tega melihat bapak Sanoyan merengek minta turun sebentar untuk melihat Masjid Jin, namun belum semenit Bapak Sanoyan masuk masjid yang sudah ada sejak zaman Nabi tersebut, ia langsung lari sambil menjerit-jerit di jalanan.
Petugas haji yang sedang melihatnya pun mengejarnya kemudian mengamankannya ke kantor sektor haji Indonesia di Ja'fariah Makkah.
Ketika diperiksa oleh petugas Haji, bapak Sanoyan ini menyebut nama Allah dan Rasulullah berkali-kali, Petugas Haji pun dibuat bingung dengan ulahnya, Berikut adalah videonya:
Kisah Hilangnya Rasullullah di Gurun dan Masjid Para Jin di Makkah
Percayakah anda, jika Jin itu benar-benar nyata. Seperti di Makkah, ada masjid yang disebut masjidnya para jin. Tempat ibadah ini dinama Masjid Al Jin atau Masjid Jin.
Masjid ini terletak di Kampung Ma’la, tidak jauh dari pekuburan Kota Makkah. Penamaan masjid ini erat dengan suatu peristiwa yang berkaitan dengan bangsa jin dan dakwah Islam.
Dikisahkan serombongan jin itu melewati Mekkah, mereka berasal dari perbatasan Suriah dan Iran, ketika itu mereka mendengar lantunan ayat-ayat suci Alquran yang dibacakan oleh Nabi Muhammad SAW.
Mereka pun langsung menyatakan berbaiat (berjanji setia) untuk beriman kepada Allah SWT, mengikuti ajaran Islam, dan menyebarkan agama Allah di kalangan mereka. Oleh sebab itu, masjid ini dikenal juga dengan nama Masjid Al-Bai’ah, yakni masjid tempat serombongan jin melakukan baiat.
Peristiwa besar ini diungkapkan dalam Alquran surat Al-Ahqaf ayat 29-32: “Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Alquran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata, “Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)!”
“Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. Mereka berkata, “Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Alquran) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus.”
“Hai kaum kami terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih. Dan orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah maka dia tidak akan melepaskan diri dari azab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.”
Dalam riwayat lain pun disebutkan. Dimuat Imam Bukhari dan Imam Tirmidzi yang berasal dari Ibnu Abbas, disebutkan bahwa peristiwa pertemuan antara Rasulullah SAW dan serombongan jin itu terjadi ketika Rasulullah SAW dan serombongan sahabat sedang dalam perjalanan menuju pasar Ukkaz.
Ketika sampai di daerah Tihamah, Rasulullah SAW dan rombongannya berhenti untuk melaksanakan Shalat Fajar. Rupanya, shalat Fajar yang dilakukan Rasulullah SAW dan para sahabat tersebut mengakibatkan terhalangnya berita-berita langit yang biasa dicuri dengar oleh para syetan (jin yang kafir). Bahkan, syetan-syetan (jin-jin kafir) yang sedang mencoba mencuri berita tersebut mendapat lemparan bintang- bintang sehingga terpaksa pulang ke tempat kaumnya.
Sesampai di tempat kaumnya, syetan-syetan (jin-jin kafir) tersebut ditanya oleh kaumnya, “Apa yang menyebabkan kalian terhalang mendapat berita langit?”
Mereka menjawab, “Kami terhalang mendapatkan berita langit, bahkan kami dikejar oleh bintang-bintang.”
Kaum syetan menjawab, “Tidak mungkin ada halangan antara kita dengan berita langit. Pasti ini ada sebabnya!”
Pimpinan mereka memerintahkan, “Menyebarlah kalian ke barat dan ke timur. Carilah penghalang tersebut!”
Lalu syetan-syetan (jin-jin) tersebut menyebar ke seluruh pelosok jagad mencari penyebab terhalangnya berita langit tersebut. Sebagian di antara mereka sampai ke daerah Tihamah tempat Rasulullah SAW dan para sahabat berhenti. Ketika itu Rasulullah SAW tengah melakukan shalat Subuh.
Para jin tersebut mendengar dan memerhatikan dengan seksama bacaan Rasulullah SAW. Kemudian mereka berkata, “Demi Allah, pasti inilah yang menyebabkan kita terhalang dari berita langit.”
Mereka sangat kagum terhadap ayat-ayat Alquran yang mereka dengar. Mereka mengimaninya. Mereka lalu pulang ke kaumnya dan menyampaikan kejadian yang mereka alami. Kaum mereka pun menerima dan mengimani ajaran yang dibawa tersebut.
Dari salah satu penuturan salah satu mukimin di Mekkah, Ridwan (31) ia menjelaskan, mulanya tidak ada yang aneh dengan diri Bapak Sanoyan saat mengikuti rangkaian ziarah di kota suci Makkah, namun ketika sampai di Masjid Jin yang terletak di kampung Ma'la ia minta diturunkan.
Sopir bus yang juga asli Madura pun tak tega melihat bapak Sanoyan merengek minta turun sebentar untuk melihat Masjid Jin, namun belum semenit Bapak Sanoyan masuk masjid yang sudah ada sejak zaman Nabi tersebut, ia langsung lari sambil menjerit-jerit di jalanan.
Petugas haji yang sedang melihatnya pun mengejarnya kemudian mengamankannya ke kantor sektor haji Indonesia di Ja'fariah Makkah.
Ketika diperiksa oleh petugas Haji, bapak Sanoyan ini menyebut nama Allah dan Rasulullah berkali-kali, Petugas Haji pun dibuat bingung dengan ulahnya, Berikut adalah videonya:
Kisah Hilangnya Rasullullah di Gurun dan Masjid Para Jin di Makkah
Percayakah anda, jika Jin itu benar-benar nyata. Seperti di Makkah, ada masjid yang disebut masjidnya para jin. Tempat ibadah ini dinama Masjid Al Jin atau Masjid Jin.
Masjid ini terletak di Kampung Ma’la, tidak jauh dari pekuburan Kota Makkah. Penamaan masjid ini erat dengan suatu peristiwa yang berkaitan dengan bangsa jin dan dakwah Islam.
Dikisahkan serombongan jin itu melewati Mekkah, mereka berasal dari perbatasan Suriah dan Iran, ketika itu mereka mendengar lantunan ayat-ayat suci Alquran yang dibacakan oleh Nabi Muhammad SAW.
Foto: Masjid Jin di Makkah tahun 2007 |
Mereka pun langsung menyatakan berbaiat (berjanji setia) untuk beriman kepada Allah SWT, mengikuti ajaran Islam, dan menyebarkan agama Allah di kalangan mereka. Oleh sebab itu, masjid ini dikenal juga dengan nama Masjid Al-Bai’ah, yakni masjid tempat serombongan jin melakukan baiat.
Peristiwa besar ini diungkapkan dalam Alquran surat Al-Ahqaf ayat 29-32: “Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Alquran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata, “Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)!”
“Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. Mereka berkata, “Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Alquran) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus.”
“Hai kaum kami terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih. Dan orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah maka dia tidak akan melepaskan diri dari azab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.”
Dalam riwayat lain pun disebutkan. Dimuat Imam Bukhari dan Imam Tirmidzi yang berasal dari Ibnu Abbas, disebutkan bahwa peristiwa pertemuan antara Rasulullah SAW dan serombongan jin itu terjadi ketika Rasulullah SAW dan serombongan sahabat sedang dalam perjalanan menuju pasar Ukkaz.
Ketika sampai di daerah Tihamah, Rasulullah SAW dan rombongannya berhenti untuk melaksanakan Shalat Fajar. Rupanya, shalat Fajar yang dilakukan Rasulullah SAW dan para sahabat tersebut mengakibatkan terhalangnya berita-berita langit yang biasa dicuri dengar oleh para syetan (jin yang kafir). Bahkan, syetan-syetan (jin-jin kafir) yang sedang mencoba mencuri berita tersebut mendapat lemparan bintang- bintang sehingga terpaksa pulang ke tempat kaumnya.
Sesampai di tempat kaumnya, syetan-syetan (jin-jin kafir) tersebut ditanya oleh kaumnya, “Apa yang menyebabkan kalian terhalang mendapat berita langit?”
Mereka menjawab, “Kami terhalang mendapatkan berita langit, bahkan kami dikejar oleh bintang-bintang.”
Kaum syetan menjawab, “Tidak mungkin ada halangan antara kita dengan berita langit. Pasti ini ada sebabnya!”
Pimpinan mereka memerintahkan, “Menyebarlah kalian ke barat dan ke timur. Carilah penghalang tersebut!”
Lalu syetan-syetan (jin-jin) tersebut menyebar ke seluruh pelosok jagad mencari penyebab terhalangnya berita langit tersebut. Sebagian di antara mereka sampai ke daerah Tihamah tempat Rasulullah SAW dan para sahabat berhenti. Ketika itu Rasulullah SAW tengah melakukan shalat Subuh.
Para jin tersebut mendengar dan memerhatikan dengan seksama bacaan Rasulullah SAW. Kemudian mereka berkata, “Demi Allah, pasti inilah yang menyebabkan kita terhalang dari berita langit.”
Mereka sangat kagum terhadap ayat-ayat Alquran yang mereka dengar. Mereka mengimaninya. Mereka lalu pulang ke kaumnya dan menyampaikan kejadian yang mereka alami. Kaum mereka pun menerima dan mengimani ajaran yang dibawa tersebut.